Kamera Periskop Materi Alat Optik

31 Suparno T. Widodo, 2009: 148 Gambar 2.8 Pembentukan Bayangan Pada Teropong Bumi

2.9.6 Kamera

Kamera merupakan alat optik yang sering kita gunakan untuk mengabadikan berbagai peristiwa dalam kehidupan. Pada dasarnya kamera memiliki prinsip kerja yang sama dengan mata. Kamera terdiri atas beberapa bagian, antara lain: 1 Lensa positif, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk bayangan yang nyata, terbalik dan diperkecil. 2 Diafragma adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk melalui lensa. 3 Aperture celah diafragma, yaitu bagian yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya. 4 Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif. 32 Gambar 2.9 Bagian- Bagian Kamera dan Pembentukan Bayangan Pada Kamera Prinsip kerja kamera: Benda yang akan diambil gambarnya difoto diletakkan diruang III di depan lensa kameradiletakkan diantara titik F dan titik P. Sifat bayangan yang di bentuk kamera: nyata, terbalik, diperkecil dan terletak diruang II.

2.9.7 Periskop

Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki. Gambar 2.10 Jalannya Sinar Pada Periskop Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut: 1. Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa objektif, 33 2. Prisma P 1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P 2. 3. Oleh prisma P 2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik fokus lensa okuler. Nurachmandani Samsulhadi, 2010: 338

2.10 Penelitian Terkait

a. Fenny Widiyanti dalam penelitiannya “Efektivitas Metode Observasi Dengan LKS Word Square Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa” menunjukkan bahwa 83,52 siswa aktif dalam pembelajaran serta 92,08 siwa telah melapaui KKM pembelajaran setelah diterapkan metode observasi dengan LKS word square pada materi klasifikasi makhluk hidup. b. Naning Sri Muningsih, Nila Kurniasih, dan Dita Yuzianah membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran word square dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas XI TKR 1 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 20132014. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rerata presentase minat siswa dalam pembelajaran dari 68,23 ada sikus I menjadi 76,33 pada siklus II, dan hasil belajar siswa juga meningkat dari kegiatan pra siklus ke siklus I yaitu dari 33,33 menjadi 50, dan meningkat menjadi 73,3 pada siklus II. c. Alin Yuliana Putri, Susilo, H.A. Zaenal Abidin dalam penelitiannya membuktikan bahwa melalui model word square dengan media visual meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang meliputi ketrampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor ketrampilan guru dengan perolehan skor 22;28; dan 33, aktivitas siswa meningkat dengan perolehan jumlah rata-rata siklus I 21,81; siklus II 25,28; dan siklus