Definisi Operasional Variabel Subjek Penelitian

Bekerja dengan Hati dan Y merupakan variabel terikat dependent yaitu Burnout Karyawan Cakra Semarang TV. Berdasarkan keterangan di atas, X yaitu Pelatihan Bekerja dengan Hati dapat mempengaruhi atau menurunkan Y yaitu Burnout karyawan Cakra Semarang TV.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional berarti meletakkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu Latipun, 2004: 59 a. Burnout Adalah suatu kondisi karyawan dimana karyawan tersebut mengalami kelelahan secara emosional, kelelahan fisik, penghargaan yang rendah terhadap dirinya sendiri, pekerjaan maupun lingkungannya akibat dari stres kerja yang berkepanjangan. Burnout karyawan ini akan diukur dengan menggunakan skala psikologi yang dibuat berdasarkan Maslach Burnout Inventory MBI dengan aspek- aspeknya yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi dan penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah. Semakin tinggi skor yang didapat oleh subjek, maka semakin tinggi burnout yang dialami olehnya. b. Pelatihan Bekerja dengan Hati Pelatihan bekerja dengan hati ini merupakan pelatihan yang mengasah sisi kognitif dan afektif karyawan, dengan materinya menggunakan aspek kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan relaksasi. Pelatihan ini akan diadakan selama enam kali dalam seminggu. Setiap kali pertemuan, pelatihan berlangsung selama dua jam. Dalam pelatihan ini porsi materi kecerdasan spiritual yaitu 35, kecerdasan emosional 35 serta relaksasi 30.

3.5 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Subjek tersebut merupakan subjek studi pendahuluan yang telah diukur menggunakan skala burnout dan merupakan karyawan tetap Cakra Semarang TV yang memiliki karakteristik diantaranya yaitu mengalami burnout tingkat rendah, belum pernah mengikuti pelatihan bekerja dengan hati ataupun pelatihan yang sejenisnya, usia dibawah 40 tahun, belum menikah, masa kerja minimal satu tahun, dan status pendidikan minimal D3. Pengelompokkan subjek kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara non random. Hal itu dilakukan atas dasar jumlah subjek yang terbatas, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan semua subjek yang akan dijadikan kelompok eksperimen bisa selalu mengikuti pelatihan bekerja dengan hati yang diadakan di kantor. Sepuluh orang subjek dipilih sebagai kelompok eksperimen dilakukan secara non random yang dapat mengikuti pelatihan secara penuh. Sisanya yaitu 10 orang lainnya dipilih secara non random sebagai kelompok kontrol.

3.6 Metode dan Alat Pengumpulan Data