2008 menyimpulkan bahwa bahan pembelajaran aktif diingat lebih baik melalui pelajaran tingkat pengantar dan tingkat lebih tinggi yang diajarkan oleh guru yang
sama. Demonstrasi dapat meningkatkan memori isi pelajaran. Menghubungkan materi pelajaran dengan diri siswa dan kehidupan nyata dapat mempertinggi
pemahaman siswa. Pada penelitian Murdoch dan Paul W. Guy 2010 disimpulkan bahwa
teknik pembelajaran aktif dengan berkelompok lebih efektif digunakan pada kelas kecil dibandingkan kelas besar. Nilai siswa kelas kecil secara signifikan
lebih tinggi dibanding kelas besar. Meskipun disebutkan pula bahwa pada penelitian sebelum mereka menyatakan bahwa tidak ada perbedaan penerapan
pembelajaran aktif antara kelas kecil ataupun kelas besar. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pembelajaran aktif dengan
strategi Three-stage Fishbowl Decision yang dibantu dengan demonstrasi dan lembar diskusi untuk dapat membantu belajar siswa dan strategi tersebut dapat
diterapkan dalam kelas besar dengan lebih mudah. Dengan adanya demonstrasi, diharapkan dapat menarik minat dan perhatian siswa untuk memulai pembelajaran
sehingga siswa memberikan perhatian penuh selama pembelajaran. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan harapan pembelajaran aktif
dapat efektif meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam kelas besar.
2.3 Three-Stage Fishbowl Decision
Three-stage Fishbowl
Decision merupakan
salah satu
strategi menumbuhkan suatu pembelajaran yang mengharapkan siswa menjadi aktif dan
berpartisipasi penuh selama proses pembelajaran berlangsung. Three-stage 16
Fishbowl Decision merupakan salah satu bentuk diskusi dan debat yang diterapkan dalam pembelajaran. Strategi ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut: siswa dibagi menjadi 3 kelompok atau lebih. Satu kelompok sebagai kelompok ahli yang mendiskusikan pertanyaan dan siswa yang tersisa menjadi
penonton atau pendengar. Kursi
–kursi dibentuk melingkar di tengah ruang kelas untuk membentuk fishbowl, dan kursi sisanya mengelilingi lingkaran tersebut.
Setelah kelompok ahli selesai mendiskusikan pertanyaan dengan anggota kelompoknya yang duduk dalam fishbowl, kelompok penonton kemudian berganti
masuk menjadi kelompok yang berada di dalam lingkaran kelompok ahli. Masing
–masing kelompok dapat beberapa kali berganti dalam fishbowl. Kennedy, 2007
Variasi lain yang dapat digunakan untuk pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision sebagai berikut: 1 Jika tidak
memungkinkan membentuk lingkaran –lingkaran kursi, aturlah sebuah diskusi
panel yang melingkar sebagai gantinya. Sepertiga kelas menjadi panelis untuk tiap
–tiap pertanyaan diskusi. Jika menggunakan sebuah susunan ruang kelas berbentuk U atau sebuah meja konferensi, maka harus menentukan salah satu dari
meja sebagai kelompok panel. 2 Gunakan saja satu pertanyaan diskusi daripada tiga. Ajaklah masing
–masing kelompok urutan berikutnya merespon diskusi kelompok sebelumnya. Silberman, 1996
Strategi Three-stage Fishbowl Decison merupakan strategi pembelajaran yang berupa diskusi dan debat. Penelitian Kennedy 2007 menyimpulkan bahwa
kelas debat memberikan kesempatan kepada siswa menjadi ikut serta, terutama 17
jika guru menggunakan model debat yang melibatkan lebih dari dua sampai empat siswa. Walaupun begitu, jika hanya empat siswa yang berpartisipasi debat secara
lisan, hal –hal baru dalam materi pelajaran yang biasa dapat meningkatkan tingkat
ketertarikan dan perhatian siswa. Disimpulkan dalam penelitiannya bahwa debat sebagai sebuah strategi pembelajaran aktif yang mempertinggi pembelajaran
terutama pada daerah penguasaan konsep seperti halnya membangun kemampuan berfikir kritis, kemampuan berkomunikasi secara lisan, dan empati. Pada
penelitian Walker 2003 juga menyimpulkan bahwa diskusi kelas dan debat dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa dengan berbagai macam teknik
dapat digunakan. Kemampuan berfikir kritis penting untuk didukung dan diterapkan semua jenjang pendidikan.
Menurut Zaini 2007, strategi diskusi dapat digunakan dalam semua kelas baik kelas besar maupun kelas kecil. Diskusi cocok digunakan ketika guru ingin
melakukan hal –hal sebagai berikut: a membantu siswa belajar berfikir dari sudut
pandang subjek bahasan dengan memberi praktek berfikir, b membantu siswa mengevaluasi logika serta bukti
–bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain, c memberi kesempatan pada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu
prinsip, d
membantu siswa
menyadari akan
suatu masalah
dan memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh, e
menggunakan bahan –bahan dari anggota lain dalam kelompoknya, f
mengembangkan motivasi belajar, dan g memperoleh feedback yang cepat tentang seberapa jauh suatu tujuan tercapai. Beberapa kendala yang dihadapi jika
menggunakan model diskusi yaitu mendapatkan partisipasi siswa, membuat siswa 18
sadar akan kemajuan menuju tujuan pembelajaran, dan mengatasi reaksi –reaksi
emosional dari siswa. Berdasarkan penelitian
–penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran aktif dengan menggunakan strategi diskusi dan debat dapat
memberi wadah bagi siswa untuk mengeluarkan kemampuan mereka. Siswa diajak untuk mengeluarkan pendapat, memberikan saran atau kritik yang
membantu siswa untuk mendengarkan orang lain, menghargai orang lain, berfikir tentang penyebab dari kejadian
–kejadian yang ada di sekitar siswa serta mengajarkan siswa untuk bersikap toleransi terhadap orang lain. Siswa juga diajak
untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya di depan orang lain. Keikutsertaan siswa selama pembelajaran aktif yang diterapkan di kelas
memberikan manfaat yang banyak bagi siswa untuk mengeksplorasi semua kemampuan yang dimiliki.
2.4 Aktivitas