Kontribusi Energi dan Protein

sebesar 3,0 gr. Dan konsumsi energi total maksimal sebesar 395,1 kal dan protein sebesar 18,0 gr. Sedangkan konsumsi energi rata-rata sebesar 167,1 kal dan konsumsi protein rata-rata sebesar 6,3 gr.

4.4.2. Kontribusi Energi dan Protein

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dari kontribusi Mi Aceh terhadap kecukupan energi dan protein pada pengunjung warung Mi Aceh di Kota Medan diperoleh hasil secara ringkas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9. Kontribusi Energi dan Protein Minimal, Maksimal dan Rata-Rata Pada Warung Mi Aceh di Kota Medan Kategori Kontribusi Energi Protein Minimal Maksimal Rata-Rata 3,0 14,8 7,1 4,8 35,9 12,7 Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kontribusi energi minimal pada pengunjung warung Mi Aceh di Kota Medan adalah sebesar 3,0 dan protein sebesar 4,8. Dan kontribusi energi maksimal sebesar 14,8 dan protein sebesar 35,9. Sedangkan kontribusi energi rata-rata sebesar 7,1 dan kontribusi protein rata-rata sebesar 12,7. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Konsumsi Mi Aceh

5.1.1. Konsumsi Mi Aceh Berdasarkan Jenis

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jenis Mi Aceh yang paling banyak dikonsumsi adalah jenis Mi Aceh Kuah yaitu sebanyak 29,1 dan tidak terdapat pengunjung yang mengonsumsi Mi Aceh Udang Pengunjung lebih banyak mengonsumsi jenis Mi Aceh Kuah karena rasanya enak dan harganya relatif murah. Kandungan karbohidrat yang tinggi, menjadikan mi digunakan sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi Astawan M, 2004. Cita rasa, nilai sosial dan manfaat bagi kesehatan serta harga menurut Lewin dalam Suharjo 1989 merupakan nilai dasar yang menentukan pilihan pangan agar dapat menentukan secara lebih baik apa yang orang makan dan apa yang orang perbuat. Rasa merupakan hal yang wajar karena kesan-kesan panca indera seseorang terhadap makanan menentukan pemilihan dalam makanan, dimana bentuk-bentuk visual, bau dan rasa yang digunakan dalam pemilihan makanan. Banyaknya jenis rasa Mi Aceh yang disediakan dapat menjadi salah satu pendorong pengunjung warung Mi Aceh untuk mengonsumsinya. Berdasarkan penelitian Darlina 2004 mengatakan sebagian besar responden mengonsumsi mi instan karena harganya murah 40,58, rasanya enak 21,74 dan ketersediaankemudahan untuk didapatkan 14,49. 28 Universitas Sumatera Utara