16
Rinanto 1982: 53 menjabarkan kegunaan-kegunaan media audio-visual, yaitu 1 mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, 2 melampaui
batas ruang dan waktu, 3 memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara anak didik dengan lingkungannya.
Selanjutnya Suprijanto 2009:173 menyebutkan beberapa manfaat media audio visual dalam pengajaran yaitu: 1 membantu memberikan konsep pertama
atau kesan yang benar, 2 mendorong minat, 3 meningkatkan keingintahuan intelektual 4 membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama 5 memberikan
konsep baru dari sesuatu di luar pengalaman biasa. Dari beberapa definisi diatas dapat diambil simpulan bahwa media audio-
visual adalah gabungan dari media audio dan visual yang akan memberikan kemudahan dan menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih senang belajar serta
meningkatkan komunikasi siswa dan guru.
2.6 Minat Belajar
Menurut WS. Winkel 1989:105 minat dapat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk dapat merasa tertarik pada suatu
bidang atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari itu. Sementara itu menurut Doyles Fryer dalam Nurkancana 1986:229 “minat atau
interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu”. Slameto 2010:180
mengungkapkan “minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Bolarin 1988 yang dikutip Adodo
2012 mengatakan “interest in more than a discipline, is the key to education
17
successes” yang artinya “minat yang lebih dari disiplin merupakan kunci
kesuksesan dalam pendidikan.
Pengertian minat menurut Tidjan 1976:71 adalah gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan
senang, dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi tehadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi
tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tertentu. Sedangkan menurut Usman 2009: 27 kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya
minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan sifat yang relatif menetap dan besar sekali pengaruhnya terhadap belajar. Dengan minat seseorang
akan melakukan sesuatu yang diminatinya dan tanpa minat seseorang tidak akan mungkin melakukan sesuatu. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Lanvin
1965 dalam Adodo 2012 bahwa “ada hubungan timbal balik antara minat dan prestasi belajar karena masing-
masing memperkuat yang lain”. Hal ini dapat menujukkan bahwa minat bisa digunakan sebagai motivasi perhatian yang akan
meningkatkan memori siswa. Nurkancana 1986:230 menyebutkan beberapa alasan mengapa seseorang
guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak-anak. Antara lain adalah
sebagai berikut :
a. untuk meningkatkan minat anak-anak,
b. untuk memelihara minat yang baru timbul,
c. untuk mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik,
d. sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak tentang
18
lanjutan studipekerjaan yang cocok baginya. Dalam Sardiman 2009:95 minat dapat dikembangkan dengan a
membangkitkan adanya suatu kebutuhan, b menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau, c memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil
yang baik, d menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. Minat belajar ini akan timbul bilamana siswa dapat merasakan manfaat
terhadap apa yang dipelajari, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Menurut Safari 2005: 111 definisi konsep minat belajar adalah pilihan
dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediannya dalam belajar. Safari juga menyebutkan 4 indikator minat,
yaitu 1 Perasaan Senang, 2 Ketertarikan, 3 Perhatian, dan 4 Keterlibatan siswa.
2.7 Pemahaman Konsep