Uji Heteroskedastisitas Uji-t Uji Parsial Uji-F Uji Simultan

3.4.1. Pengujian Asumsi klasik

Secara statistik model yang telah ditentukan, maka perlu dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik Gujarati, 2004. Dalam penelitian ini asumsi klasik yang diuji terdiri dari :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Selain itu deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghindari bias dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang Universitas Sumatera Utara memiliki kesamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pada gambar scatter plot model tersebut. Bila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas ataupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.2. Pengujian Hipotesis

Analisis data diikuti dengan melakukan uji statistik. Hal ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara individu dan secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Menurut Algifari 2000 Masing-masing uji tersebut terdiri dari :

1. Uji-t Uji Parsial

Uji-t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas independen variabel secara individuparsial terhadap variabel terikat dependen variabel, dengan asumsi variabel bebasindependen lainnya konstan. Pengujian dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Jika nilai t-hitung t- tabel, pada tingkat kepercayaan 5 hipotesis nol Ho ditolak, berarti hipotesis alternatif Ha diterima. Ini berarti variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen.

2. Uji-F Uji Simultan

Uji-F dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan bersama-sama. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Universitas Sumatera Utara Jika nilai F-hitung F-tabel, pada tingkat kepercayaan 5 hipotesis nol Ho ditolak, berarti hipotesis alternatif Ha diterima. Ini berarti variabel independen secara bersama-samasimultan mempengaruhi variabel dependen.

3. Uji R