4. Setiap kelompok diberikan LKS dan masing-masing anggota kelompok
mengerjakannya mengamati dan menalar. 5.
Masing-masing kelompok berdiskusi menemukan jawaban yang benar menyatukan pendapat dan memasikan tiap anggota kelompok mengetahui
jawaban tersebut mengamati, menanya dan menalar. 6.
Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil diskusinya menalar, mencoba dan
mengkomunikasikan. 7.
Dilanjutkan oleh kelompok lain dengan menunjuk secara acak pula oleh guru menalar, mencoba dan mengkomunikasikan.
8. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil diskusi menalar dan menanya.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini juga didasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui model NHT berbantu multimedia dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Adapun hasil penelitian tersebut sebagai berikut: Mustofa, M Bahri. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui
Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Heads Together NHT pada Siswa Kelas IV MI Roudlotul Mustashlihin Sukodono.
Skripsi. IAIN Sunan Ampel Surabaya.. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar kelas IV MI Roudlotul Mustaslihin Sukodono yang berjumlah 40 siswa tahun
pelajaran 20112012. Hasil belajar siswa siklus I sebesar 80,22 presentase
ketuntasan 77,5, siklus II menjadi 85,17 dengan presentase 100. Aktivitas guru siklus I 76 meniningkat siklus II menjadi 86. Aktivitas siswa siklus I
sebesar 88 meningkat siklus II menjadi 88. Penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IV
MI Roudlotul Mustashlihin. Herawati, Puspita. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Sekolah Dasar.
Skripsi. Universitas Negeri Surabaya. Penelitian menunjukkan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
IV SDN Babadan 1456 Surabaya yang berjumlah 28 siswa tahun ajaran 20122013. Dibuktikan siklus I persentase keterampilan guru 68,75 kriteria
cukup, siklus II 77,08 kriteria baik dan siklus III 91,66 berkriteria sangat baik. Persentase aktivitas siswa siklus I 64,90 berkriteria cukup, siklus II 76,09
kriteria baik, dan siklus III 86,37 kriteria sangat baik. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa siklus I 57,14 kriteria cukup, siklus II 78,57 kriteria baik dan
siklus III 92.85 kriteria sangat baik. Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas IV SDN Babadan 1456 Surabaya.
Khoiruya, Sittara Okiwana. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Pendekatan TGT Team Game Tournamen Menggunakan Multimedia.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran IPS melalui pendekatan TGT menggunakan multimedia dapat meningkatkan
aktivitas siswa, hasil belajar, dan keterampilan guru kelas V SD Islam Al-Madina Semarang tahun ajaran 20122013. Dibuktikan aktivitas siswa siklus I skor 10,59
kategori cukup, siklus II skor 14,77 kategori cukup, dan siklus III menjadi 18,39 kategori baik. Keterampilan guru siklus I skor 26 kategori baik, siklus II skor 37
kategori sangat baik, siklus III menjadi 39 kategori sangat baik. Hasil belajar siklus I nilai rata-rata 60,56 persentase ketuntasan 44,44, siklus II memperoleh
62,78 persentase 61,11, dan siklus III menjadi 70,56 persentase 83,33. Ini menunjukkan pendekatan TGT menggunakan multimedia dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPS. Hidayat, Wahyu. 2012. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui
Model Kooperatif tipe NHT Berbasis Multimedia pada Siswa Kelas IVB SDN Krapyak Kota Semarang
. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian penggunaan model kooperatif tipe NHT berbasis multimedia dapat meningkatkan
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar kelas IVB SDN Krapyak Kota Semarang yang berjumlah 40 siswa tahun ajaran 20112012. Hasil penelitian
menunjukkan keterampilan guru siklus I memperoleh skor 18 kategori cukup, siklus II skor 25 kategori baik, dan siklus III menjadi 32 kategori sangat baik.
Aktivitas siswa siklus I rata-rata skor 20,8 kategori cukup, siklus II menjadi 28,3 kategori baik, dan siklus III menjadi 30,6 kategori sangat baik. Persentase
ketuntasan klasikal hasil belajar siklus I 45, siklus II 62,5, dan siklus III menjadi 92,5. Ini menunjukkan melalui model kooperatif tipe NHT berbasis
multimedia dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.
2.3 KERANGKA BERFIKIR