21
terbentuk bayangan pada retina. Bayangan yang terbentuk pada retina bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Pembentukan bayangan pada mata dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Pembentukan Bayanan Pada Mata
3.9.2.1 Bagian-Bagian Mata
Sebagai salah satu alat optik, bagian-bagian mata bekerja berdsarkan
pada sifat-sifat cahaya antara lain:
1 Kornea, merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-
bagian dalam mata yang halus dan lunak. 2
Aqueous humor, merupakan cairan diantara kornea dan lensa mata. Berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata
3 Lensa, terbuat dari bahan bening optis yang elastik, merupakan lensa
cembung dan berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan di retina.
4 Iris otot berwarna, selaput berwarna hitam, biru atau coklat yang berfungsi
untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang kita lihat sebagai warna mata seseorang.
5 Pupil, berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar
pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak
22
cahaya yang masuk ke dalam mata. 6
Retina selaput mata, lapisan pada dinding belakang bola mata tempat terbentuknya bayangan.
7 Bintik buta, merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya,
sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas atau tidak kelihatan. 8
Bintik Kuning, lengkungan pada retina yang merupakan bagian yang paling peka pada retina, berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
9 Syaraf optik, penerus rangsang cahaya dari retina ke otak.
10 Vitreous humor, merupakan cairan di dalam bola mata yang berfungsi untuk
meneruskan cahaya dari lensa ke retina. Puspita Rohima, 2009: 248
Beberapa pengertian penting: a.
Daya Akomodasi Kemampuan lensa mata untuk menebal mencembung atau menipis
memipih agar bayangan tepat jatuh di retina. b.
Titik jauh Pr = punctum remotum Titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas oleh mata tanpa berakomodasi.
Pr mata normal = tak terhingga
c. Titik Dekat Pp = punctum proximum
Titik terdekat yang masih dapat dilihat jelas oleh mata yang berakomodasi maksimum. Pp mata normal = 25 cm
3.9.2.2 Cacat Mata
Cacat mata dapat terjadi jika titik jauh dan titik dekat bergeser dari titik
23
jauh dan titik dekat pada mata normal. Ada tiga macam cacat mata yang
disebabkan oleh bergesernya titik jauh dan titik dekat.
1 Miopi rabun jauh
Miopi atau rabun jauh adalah salah satu jenis cacat mata yang penglihatannya tampak buram jika melihat benda-benda jauh. Titik jauh mata kurang dari tak
hingga Pr . Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat memipih dengan
semestinya. Sehingga bayangan yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Agar dapat melihat benda-benda jauh
, penderita miopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cekung karena dapat menyebarkan sinar
agar bayangan tepat diretina dan menghasilkan bayangan maya di depan lensa dengan jarak yang sama dengan titik jauhnya
r. Skema pembentukan bayangan mata penderita miopi dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pembentukan Bayangan Pada Mata Penderita Miopi: A Rabun JauhMiopi B Rabun JauhMiopi ditolong dengan
Kacamata Berlensa Negatif Cekung
Kekuatan atau daya lensa pada kacamata yang dibutuhkan penderita cacat mata miopi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dengan maka:
24
Keterangan: : daya lensa untuk rabun jauh
r : punctum remotum titik jauh 2
Hipermetropi rabun dekat Hipermetropi atau rabun dekat adalah cacat mata yang penglihatanya tidak
jelas untuk benda-benda yang dekat. Titik dekat mata lebih besar dari 25 cm hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat berakomodasi secara maksimum atau
tidak dapat mencembung sebagaimana mestinya. Sehingga bayangan yang letaknya dekat akan jatuh di belakang retina. Agar dapat melihat benda-benda
dekat pada jarak tertentu, penderita hipermetropi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cembung karena dapat mengumpulkan sinar dan
mengubah arah rambat cahaya yang berasal dari jarak baca normal seolah-olah berasal dari titik dekatnya sehingga
. Skema pembentukan bayangan pada mata yang menderita hipermetropi dapat
dilihat pada gambar 2.3
Gambar 2.3 Pembentukan Bayangan Pada Mata Penderita Hipermetropi: a
Rabun Dekat Hipermetropi b
Rabun DekatHipermetropi ditolong dengan Kacamata Berlensa Positif Cembung
25
Kekuatan atau daya lensa pada kacamata yang dibutuhkan penderita cacat mata hipermetropi dapat dirumuskan sebagai berikut:
25 Dengan
maka:
25 25
hanya untuk jarak baca normal=25cm Keterangan:
: daya lensa untuk rabun dekat p : punctum remotum titik jauh
3 Presbiopi
Presbiopi merupakan cacat mata yang lebih banyak disebabkan oleh faktor usia. Orang yang usianya sudah lanjut, daya akomodasinya semakin lemah
sehingga lensa mata sukar mencembung secembung-cembungnya dan sukar memipih sepipih-pipihnya. Cacat mata presbiopi adalah cacat mata yang tidak
dapat melihat benda-benda jauh atau dekat dengan jelas. Penderita presbiopi dapat ditolong dengan menggunakan kacamata rangkap. Lensa kacamata rangkap terdiri
dari lensa cekung dan cembung.
2.9.3 Lup