Ketuntasan Belajar Landasan Teori

Beberapa indikator yang menunjukkan kompetensi penalaran dan komunikasi antara lain sebagai berikut. 1 Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan diagram, 2 mengajukan dugaan conjectures, 3 melakukan manipulasi matematika, 4 menarik kesimpulan, menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti terhadap beberapa solusi, 5 menarik kesimpulan dari pernyataan, 6 memeriksa kesahihan suatu argument, dan 7 menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi.

2.1.11 Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapaian suatu kompetensi setelah peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Ketuntasan belajar dapat dianalisis secara perorangan maupun secara klasikal. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, ketuntasan belajar setiap sekolah diserahkan kepada masing-masing sekolah. Ketuntasan belajar biasanya diukur menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. KKM ditentukan melalui analisis tiga hal yaitu tingkat kerumitan kompleksitas, tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, dan tingkat kemampuan sumber daya dukung sekolah. Penentu KKM adalah kesepakatan guru mata pelajaran berdasarkan hasil analisis SWOT satuan pendidikan yang bersangkutan. Kriteria ketuntasan minimal ideal adalah 75. Sekolah bisa menetapkan kriteria ketuntasan minimal lebih rendah atau lebih tinggi dari 75 menyesuaikan dengan mempertimbangkan tingkat kerumitan kompleksitas, tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, dan tingkat kemampuan sumber daya dukung sekolah Depdiknas, 2006: 19. KKM merupakan salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan KTSP yang sedang berlaku. Apabila peserta didik belum mencapai nilai KKM maka guru dapat melaksanakan remedial. Dengan diberlakukannya kelonggaran dalam menentukan batas ketuntasan belajar, setiap sekolah akan mempunyai variasi batas ketuntasan belajar pada level mata pelajaran dan level sekolah. KKM setiap sekolah bisa berbeda, demikian juga KKM setiap mata pelajaran dalam satu sekolah juga bisa berbeda. SMA Negeri 1 Randudongkal menetapkan KKM untuk mata pelajaran matematika sebesar 70. Artinya apabila peserta didik memperoleh nilai tes matematika kurang dari 70 maka peserta didik tersebut belum tuntas. Adapun ketuntasan belajar klasikal dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang mampu mencapai KKM sebesar 70 sekurang-kurangnya 80 dari banyaknya peserta didik yang ada di kelas itu.

2.1.12 Kajian Materi Dimensi Tiga

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 2 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER).

9 188 210

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN ROUNDTABLE

0 1 10

fase fase pembelajaran kooperatif tipe

0 0 2

BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MI AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KALIOMBO KOTA KE

0 0 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN METODE SNOWBALL

0 0 6