44
3.6.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas soal adalah ukuran kemampuan perangkat tes atau instrumen. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan keajegan atau
kestabilan, sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya Arikunto:2007. Pengujian reliabilitas soal menggunakan rumus KR 21, yaitu :
dengan : = reliabilitas soal
= jumlah butir soal = rata-rata skor total
= varians total Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal
Rentang Keterangan
0.80 – 1.00
Reliabilitas sangat tinggi 0.60
– 0.79 Reliabilitas tinggi
0.40 – 0.59
Reliabilitas cukup 0.20
– 0.39 Reliabilitas rendah
0.20 Reliabilitas sangat rendah
Arikunto, 2007:103 Kriteria instrumen tes reliabel yaitu harga
. Hasil analisis uji realibilitas dari instrumen soal uji coba mendapatkan
sebesar 0,70 dengan taraf kesalahan 5 harga
0,325 dapat diambil simpulan bahwa soal uji coba dalam kategori tinggi.
3.6.3. Uji Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
45
memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mengerjakan dan
mencoba lagi bila gagal. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus sebagai berikut:
dengan : = indeks kesukaran
= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria untuk menentukan tingkat kesukaran soal yaitu: jika 0,10 ≤ ≤
0,30; maka soal termasuk dalam kategori sukar. Jika 0,31 ≤ ≤ 0,70; maka soal
dalam kategori sedang. Jika 0,71 ≤ ≤ 1,00 soal termasuk dalam kategori mudah
Arikunto, 2007:210. Ringkasan hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba termuat dalam Tabel 3.5
Tabel 3.5 Hasil Anilisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria soal No.Soal
Jumlah Mudah
1, 9, 11, 14, 25, 33 6
Sedang 3, 4, 7, 10, 12, 13, 16, 17,
20, 21, 22, 23, 24, 28, 29, 31, 36, 39
18
Sukar 2, 5, 6, 8, 15, 18, 19, 26, 27,
30, 32, 34, 35, 37, 38, 40 16
Jumlah 40
3.6.4. Daya Pembeda
Menurut Arikunto 2007:211 daya pembeda soal adalah kemampuan suatu
46
soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.
Cara menentukan daya pembeda sebagai berikut : 1.
Seluruh siswa tes dibagi dua yaitu kelas atas dan kelas bawah 2.
Seluruh pengikut tes diurutkan mulai dari yang mendapat skor teratas sampai terbawah
3. Menghitung daya beda soal dengan rumus :
D = B
A
J
A
B
B
J
B
P
A
P
B
dengan : D = daya pembeda
B
A
= banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar B
B
= banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar J
A
= banyaknya siswa kelompok atas J
B
= banyaknya siswa kelompok bawah P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
A
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria soal-soal yang dapat dipakai instrumen berdasarkan daya bedanya
diklasifikasikan sebagai berikut: harga D ≤ 0,00; soal termasuk dalam kategori
sangat jelek. 0,00 D ≤ 0,20; soal termasuk dalam kategori jelek. 0,20 D ≤
0,40; soal termasuk dalam kategori cukup. 0,40 D ≤ 0,70; soal termasuk dalam
kategori baik. 0,70 D ≤ 1,00; soal termasuk dalam kategori sangat baik.
Ringkasan hasil analisis daya beda soal uji coba soal instrumen tes termuat dalam Tabel 3.6
47
Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Kriteria
No Soal Jumlah
Sangat jelek dibuang 5,15,16,20,27,30,37
7 Jelek
2,10,18,19,26,31,32, 33,40
9 Cukup
8,9,12,14,17,21,22,23, 24, 28,29,35,36,38,39
15 Baik
1,3,7,11,13,25 6
Baik sekali 4
1 Jumlah soal
40 Dari hasil analisis daya beda soal uji coba soal seperti yang termuat dalam
Tabel 3.6 soal yang mendapat kategori sangat jelek tidak dipakai atau dibuang. Soal yang sangat jelek ini terjadi karena siswa kelas bawah lebih banyak
menjawab benar daripada siswa kelas atas, soal jenis ini tidak dapat dipakai sebagai soal pretest postest karena tidak dapat membedakan siswa pintar dan
kurang pintar. Dari 30 soal yang valid diambil 25 soal yang digunakan sebagai soal
pretest dan post-test. Pengambilan 25 soal tersebut berdasarkan hasil uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Ke-25 soal yang dipilih sudah
mewakili dari setiap indikator serta tidak memiliki daya beda soal yang dalam kategori sangat jelek, pemilihan jumlah soal tersebut juga disesuaikan dengan
waktu tes yaitu selama satu jam. Soal yang diambil dan digunakan sebagai soal pretest dan posttest adalah soal nomor: 1, 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 17,19, 21,
22, 23, 24, 25, 29, 31, 34, 33, 35, 36, 39 dan 40. Hasil analisis uji coba soal lebih lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 10.
3.7 Metode Analisis Data