5.2. Konsumsi Energi dan Protein Yang Berasal Dari Mi Aceh dan Kontribusi
Energi dan Protein
Berdasarkan hasil penelitian konsumsi energi rata-rata yang berasal dari Mi Aceh pada pengunjung warung Mi Aceh di Kota Medan adalah 167,1 kal dan
konsumsi protein rata-rata yang berasal dari Mi Aceh adalah 6,3 gr. Sebagian besar pengunjung hanya mengonsumsi Mi Aceh dengan jenis Mi Aceh Kuah dan
pengunjung juga hanya mengonsumsi Mi Aceh sebanyak 1 kaliseminggu dengan 1 porsi sehingga kebutuhan akan energi dan protein sangat sedikit diperoleh dan tidak
memenuhi angka kecukupan energi rata-rata seseorang dalam sehari. Selain dari Mi Aceh, sebaiknya pengunjung melengkapi kebutuhan energi dan protein dengan
menambah menu yang berasal dari bahan hewani dan sayur-sayuran berserat. Konsumsi energi dan protein berasal dari Mi Aceh yang dikonsumsi oleh
pengunjung warung Mi Aceh di Kota Medan belum memenuhi angka kecukupan gizi. Pemenuhan kebutuhan gizi Mi Aceh dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran
dan sumber protein. Suplai makanan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri, dapat berupa emosi kejiwaan yang memiliki sifat kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar manusia seperti ketersediaan bahan pangan yang ada di alam sekitarnya serta sosial ekonomi yang mempengaruhi tingkat daya beli
seseorang terhadap bahan pangan FKM UI, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Cukup tidaknya pangan yang dikonsumsi oleh manusia secara kuantitatif dapat diperkirakan dari nilai energi kal yang dikandungnya. Energi diperoleh dari
karbohidrat, lemak dan protein yang ada didalam bahan makanan Almatsier, 2003. Berdasarkan hasil perhitungan bahwa rata-rata kontribusi energi yang berasal
dari Mi Aceh pada pengunjung warung Mi Aceh adalah 7,1 dan rata-rata kontribusi protein dari Mi Aceh adalah 12,7.
Dari hasil penelitian dapat diketahui kontribusi energi minimal sebesar 3,0 dan protein sebesar 4,8 . Dan kontribusi energi maksimal sebesar 14,8 dan
protein sebesar 35,9 . Angka yang diperoleh menunjukkan bahwa sumbangan energi dan protein Mi
Aceh dalam pemenuhan kecukupan energi dan protein harian dapat dikatakan masih relatif kecil 50. Oleh karena itu dalam mengonsumsi Mi Aceh sangat dianjurkan
untuk menambah bahan makanan lain sehingga kebutuhan energi dan protein tiap individu dapat terpenuhi atau dapat dikatakan bahwa Mi Aceh tidak lagi menjadi
makanan yang miskin gizi mengingat Mi Aceh merupakan makanan yang mengenyangkan dan sebagai alternatif pilihan untuk makanan masyarakat yang
menyukainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN