Sejarah Singkat SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Lokasi Sekolah Struktur Organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian, dan Penyajian Data.

4.1.1 Sejarah Singkat SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

SMA ini pertama kali didirikan dengan nama SMA Bhayangkari 1 yang berlokasi di jalan Ahmad Yani no 30-32 Surabaya. Sebelum berdidrinya SMA terlebih dahulu didrikannya SMP Bhayangkari 1 yang berdiri sejak tanggal 3 Januari 1973. Atas prakarsa Drs, Agus Rakhmat dirikanlah SMA Kemala Bhayangkari 1 pada tanggal 1 Januari 1978, sekaligus beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah. Pada saat pertama kali berdirinya SMA Bhayangkari 1 hanya memiliki 1 tingkat kelas dengan jumlah siswa – siswi 87 orang yang dibagi menjadi 2 kelas, dan selanjutnya berkembang seperti tersebut dibawah. Sekolah ini beberapa kali mengalami perubahan nama pada tahun 1978 sampai dengan 1986 Bernama SMA Bhayangkari 1, tahun 1987 berdasarkan surat keputusan dari ketua Yayasan Kemala Bhayangkari penghubung Pim Staf dan Dit Daerah Jatim Nomor : B41VIIISek. Tanggal 12 Agustus 1987 bernama SMA Bhayangkari 1 kemudian berubah nama menjadi SMA Kemala Bhayangkari 1, dan berganti istilah lagi dari SMA menjadi SMU. Dan berubah istilah SMU menjadi SMA. Dan sekarang sekolah ini di kenal dengan nama SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 62 Pada umumnya sekolah ini berstatus swasta, yang kemudian berubah menjadi Swasta diakui, dan pada tanggal 11 November 1997 melaksanakan akreditasi untuk meningkatkan janjang status sekolah dari diakui menjadi disamakan. Lalu pada tahun 2005 sekolah ini berstatus ’ Terakreditasi B’ dan pada tahun 2006 sekolah ini berubah menjadi ’ Terakreditasi A’. Demikian sekilas tentang SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya yang selama hampir 3 tiga Dasawarsa, sejak 1 Januari 1978 sampai dengan 1 Januari 2008.

4.1.2 Lokasi Sekolah

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya terletak di daerah yang cukup strategis dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Tepatnya di jalan Ahmad Yani no 30-32 Surabaya.

4.1.3 Struktur Organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

Secara umum dan singkat struktur organisasi sekolah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya terdiri atas beberapa susunan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala sekolah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, yaitu sebagai berikut : Komite Sekolah : Kepala Sekolah : Sabaryanto Nurwantoro, Drs., M.Pd Komite Sekolah : Ny.Hj. Anik Bambang S. Yayasan Kemala Bhayagkari : Ny.Hj.Jb.Santoso. Wakil Kepala Sekolah : Wakasek Kurikulum : Betty Hendri Puspitarini, Dra. Wakasek Kesiswaan : Suyanto, Drs. Wakasek Sarana Prasarana : Sudarji, Drs. Wakasek Humas : M. Imam Soekamto, S.Pd. Tiap – tiap jabatan mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing – masing. Masing – masing bagian tersebut terdiri dari beberapa karyawan yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan di SMA Kemala Bhayangkari 1. Secara garis besar Struktur organisasi SMA Kemala Bhayngkari 1 Surabaya dapat dilihat pada gambar berikut ini : Keterangan : 1. Komite Sekolah. 2. Kepala Sekolah. 3. Yayasan Kemala Bhayangkari. 4. Wakasek Kurikulim , bertanggung jawab terhadap mata pelajaran siswa – siswi. Dan juga sebagai guru mata pelajaran Fisika. 5. Wakasek Kesiswaan , bertanggung jawab terhadap perilaku dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Dan juga sebagai guru mata pelajaran Kesenian. 6. Wakasek Sarana dan Prasarana , bertanggung jawab terhadap semua sarana dan prasarana yang ada di sekolah dan merawat serta menjaga sarana dan prasarana tersebut. Dan juga sebagai guru mata pelajaran Pkn. 7. Wakasek Humas , bertanggung jawab terhadap seluruh yang berhubungan dengan siswa – siswi. Dan juga sebagai guru mata pelajaran Pkn dan Sejarah. 8. Unit Laboratorium , bertanggung jawab terhadap peralatan dan kebersihan Laboratorium sekolah. 9. Unit Perpustakaan , bertanggung jawab terhadap perpustakaan sekolah. 10. Kepala Tata Usaha , bertanggung jawab terhadap tata usaha sekolah. 11. Dewan Guru, terdiri dari guru – guru yang mengajar siswa – siswi dengan mata pelajaran Penjaskes , Ekonomi , Geografi , Bahasa Indonesia , Bahasa Jepang , Agama Islam , Sejarah , Kewarganegaraan , Sosiologi , Sejarah , Bahasa Inggris , Matematika .

4.1.4 Visi dan Misi

Visi : 1. Unggul berprestasi berdasarkan iman dan taqwa. 2. Berilmu pengetahuan luas, berbudi pekerti luhur dan kreatif. Misi : 1. Mengembangkan penyelenggaraan , pendidikan, berwawasan global, berdasarkan iman dan taqwa kepada tuhan YME. 2. Menyelenggarakan pembelajaran efektif dengan pendekatan multi model dan multimedia guna meningkatkan prestasi serta didik. 3. Mengembangkan kultur sekolah yang konduktif , sehingga tercipta akhlak mulia, budi pekerti luhur dan penguasaan ilmu pengetahuan, bahasa, teknologi, olahraga, dan seni .

4.2 Penyajian Data.

Penelitian ini menggunakan jumlah responden atau sampel sebanyak 88 responden. Hal ini disebabkan karena dalam metode penelitian, jumlah sampel yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi yaitu sebayak 88 responden. Jadi dengan menyebarkan 88 kuesioner tersebut diharapkan dapat terkumpul 88 kuesioner yang telah dijawab secara lengkap dan benar. Penyebaran kuesioner dilakukan selama 2 minggu mulai tanggal 1 Maret sampai 13 Maret 2010 dengan jumlah kuesioner sebanyak 88 kuesioner, setelah dilakukan pengecekan ternyata yang valid untuk dianalisis sebanyak 88 kuesioner.

4.2.1 Hasil 4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian.

Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden dalam penelitian diperoleh hasil sebagai berikut. 4.2.3 Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini diidentifikasikan berdasarkan faktor demografi yang meliputi : jenis kelamin, usia. Tabel-tabel berikut ini menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik responden tersebut : Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase Pria 43 49 Wanita 45 51 Total 88 100 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat diketahui bahwa reponden jenis kelamin wanita lebih banyak daripada responden pria. Responden jenis kelamin wanita sebanyak 45 orang 51 dan responden pria sebanyak 49 . Perbedaan jumlah responden jenis kelamin pria dan wanita, di sebabkan karena biasanya responden yang sering menggunakan akses internet adalah responden wanita.