Pada tabel 4.14. dapat dilihat rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan petani per m
2
4.3.2. Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Tanaman Hias
per musim tanam 6 bulan, biaya produksi yang lebih besar adalah untuk bibit, yaitu Rp 7.390.500 43,44, kemudian upah tenaga kerja Rp
5.236.500 30,77, biaya pestisida Rp 1.844.267 10,84, biaya pupuk Rp 1.409.167 8,28, sewa lahan Rp 920.833 5,41 dan biaya produksi yang
terkecil adalah biaya penyusutan peralatan Rp 211.658 1,24.
Produksi tanaman hias Y yang dihasilkan petani dihitung per musim tanam 6 bulan. Penerimaan TR diperoleh dari hasil perkalian antara produksi
dengan harga Y.Py. Sedangkan pendapatan bersih Pd petani dari usahatani tanaman hias diperoleh dengan mengurangkan penerimaan TR dengan total
biaya TC. Berikut ini jumlah produksi tanaman hias dan pendapatan petani di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Rata-rata Produksi dan Pendapatan Per m
2
No.
Per Musim Tanam 6 Bulan
Uraian Per Petani
Rp
1. Produksi Tanaman
1.027 2.
Modal Rp 8.800.000
3. Penerimaan Rp
38.310.917 4.
Biaya Produksi Rp 17.012.924
5. Pendapatan Rp
21.297.993
Sumber : Data Primer diolah, 2014 Pada tabel 4.15. dapat dilihat rata-rata produksi sampai dengan pendapatan
petani per m
2
per musim tanam 6 bulan. Produksi tanaman hias Y per petani
rata-rata 1.027 tanaman. Tanaman hias yang dihasilkan berbagai selera pasar ini pada umumnya untuk dijual kepada agen ataupun konsumen datang langsung ke
lokasi, kebanyakan konsumen dari luar kota seperti Aceh, Medan, Binjai, Jakarta,
Universitas Sumatera Utara
Batam, Palembang, Pekanbaru, Riau, Lampung dan Padang. Dan adapun beberapa tanaman yang di ekspor.
Modal tanaman hias per petani rata-rata Rp 8.800.000,-, semakin kecil modal kerja maka pendapatan usahatani tanaman hias yang diperoleh petani
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Pada dasarnya rata-rata petani tanaman hias memulai usahanya dengan menggunakan modal sendiri. Adapun beberapa
alasannya yaitu : a. Usahatani Tanaman hias dapat dimulai dari skala kecil
Usahatani tanaman hias di daerah penelitian dapat dimulai dari skala kecil terlebih dahulu sesuai dengan luas lahan yang dimiliki petani. Pada umumnya,
para petani memulai usahanya dari pekarangan rumah mereka sendiri. Namun, ada beberapa petani yang memiliki lahan tersendiri. Penggunaan pekarangan
rumah sendiri menyebabkan petani tidak perlu membeli ataupun menyewa lahan. Hal ini dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk lahan, oleh karena itu
biaya yang dikeluarkan masih bisa dijangkau petani. b. Pembelian bahan baku dapat dilakukan secara bertahap
Pembelian bahan baku produksi petani tidak dalam jumlah besar. Petani melihat ke arah minat pembeli dan disesuaikan dengan selera pasar. Hal ini
menyebabkan modal yang dikeluarkan dapat diputar untuk mengembangkan usahanya.
c. Usahatani yang turun temurun Petani memilih untuk menggunakan modal sendiri adalah dikarenakan
usaha ini telah turun temurun. Usahatani tanaman hias ini relatif telah stabil, baik dari manajemen maupun keuangan. Modal yang digunakan untuk pengembangan
Universitas Sumatera Utara
usaha ini diperoleh dari keuntungan penjualan tanaman hias. Penerimaan tanaman hias TR per petani rata-rata Rp 38.310.917,- tinggi
rendahnya penerimaan dipengaruhi oleh harga jual dan jumlah produksi. Semakin mahal harga jual tanaman dan semakin banyak jumlah produksi maka semakin
besar pula penerimaan usahatani tanaman hias yang diperoleh petani, begitu juga sebaliknya.
Biaya produksi tanaman hias mencakup biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap rata-rata yang dikeluarkan petani pada usahatani tanaman hias per
musim tanam adalah sebesar Rp 1.132.491,- dan biaya variabel rata-rata yang dikeluarkan petani pada usahatani tanaman hias per musim tanam adalah sebesar
Rp 15.880.433,-. Adapun uraian dari biaya produksi sebagai berikut :
1. Bibit Bibit tanaman hias per petani rata-rata Rp 7.390.500,-. Bibit tanaman ini
terbagi atas tanaman proyek, tanaman taman, tanaman perdu, tanaman teduh, bunga gantung, tanaman palem dan tanaman pakis.
a. Tanaman Proyek Tanaman ini biasa disebut dengan bunga proyek oleh petani, karena jenis
tanaman ini sering digunakan untuk menghiasi taman kota, taman kantor, taman rumah dan juga mempercantik pinggiran jalan raya. Bagi petani tanaman inilah
yang permintaannya cenderung stabil dikarenakan harga jenis tanaman hias ini sangat murah rata-rata Rp 1.449 per tanaman, yang termasuk ke dalam tanaman
proyek adalah krokot merah, agafe sirif putih, agafe brazil, pucuk merah, pangkas kuning, asoka, soka mini, erpah, lili paris dan sabang dara.
Universitas Sumatera Utara
b. Tanaman Taman Tanaman ini tergolong tanaman mahal karena bentuk batang dan daun
yang artistikunik, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman ini memiliki pertumbuhan cukup lama agar lebih sempurna. Adapun harga jenis
tanaman hias ini rata-rata Rp 215.033 per tanaman. Tanaman ini juga sering digunakan untuk menghiasi taman kota, taman kantor, taman hotel, taman
perumahan, taman rumah dan taman rekreasi. Adapun yang termasuk ke dalam tanaman taman adalah bonsai serut, bonsai beringin, cemara udang, cemara lilin,
cemara kipas, cemara natal, kamboja jepang dan sedap malam.
c. Tanaman Perdu Tanaman ini tergolong tanaman hias kanopi tajuk sedang tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rimbun. Adapun harga jenis tanaman hias ini terjangkau dengan rata-rata Rp 32.571 per tanaman. Adapun beberapa tanaman perdu ini
yang bibitnya di produksi sendiri dengan menggunakan stek seperti mawar merah, mawar putih, melati dan bugenvil. Tanaman ini sering digunakan untuk outdoor
dan indoor seperti : dekorasi taman kantor, taman hotel, taman perumahan, taman rumah, dekorasi ruangan, dekorasi pernikahan, pinggir kolam dan taman rekreasi.
Adapun yang termasuk ke dalam tanaman perdu adalah aglaonema, bugenvil, mawar merah, mawar putih, melati, anthurium, anyelir, keladi raja, lavender,
pisang-pisanganheliconia, tulip, kembang sepatu, adenium dan krisan.
d. Tanaman Teduh Tanaman ini tergolong tanaman hias yang membutuhkan sedikit cahaya.
Karena itu, sebagian tempatnya harus teduh. Jenis tanaman hias ini juga tidak
Universitas Sumatera Utara
terlalu banyak membutuhkan air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Adapun harga jenis tanaman hias ini terjangkau dengan rata-rata Rp
49.318 per tanaman. Tanaman ini sering digunakan di dalam ruangan seperti di ruangan kantor, rumah dan hotel. Adapun yang termasuk ke dalam tanaman teduh
adalah anggrek, kaktus, kuping gajah, eforbia, lidah mertua dan supelir.
e. Bunga Gantung Tanaman ini tergolong tanaman bunga gantung untuk menghiasi teras
halaman rumah dengan menggunakan pot. Adapun harga jenis tanaman hias ini cukup murah dengan rata-rata Rp 12.641 per tanaman. Tanaman ini sering
digunakan untuk menghiasi teras halaman rumah. Adapun yang termasuk ke dalam bunga gantung adalah sri gading merah, sri gading putih, sri gading kuning
dan patah tulang.
f. Tanaman Palem Tanaman ini tergolong tanaman mahal karena bentuk daunnya yang cantik
dan mudah perawatannya membuat tanaman ini selalu menjadi pilihan saat merancang taman, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Adapun
harga jenis tanaman hias ini rata-rata Rp 172.177 per tanaman. Tanaman ini memiliki pertumbuhan cukup lama agar lebih sempurna. Tanaman ini juga sering
digunakan untuk menghiasi taman kota, taman kantor, taman hotel, taman perumahan, taman rumah, taman rekreasi dan juga mempercantik pinggiran jalan
raya. Adapun yang termasuk ke dalam tanaman palem adalah palem botol, palem merah, palem kuning dan palem waregu.
Universitas Sumatera Utara
g. Tanaman Pakis Tanaman ini tergolong tanaman mahal karena bentuk daunnya yang unik
menyerupai bulu dan tumbuh mengarah ke luar dari batang. Warna daunnya yang hijau gelap membuat tanaman ini mudah dikenali dan digemari oleh pencinta
tanaman. sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Adapun harga tanaman hias ini rata-rata Rp 250.000 per tanaman. Tanaman ini memiliki
pertumbuhan cukup lama agar lebih sempurna. Tanaman ini juga sering digunakan untuk menghiasi taman kota, taman kantor, taman hotel, taman
perumahan, taman rumah, taman rekreasi dan juga mempercantik pinggiran jalan raya. Adapun yang termasuk ke dalam tanaman pakis adalah pakis haji.
