Perkembangan Perkasan SISTEM PEMBAYARAN

5. Perkembangan Sistem Pembayaran 84 Secara bulanan, aktivitas kliring yang paling tinggi selama triwulan III 2009 terjadi pada bulan Juli dengan jumlah warkat sebanyak 62.816 lembar dengan nominal sebesar Rp2,02 triliun. Perputaran kliring terus mengalami penurunan dimana pada bulan Agustus tercatat sebanyak 60.256 lembar dengan nilai sebesar Rp1,94 triliun, kemudian pada bulan September menurun lagi menjadi sebanyak 53.770 lembar dengan nilai sebesar Rp1,80 triliun. Sementara itu, perkembangan bulanan cek dan bilyet giro kosong menunjukkan aktivitas perputaran warkat paling tinggi terjadi pada bulan September yakni sebanyak 1.068 lembar senilai Rp30,83 miliar.

5.2. Perkembangan Perkasan

Kegiatan perkasan di KBI Palembang pada triwulan III 2009 mencatat inflow sebesar Rp1,57 triliun, menurun sebesar 0,20 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yoy yang tercatat sebesar Rp1,58 triliun. Apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya qtq, menunjukkan peningkatan sebesar 36,71 dari sebesar Rp1,15 triliun. Pada periode yang sama, outflow tercatat sebesar Rp2,34 triliun, meningkat sebesar 7,61 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yoy dan tercatat mengalami peningkatan sebesar 17,04 apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya qtq. Grafik 5.5 Perkembangan Jumlah Cek dan Bilyet Giro Kosong Sumsel Grafik 5.4 Perkembangan Bulanan Jumlah Perputaran Kliring Sumsel 5. Perkembangan Sistem Pembayaran 85 Dengan membandingkan angka inflow dan outflow maka diperoleh net-outflow selama triwulan III 2009 sebesar Rp0,77 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat mengalami net-outflow sebesar Rp0,60 triliun. Net-outflow yang terjadi pada triwulan ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya yang mengalami net-outflow sebesar Rp0,85 triliun. Kondisi tersebut diperkirakan sangat dipengaruhi oleh peningkatan inflow yang cukup besar, dengan besaran peningkatan dua kali lipat lebih besar dibanding peningkatan outflow. Tabel 5.2 Kegiatan Perkasan di Sumsel Rp Miliar 2008 III IV I II III Inflow 1,577.23 2,056.28 1,516.28 1,151.36 1,574.04 Outflow 2,174.26 1,297.18 1,008.14 1,999.04 2,339.78 Net Inflow Net Outflow -597.03 759.09 508.14 -847.68 -765.74 Keterangan 2009 Terjadinya ouflow pada triwulan III 2009 dapat dijadikan salah satu indikator terus membaiknya aktivitas perekonomian dimana pada triwulan sebelumnya mengalami titik balik perbaikan ekonomi setelah pada triwulan IV 2008 dan triwulan I 2009 masih terkena imbas dari melemahnya kondisi perekonomian regional, baik dari sisi kondisi usaha maupun konsumsi masyarakat. Secara bulanan, net-outflow yang paling tinggi terjadi pada bulan September seiring dengan berada pada titik tertingginya harga komoditas karet merupakan komoditas unggulan Sumsel di pasar internasional yang mencapai USD 218,53 centkg. Harga karet tersebut merupakan yang paling tinggi sejak bulan November 2008. Grafik 5.6 Perkembangan Kegiatan Perkasan Sumsel 2008-2009 5. Perkembangan Sistem Pembayaran 86 Melalui kegiatan perkasan, dilakukan pula penarikan uang lusuh di KBI Palembang sebagai wujud dari clean money policy Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam kondisi layak edar. Secara triwulanan qtq, uang lusuh yang ditarik tercatat meningkat sebesar 526,80. Sedangkan secara tahunan tercatat mengalami penurunan sebesar 76,77 dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yoy, yang sebesar Rp620,36 miliar. Menurut proporsinya terhadap inflow, persentase penarikan uang lusuh juga mengalami peningkatan dari sebesar 2,00 pada triwulan sebelumnya menjadi 9,16. Secara nominal, uang lusuh yang ditarik dan dimusnahkan pada triwulan ini mencapai Rpp144,13 miliar.

5.3. Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau