Bab 5
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
• Perkembangan sistem pembayaran dari sisi aktivitas tunai menunjukkan adanya
peningkatan. Namun walaupun demikian, secara net telah terjadi penurunan net- outflow pada kegiatan perkasan selama triwulan III 2009.
• Membaiknya harga komoditas primer pada bulan September cukup mendongkrak
perekonomian yang berimbas pada meningkatnya transaksi keuangan tunai di tingkat petani.
5.1. Perkembangan Kliring dan Real Time Gross Settlement RTGS
Perputaran kliring di Sumsel pada triwulan III 2009 menunjukkan sedikit
penurunan dari segi jumlah warkat maupun nominal dibandingkan triwulan
sebelumnya, begitupun apabila dibandingkan dengan kondisi tahun
sebelumnya masih tercatat lebih tinggi. Jumlah warkat yang dikliringkan tercatat
sebanyak 176.842 lembar dengan nominal sebesar Rp5,76 triliun. Volume
warkat secara tahunan yoy menurun sebesar 11,72, sedangkan secara
nominal tercatat menurun sebesar 19,53 yoy dari sebesar Rp7,16 triliun.
Perkembangan nilai Real Time Gross Settlement RTGS secara net menunjukkan penurunan secara tahunan maupun triwulanan. Nilai net RTGS tercatat sebesar Rp4,49
triliun atau menurun sebesar 22,24 secara tahunan yoy dan menurun sebesar 14,99 secara triwulanan qtq.
Sementara itu volume net RTGS tercatat mengalami peningkatan baik secara tahunan maupun triwulanan.
Grafik 5.1 Perkembangan Kliring Sumsel
5. Perkembangan Sistem Pembayaran
82 Membaiknya kondisi perekonomian secara triwulanan pada triwulan III 2009
teridentifikasi dari meningkatnya volume RTGS secara net dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu perputaran kliring dan nilai RTGS secara net yang dapat
dijadikan indikator perekonomian dari transaksi ekonomi yang bersifat non tunai tercatat mengalami penurunan dibandingkan kondisi pada triwulan sebelumnya. Secara triwulanan
qtq terjadi sedikit penurunan volume warkat kliring sebesar 5,45 dari sebanyak 187.029 lembar dan berdasarkan nominal menurun sebesar 2,89 dari sebesar Rp5,93 triliun
menjadi Rp5,76 triliun. Perkembangan RTGS secara net dibandingkan triwulan sebelumnya qtq tercatat mengalami penurunan sebesar 14,99 dari sisi nilai, namun mengalami
peningkatan sebesar 11,22 dari sisi volume. Menurunnya kegiatan kliring dan RTGS secara umum dibandingkan triwulan
sebelumnya salah satunya diperkirakan sebagai akibat dari penurunan jumlah hari kerja. Jumlah hari kerja pada triwulan ini tercatat sebanyak 59 hari, lebih sedikit dibandingkan
hari kerja pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 62 hari. Namun walaupun demikian, apabila dibandingkan dengan kondisi perkasan aktivitas tunai yang mengalami
peningkatan, dapat diinterpretasikan bahwa transaksi tunai cukup berperan penting dalam membaiknya aktivitas perekonomian di wilayah Sumsel pada triwulan III 2009. Tingginya
transaksi tunai sangat dimungkinkan terjadi ketika dunia usaha bertransaksi dengan pelaku ekonomi di pedesaan yang kurang memanfaatkan jasa perbankan. Sebagai salah satu
indikasinya adalah menurunnya Dana Pihak Ketiga DPK perbankan, khususnya simpanan giro.
Grafik 5.2 Perkembangan RTGS Sumsel
5. Perkembangan Sistem Pembayaran
83 Hal yang cukup mengkhawatirkan adalah terjadinya penurunan aktivitas
pembayaran non tunai ternyata diiringi dengan peningkatan peredaran cek dan bilyet giro kosong. Perkembangan cek dan bilyet giro BG kosong mengalami peningkatan baik dari
jumlah warkat maupun nominal. Cek dan bilyet giro BG kosong yang dikliringkan tercatat sebanyak 3.025 lembar dengan nominal sebesar Rp83,68 miliar.
Jumlah warkat cekBG kosong tercatat meningkat sebesar 11,75 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya qtq yakni dari sebanyak 2.707 lembar, sedangkan dari sisi
nominal tercatat meningkat sebesar 19,41 dari sebesar Rp70,08 miliar. Namun walaupun demikian, nominal cekBG kosong tercatat mengalami penurunan dibandingkan kondisi
pada tahun sebelumnya yoy yakni mengalami penurunan sebesar 0,83. Sementara itu jumlah warkat tercatat mengalami peningkatan sebesar 11,75 dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya yoy.
Tabel 5.1 Perputaran Cek dan Bilyet Giro Kosong
Propinsi Sumatera Selatan
2008 III
IV I
II III
1. Lembar Warkat 2,707
2,803 2,468
2,707 3,025 2. Nominal Miliar Rp
84.38 80.76
62.31 70.08 83.68
Keterangan 2009
Grafik 5.3 Perkembangan Perputaran Kliring dan Hari Kerja
64
58 59
62 59
- 1
2 3
4 5
6 7
8
III IV
I II
III 2008
2009 55
56 57
58 59
60 61
62 63
64 65
Nominal Hari Kerja
Hari Rp Triliun
5. Perkembangan Sistem Pembayaran
84 Secara bulanan, aktivitas kliring yang paling tinggi selama triwulan III 2009 terjadi
pada bulan Juli dengan jumlah warkat sebanyak 62.816 lembar dengan nominal sebesar Rp2,02 triliun. Perputaran kliring terus mengalami penurunan dimana pada bulan Agustus
tercatat sebanyak 60.256 lembar dengan nilai sebesar Rp1,94 triliun, kemudian pada bulan September menurun lagi menjadi sebanyak 53.770 lembar dengan nilai sebesar Rp1,80
triliun. Sementara itu, perkembangan bulanan cek dan bilyet giro kosong menunjukkan aktivitas perputaran warkat paling tinggi terjadi pada bulan September yakni sebanyak
1.068 lembar senilai Rp30,83 miliar.
5.2. Perkembangan Perkasan