5 diperoleh F
tabel
sebesar 1,77. Karena F
hitung
F
tabel
maka kedua sampel tersebut homogen, yang berarti bahwa kemampuan kedua kelas tersebut sama. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7.
4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir
4.1.2.1 Hasil Belajar Siswa
Sebelum  pembelajaran  pokok  bahasan  tekanan  dimulai,  siswa  kelas eksperimen  dan  kelas  kontrol  diberikan  pretest  untuk  mengetahui  kemampuan
awal  siswa  tentang  materi  tekanan.  Selanjutnya  kelompok  eksperimen memperoleh pembelajaran menggunakan metode Active Learning dengan strategi
Three-stage  Fishbowl  Decision,  sedangkan  kelompok  kontrol  memperoleh pembelajaran menggunakan metode ceramah yang biasa dilakukan oleh guru pada
pertemuan –pertemuan  sebelumnya.  Pada  akhir  pembelajaran,  siswa  kelas
eksperimen  dan  kelas  kontrol  diberikan  posttest  untuk  mengetahui  hasil  belajar kognitif  siswa  setelah  memperoleh  pembelajaran  pokok  bahasan  tekanan.
Rekapitulasi  hasil  pretest  dan  posttest  hasil  belajar  kognitif  siswa  disajikan  pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3  Rekapitulasi Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber Variasi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Pretest
Posttest Pretest
Posttest Rata - rata
40,78 68,56
45,58 61,82
Nilai tertinggi 60
87 70
77 Nilai terendah
20 50
23 47
Standar Deviasi s 9,41
9,63 10,91
7,76 Varians s
2
91,09 95,66
119,06 60,28
44
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan 16. Data  pretest  maupun  data  posttest  baik  kelas  eksperimen  maupun  kelas
kontrol dilakukan uji normalitas data untuk  mengetahui  data terdistribusi normal atau tidak.  Berdasarkan  pengujian diperoleh hasil  uji normalitas data  pretest dan
posttest pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sumber Variasi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Pretest Posttest
2 hitung
 10,98
7,16 11
10,33 dk
5 5
5 5
2 tabel
 11,07
11,07 11,07
11,07 Kriteria
Data terdistribusi normal Uji  normalitas  terhadap  data  pretest  dan  posttest  baik  kelas  eksperimen
dan  kelas  kontrol  menghasilkan  kesimpulan  bahwa  datanya  terdistribusi  normal. Perhitungan selengkapnya dapat dapat dilihat pada lampiran 14,15,17 dan 18.
Karena terdistribusi  normal  maka uji gain  ternormalisasi  dapat  digunakan untuk  mengetahui  peningkatan  hasil  belajar  kognitif  siswa  kelas  eksperimen  dan
kelas  kontrol.  Berikut  ini  tabel  hasil  uji  peningkatan  hasil  belajar  kognitif  siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Tabel 4.5  Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber Variasi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Pretest
Posttest Pretest
Posttest Rata
– rata 0,408
0,686 0,456
0,618 Gain g
0,469 0,298
Kategori Sedang
Rendah Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 dan 21.
45
Berdasarkan data hasil uji peningkatan hasil belajar siswa uji gain dapat dilihat bahwa rata
–rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen adalah 40,781 dan 68,563 dengan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,469 yang
termasuk  kategori  sedang,  sedangkan  rata –rata  nilai  pretest  dan  posttest  kelas
kontrol  adalah  0,456  dan  0,618  dengan  peningkatan  hasil  belajar  kelas  kontrol sebesar  0,298  yang  termasuk  kategori  rendah.  Dari  uji  peningkatan  hasil  belajar
ini  dapat  dilihat  bahwa  pembelajaran  aktif  dengan  strategi  Three-stage  Fishbowl Decision  yang  diterapkan  pada  kelas  eksperimen  lebih  efektif  untuk
meningkatkan  hasil  belajar  siswa  dibandingkan  pembelajaran  ceramah  di  kelas kontrol.
Untuk menguji efektivitas penggunaan model pembelajaran terhadap hasil belajar  kognitif  siswa  menggunakan  t-test  membandingkan  rata
–rata  kelas  hasil belajar kognitif siswa dengan kriteria kelulusan minimal KKM sebesar 65. Hasil
analisis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Efektivitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Kelas
Rata - rata dk
t
hitung
t
tabel
Kriteria Eksperimen
68,563 31
2,094 2,03
Signifikan Kontrol
61,818 32
-2,354 2,03
Signifikan Berdasarkan  tabel  4.5  dan  4.6  dapat  dilihat  bahwa  peningkatan  hasil
belajar  kognitif  siswa  baik  kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  sama –sama
meningkat dan signifikan. Tetapi kelas eksperimen yang diberi pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision menunjukkan peningkatan dengan
kategori  sedang  g  =  0,469  dan  signifikan,  berarti  bahwa  model  pembelajaran aktif  lebih  efektif  diterapkan  dalam  proses  belajar  mengajar  dibandingkan  kelas
46
kontrol  mengalami  peningkatan  rendah  g  =  0,298  meskipun  signifikan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 dan 22
. Data  posttest  kelas  eksperimen  dan  kelas  kontrol  digunakan  untuk
melakukan  uji  hipotesis  penelitian  ini.  Uji  hipotesis  hasil  belajar  kognitif  siswa menggunakan  uji  satu  pihak  yaitu  uji  pihak  kanan  menggunakan  t-test  sampel
berkorelasi. Tabel 4.7  Hasil Uji Satu Pihak Hasil Belajar Kognitif
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas
Rata-rata  Varians dk
hitung
t
tabel
t
Kriteria Eksperimen
68,563 92,641
63 3,533
1,665 Kelas Eksperimen
lebih baik dibanding kelas kontrol
Kontrol 61,818
60,278 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23.
Berdasarkan hasil uji satu pihak diperoleh hasil bahwa t
hitung
sebesar 3,533, dengan  dk  =  63  dan  taraf  signifikansi  5  diperoleh  t
tabel
sebesar  1,665.  Karena t
hitung
t
tabel
,  maka  Ho  ditolak  dan  Ha  diterima,  yang  berarti  bahwa  hasil  belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa