Tingkat Kesukaran Butir Soal Signifikansi Daya Pembeda Butir Soal

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilaksanakan dengan = 41 dan taraf signifikansi 5 diperoleh nilai r tabel = 0,308. Jadi, butir soal tes dikatakan reliabel apabila r 11 0,308. Hasil perhitungan reliabilitas dari soal uji coba diperoleh r 11 = 0,743. Karena r 11 0,308, hal ini menunjukkan bahwa soal tes yang diujicobakan reliabel. Contoh perhitungan reliabilitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 17.

3.7.2.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal

Teknik perhitungan tingkat kesukaran butir untuk soal uraian adalah dengan menghitung berapa persen peserta tes yang gagal menjawab benar atau ada di bawah batas lulus passing grade untuk tiap-tiap butir soal. Bilangan yang menunjukkan tingkat kesukaran suatu soal disebut indeks kesukaran. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. = × 100 Keterangan: TK : indeks tingkat kesukaran a : banyaknya peserta didik yang mendapat skor 0 - 1 2 skor maksimal tiap butir soal N : banyaknya peserta didik yang mengikuti tes Kriteria penentuan tingkat kesukaran: 1 Jika TK ≤ 27 maka butir soal termasuk kriteria mudah, 2 Jika 27 TK ≤ 72 maka butir soal termasuk kriteria sedang, 3 Jika TK 72 maka butir soal termasuk kriteria sukar, Arifin, 1991: 135. Berdasarkan analisis tingkat kesukaran pada instrumen penelitian yang diujicobakan diperoleh bahwa butir soal dengan kriteria sedang adalah butir soal nomor 1, 2, 5, dan 6 sedangkan butir soal dengan kriteria sukar adalah butir soal nomor 3, 4, 7, 8, 9, dan 10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 15.

3.7.2.4 Signifikansi Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda soal uraian perlu dibedakan antara kelompok kecil kurang dari 100 dan kelompok besar 100 orang ke atas. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut. = − 1 2 + 2 2 � � − 1 Keterangan: : Daya pembeda : Rata-rata kelompok atas : Rata-rata kelompok bawah 1 2 : Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas 2 2 : Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah � : 27  N, dengan N adalah banyaknya peserta tes n 1 : banyaknya peserta tes kelompok atas n 2 : banyaknya peserta tes kelompok bawah Nilai t yang diperoleh dikonsultasikan dengan t tabel dengan dk = n 1 – 1 + n 2 – 1 dan taraf signifikansi  = 5. Kriteria Pengujian: Jika t t tabel maka daya pembeda butir soal signifikan. Arifin, 1991: 141. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan dengan taraf signifikansi  = 5 dan dk = 11-1 + 11-1 = 20 diperoleh t tabel = 1,725. Jadi, butir soal dikatakan memiliki daya pembeda yang signifikan jika t 1,725. Berdasarkan hasil perhitungan signifikansi daya pembeda diperoleh bahwa butir soal nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 memiliki daya pembeda yang signifikan sedangkan butir soal nomor 1 dan 2 memiliki daya pembeda yang tidak signifikan. Contoh perhitungan signifikansi daya pembeda butir soal dapat dilihat pada lampiran 16.

3.7.3 Penentuan Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 2 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER).

9 188 210

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN ROUNDTABLE

0 1 10

fase fase pembelajaran kooperatif tipe

0 0 2

BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR FIQIH PESERTA DIDIK MI AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH KALIOMBO KOTA KE

0 0 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN METODE SNOWBALL

0 0 6