sudah dapat diajak berpikir nalar mengenai materi-materi abstrak seperti dimensi tiga.
2.1.3.3 Teori Belajar Menurut J. Bruner
Sesuai pendapat Jerome Bruner, sebagaimana dikutip oleh Suherman 2003: 43 menyatakan bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika proses
pengajaran diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, di samping hubungan yang terkait antara
konsep-konsep dan struktur-struktur. Bruner sangat menyarankan keaktifan anak dalam proses belajar secara penuh.
Bruner mengemukakan bahwa dalam proses belajar, seorang anak melewati tiga tahap yakni 1 tahap enaktif, 2 tahap ikonik, dan 3 tahap
simbolik. Pembelajaran matematika pada peserta didik SMA dengan model pembelajaran kooperatif pada materi dimensi tiga ini hendaknya mampu membuat
peserta didik menjadi aktif dan mampu mengabstraksikan materi-materi yang dipelajari dalam ruang dimensi tiga. Hal ini dikarenakan peserta didik SMA sudah
berada pada tahap simbolik.
2.1.3.4 Teori Belajar Ausubel
Teori ini terkenal dengan belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum belajar. Ia membedakan antara belajar menemukan dengan belajar
menerima. Pada belajar menerima, peserta didik hanya menerima. Jadi, peserta didik tinggal menghafalkannya. Akan tetapi, pada belajar menemukan, konsep
ditemukan oleh peserta didik. Hal ini berarti peserta didik tidak menerima pelajaran begitu saja. Selain itu, pada belajar menghafal, peserta didik
menghafalkan materi yang sudah diperolehnya sedangkan pada belajar bermakna, materi yang telah diperoleh dikembangkan dengan keadaan lain sehingga materi
lebih dimengerti Suherman, 2003: 32. Penerapan pembelajaran matematika pada
materi dimensi tiga dilaksanakan dengan metode bimbingan. Peserta didik diajak untuk menemukan
suatu konsep sehingga mereka tidak hanya sekedar menghafalkannya melainkan ikut bernalar dan mencari solusi atas masalah yang diberikan. Hal ini sesuai
dengan prinsip belajar seperti yang Ausubel paparkan di atas. Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik LKPD menjadi salah satu bantuan yang dapat digunakan
untuk mewujudkan tujuan ini.
2.1.3.5 Teori Belajar Piaget