Mi Aceh salah satu alternatif jajanan pilihan yang saat ini menjadi favorit masyarakat di Medan. Warung Mi Aceh yang banyak dikunjungi masyarakat Kota
Medan diantaranya adalah warung Mi Aceh Titi Bobrok dan Warung Mi Aceh Baru. Ditandai dengan banyaknya pengunjung warung Mi Aceh yang diperkirakan
mencapai 600 pengunjung per hari dan menghabiskan sekitar 700 porsi per hari. Hal ini disebabkan karena harganya yang relatif murah, rasanya enak, banyaknya pilihan
menu dan mudah di jangkau. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut pola konsumsi mi aceh dan kontribusinya terhadap kecukupan energi dan protein pada pengunjung warung Mi Aceh di Kota Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pola konsumsi Mi Aceh dan kontribusinya terhadap kecukupan
energi dan protein pada pengunjung warung Mi Aceh di Kota Medan.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pola konsumsi Mi Aceh dan kontribusinya terhadap kecukupan energi dan protein pada pengunjung warung Mi Aceh di Kota Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui frekuensi, jenis dan jumlah Mi Aceh yang dikonsumsi.
2. Untuk mengetahui konsumsi energi dan protein yang berasal dari Mi Aceh.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat Kota Medan tentang pola konsumsi
Mi Aceh dan kontribusinya terhadap kecukupa n energi dan protein sehari- hari.
2. Sebagai bahan masukan bagi warung Mi Aceh di Kota Medan agar lebih dapat
memperhatikan nilai gizi yang terkandung dalam Mi Aceh.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsumsi Pangan
Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu secara biologik, psikologik, maupun sosial.
Hal ini terkait dengan fungsi makanan yaitu gastronomik, identitas, budaya, religi dan magis, komunikasi, lambang status ekonomi serta kekuatan. Oleh karena
itu ekspresi setiap individu dalam memilih makanan akan berbeda satu dengan yang lain. Ekspresi tersebut akan membentuk pola perilaku makan yang disebut dengan
kebiasaan makan Baliwati, dkk, 2004. Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan
jumlah bahan makanan rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsidimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pola konsumsi pangan di Indonesia masih
belum sesuai dengan pola pangan ideal yang tertuang dalam pola pangan harapan. Konsumsi dari kelompok padi-padian beras, jagung, terigu. Masih dominan baik di
kota maupun di desa namun perlu diwaspadai bahwa jenis konsumsi pangan yang bersumber lemak, minyak dan gula sudah berlebihan. Kelebihan dari kedua pangan
ini akan membawa dampak negatif bagi kesehatan terutama penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, jantung dan diabetes Ariani, M, 2004.
6
Universitas Sumatera Utara