Model NHT KAJIAN TEORI

2.1.7 Model NHT

2.1.7.1 Pengertian Model NHT NHT atau penomoran berpikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut Trianto, 2010:82. Menurut Huda 2013:138 model pembelajaran NHT merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan nomor kepala bernomor yang bergambar sesuai materi pelajaran. Siklus I gambar tema teknologi produksi, siklus II gambar tema teknologi komunikasi, dan siklus III gambar tema teknologi transportasi. Ini diharapkan dapat menarik perhatian serta rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran agar pelajaran lebih bermakna. Dari penjelasan diatas, disimpulkan model NHT merupakan model kepala bernomor yang efektif dapat mengaktifkan siswa, memberikan kesempatan siswa untuk saling bertukar pikiran dan menyatukan pendapat. 2.1.7.2 Langkah-langkah Model NHT Menurut Trianto 2010:82 dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat fase sintak NHT yang terdiri dari: a. Fase 1: Penomoran Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. b. Fase 2 : Mengajukan Pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan, dapat bervariasi dan amat spesifik dalam bentuk kalimat tanya. c. Fase 3 : Berpikir Bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. d. Fase 4 : Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Sedangkan langkah-langkah model NHT menurut Hamdani 2011:90 yaitu: a Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. b Guru memberikan tugas dan tiap-tiap kelompok disuruh untuk mengerjakannya. c Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya. d Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. e Siswa lain diminta untuk member tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor lain. f Kesimpulan. 4.1.7.3 Kelebihan dan Kekurangan Model NHT Kelebihan model NHT menurut Hamdani 2011:90 antara lain: 1 setiap siswa menjadi siap semua; 2 siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh- sungguh; 3 siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Melalui model NHT juga dapat meningkatkan semangat kerja sama siswa serta dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Sedangakan menurut Huda 2013:138 adalah: 1 memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, 2 meningkatkan kerja sama siswa, 3 dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Selain itu model NHT juga memiliki kelemahan, berikut ini kelemahan model pembelajaran NHT menurut Hamdani 2011:90: 1 kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru; 2 tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. Model NHT memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, peneliti memberikan usulan solusi yaitu: Guru membuat list atau catatan kecil yang berisi daftar nomor-nomor yang sudah dipanggil agar kemungkinan nomor yang sama dipanggil lagi dapat diminimalisasi. List atau catatan kecil ini sekaligus mengetahui nomor-nomor yang sudah dipanggil.

4.1.8 Media pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 283

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

1 9 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

3 21 300

MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

0 17 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02

0 5 273

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 6 363

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 5 308