33
2. Prisma P
1
memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P
2.
3. Oleh prisma P
2
sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik fokus lensa okuler.
Nurachmandani Samsulhadi, 2010: 338
2.10 Penelitian Terkait
a. Fenny Widiyanti dalam penelitiannya “Efektivitas Metode Observasi Dengan
LKS Word Square Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa” menunjukkan
bahwa 83,52 siswa aktif dalam pembelajaran serta 92,08 siwa telah melapaui KKM pembelajaran setelah diterapkan metode observasi dengan LKS word
square pada materi klasifikasi makhluk hidup. b.
Naning Sri Muningsih, Nila Kurniasih, dan Dita Yuzianah membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran word square dapat meningkatkan minat
belajar siswa kelas XI TKR 1 SMK Nurussalaf Kemiri tahun ajaran 20132014. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai rerata presentase minat siswa dalam
pembelajaran dari 68,23 ada sikus I menjadi 76,33 pada siklus II, dan hasil belajar siswa juga meningkat dari kegiatan pra siklus ke siklus I yaitu dari 33,33
menjadi 50, dan meningkat menjadi 73,3 pada siklus II. c.
Alin Yuliana Putri, Susilo, H.A. Zaenal Abidin dalam penelitiannya membuktikan bahwa melalui model word square dengan media visual
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang meliputi ketrampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor
ketrampilan guru dengan perolehan skor 22;28; dan 33, aktivitas siswa meningkat dengan perolehan jumlah rata-rata siklus I 21,81; siklus II 25,28; dan siklus
34
III 30,65. Pada hasil belajar meningkat dari siklus I dengan presentase ketuntasan belajar klasikal 71,87, siklus II 78,12, dan pada siklus III 84,37.
2.11 Kerangka Berpikir
Pembelajaran fisika sebagai salah satu bagian dari IPA tidak berjalan lancar karena siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit
karena berisi banyak rumus sehingga ketuntasan IPA termasuk rendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Model pembelajaran yang digunakan
guru dalam menyampaikan mata pelajaran IPA juga kurang bervariasi sehingga suasana pembelajaran kurang menyenangkan. Kondisi ini berdampak pada
aktivitas siswa selama pembelajaran, yaitu siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran, minat dan konsentrasi kurang sehingga pemahaman konsep juga
kurang. Hal ini menunjukkan perlu adanya suatu tindakan untuk memperbaiki pola pikir siswa serta meningkatkan minat dan pemahaman konsep siswa.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki minat dan pemahaman konsep siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran word
square. Karakteristik pembelajaran word square ialah menimbulkan kondisi yang menyenangkan dan mendorong pemahaman siswa, ditambah dengan penggunaan
media audio-visual siswa akan lebih berminat dalam belajar sehingga meningkatkan pemahaman konsep siswa.
35
Gambar 2.11 Kerangka Berpikir
2.12 Hipotesis