2. Sewa Lahan Dilihat dari kepemilikan lahan di daerah penelitian, terbagi 2 yaitu lahan
sewa dan lahan milik sendiri. Pada umumnya petani memiliki lahan sendiri untuk berusahatani tanaman hias ini karena kebanyakan petani hanya menggunakan
pekarangan rumah sendiri dan hanya sebagian petani yang memiliki lahan tersendiri. Namun, ada juga sebagian petani yang menyewa lahan dalam
melakukan usahatani ini dan di dalam usahatani ini lahan sendiri maupun sewa tetap dihitung biayanya, dimana petani diwajibkan membayar uang sewa setiap
tahunnya. Besarnya uang sewa tergantung kepada luas lahan yang disewa. Jumlah rata-rata biaya sewa lahan yang digunakan per musim tanam sebanyak Rp
920.833 per petani.
Universitas Sumatera Utara
3. Upah Tenaga Kerja Tenaga kerja yang digunakan oleh petani berasal dari dalam dan luar
keluarga. Tenaga kerja dari dalam keluarga terdiri dari suami, istri serta anak, sedangkan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga yang tinggal di sekitar
lokasi dan ada juga yang berasal dari luar daerah.
Upah tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja harian dan tenaga kerja bulanan. Tenaga kerja harian hanya dipakai dalam waktu tertentu sedangkan
tenaga kerja bulanan selalu menetap. Pekerjaan yang dilakukan meliputi : pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, penyiraman, penyiangan,
pemangkasan dan pengendalian hama penyakit. Jumlah rata-rata upah tenaga kerja yang digunakan per musim tanam sebanyak Rp 5.236.500 per petani.
4. Pupuk Pupuk yang digunakan petani di daerah penelitian adalah pupuk kandang,
pupuk kompos dan pupuk NPK. Pupuk yang paling banyak digunakan petani adalah pupuk kandang dan pupuk kompos karena kedua pupuk ini merupakan
media tanam yang dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Jumlah rata-rata pupuk kandang dan kompos yang digunakan per petani adalah sebanyak 2,33
pickup dan 128,6 goni, dengan biaya pupuk kandang dan kompos rata-rata adalah sebesar Rp 257.167,- dan Rp 643.333,- sedangkan pupuk yang paling sedikit
digunakan adalah pupuk NPK karena pupuk ini hanya diberikan pada saat pertumbuhan daun agar tetap mempertahankan warna daun. Jumlah rata-rata
pupuk NPK yang digunakan per petani adalah sebanyak 50,66 kg, dengan biaya pupuk NPK rata-rata adalah sebesar Rp 508.667 per petani.
Universitas Sumatera Utara
5. Pestisida Pestisida yang digunakan petani di daerah penelitian adalah antracol,
matador dan decis. Antracol berguna untuk membasmi penyakit jamur dan kutu daun. Jumlah rata-rata antracol yang digunakan per petani adalah sebanyak 35,8
botol, dengan biaya antracol rata-rata adalah sebesar Rp 1.009.600 per petani. Matador berguna untuk membasmi hama kumbang. Jumlah rata-rata matador
yang digunakan per petani adalah sebanyak 30,85 botol, dengan biaya matador rata-rata adalah sebesar Rp 617.000 per petani. Decis berguna untuk membasmi
hama tanaman. Jumlah rata-rata decis yang digunakan per petani adalah sebanyak
10,88 botol, dengan biaya matador rata-rata adalah sebesar Rp 217.667 per petani.
6. Penyusutan Peralatan Biaya penyusutan adalah biaya peralatan yang digunakan petani dalam
kegiatan usahataninya selama 6 bulan. Di daerah penelitian biaya penyusutan peralatan rata-rata adalah sebesar Rp 211.658 per petani. Adapaun peralatan-
peralatan yang digunakan dalam usahatani tanaman hias ini adalah cangkul, gunting, gergaji, kereta sorong, selang, pot, solosprayer, parang dan pahat. Pada
umumnya memiliki umur ekonomis rata-rata 5 tahun. Menurut William, et al 1998 untuk memenuhi kebutuhan hidup
diperlukan pendapatan. Sejumlah pendapatan ini akan dipergunakan sebagai alat pemuas kebutuhan. Pendapatan petani adalah nilai omset atau hasil penjualan
yang diperoleh petani dari hasil produksi pada satu periode tertentu. tinggi rendahnya pendapatan petani tergantung pada jumlah produksi, harga jual dan
jumlah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam kegiatan usaha tanaman hias.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan per petani rata-rata adalah sebesar Rp 21.297.993 per musim tanam,-, dan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani dalam kurun waktu satu
bulan adalah sebesar Rp 3.549.665,-, dengan jumlah rata-rata pendapatan petani tersebut sudah tergolong diatas dari upah minimum propinsi UMPUMR,
sehingga para petani di daerah penelitian mampu membeli memenuhi kebutuhan dan terjadinya kesejahteraan penduduk yang merata.
4.4. Pengaruh Usahatani Tanaman Hias Terhadap Pendapatan Petani