keseimbangan energi pada tingkat kegiatan jasmani yang dilakukan Khumaidi, 1994.
Protein diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, mengganti sel-sel tubuh yang rusak, membantu antibodi, mengatur keseimbangan air dan lain-
lain. Protein yang diperoleh dari makanan harus diubah terlebih dahulu menjadi asam amino. Kekurangan konsumsi protein pada anak-anak dapat menyebabkan
terganggunya pertumbuhan anak seperti kwarsiorkor dan marasmus. Pada orang dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang spesifik, kecuali pada
keadaan yang parah seperti busung lapar Almatsier, 2003.
Tabel 2.2. Angka Kecukupan Protein Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin.
No Kelompok Umur
Angka Kecukupan Protein gramhari Laki-laki
Perempuan
1 10-12 tahun
45 45
2 13-15 tahun
64 62
3 16-19 tahun
66 61
4 20-59 tahun
55 48
5 60 tahun
55 48
Sumber: Widyakarya Nasional Pangan Dan Gizi 1993 LIPI dalam Ariani, M 2004.
2.5. Menghitung Kecukupan Energi dan Protein dengan Metode Frekuensi
Makanan Food Frequency
Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti
hari, minggu, bulan atau tahun. Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran
pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tetapi karena periode pengamatannya
Universitas Sumatera Utara
lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan rangking tingkat konsumsi energi dan protein, maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian.
Kuesioner frekuensi makanan memuat tentang daftar bahan makanan atau makanan dan frekuensi penggunaan makanan tersebut pada periode tertentu. Bahan
makanan yang ada dalam daftar kuesioner tersebut adalah yang dikonsumsi dalam frekuensi yang cukup sering oleh responden Supariasa, 2002.
2.6. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Pola Konsumsi Mi Aceh dan Kontribusinya
Terhadap Kecukupan Energi dan Protein
Pola konsumsi Mi Aceh frekuensi, jenis dan jumlah konsumsi Mi Aceh dan kontribusi Mi Aceh energi dan protein berpengaruh pada kecukupan energi dan
protein.
Pola konsumsi Mi Aceh
- Frekuensi
- Jenis Mi Aceh
- Jumlah konsumsi Mi Aceh
Kecukupan Energi dan Protein
Kontribusi Mi Aceh
- Energi
- Protein
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain deskriptif analitik.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di warung Mi Aceh Titi Bobrok dan warung Mi Aceh
Baru. Adapun dasar pemilihan lokasi adalah bahwa pengunjung warung Mi Aceh diperkirakan mencapai 600 pengunjung per hari dan menghabiskan sekitar 700 porsi
per hari.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2009.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung yang makan di warung Mi Aceh Titi Bobrok dan warung Mi Aceh Baru.
3.3.2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Dimana sampel adalah pengunjung warung Mi Aceh yang datang ke warung Mi Aceh yang berjumlah
86 orang yang terdiri dari 50 orang pengunjung warung Mi Aceh Titi Bobrok dan 36 orang pengunjung warung Mi Aceh Baru.
16
Universitas Sumatera Utara