f. OA Office Automation .
Sistem elektonik formal dan informal, terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang – orang di dalam maupun
di luar perusahaan. Misalnya, word processing, e-mail, voice-mail, video-conference, dan lain-lain.
e. Teknologi Informasi dalam Kehidupan Masyarakat
Menurut Janner 2006 : 14 Teknologi informasi mempunyai manfaat bagi kehidupan masyarakat di antaranya dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Di Rumah.
Keberadaan komputer pribadi di rumah Home PC memberikan manfaat yang cukup banyak, misalnya untuk membantu melakukan pekerjaan
kantor di rumah, membantu kita melakukan proyek-proyek kecil bersama keluarga, membantu anak mengerjakan rumah dari sekolah.
2. Dunia Kerja dan Pendidikan.
Dunia kerja merupakan kelompok yang mendapatkan manfaat paling besar dari Teknologi Informasi. Kantor-kantor yang ada di indonesia mulai dari
kantor pemerintahan sampai industri dan swasta pada umumnya telah memanfaatkan komputer untuk membantu pekerjaan mereka.
Dunia pendidikan tidak terlepas dari Teknolgi Informasi, saat ini pendidikan juga membutuhkan Teknologi Informasi yang sama besarnya
seperti kalangan dunia kerja. Dunia pendidikan berkaitan erat dengan
informasi dan pengetahuan. Oleh karena itu, akses yang mudah kepada informasi dan pengetahuan menjadi sangat penting.
3. Pelayanan Masyarakat.
Teknologi Informasi membantu mempersingkat dan mempermudah pelayanan masyarakat, karena pada umumnya pelayanan masyarakat di
indonesia sering menjadi kendala karena sifanya yang berbelit dan birokratis dan lambat.
f. Dampak Penerapan Teknologi Informasi.
Mulyadi dan Setyawan 2000 : 311 menyajikan lima dampak positif
dalam penerapan teknologi informasi, yaitu :
1. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan waktu. Teknologi informasi mampu memperpendek interval waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan berbagai tugas penting dalam proses bisnis. Contohnya teknologi informasi yang di gunakan dalam sistem
penjualan kartu kredit secara on-line akan mampu memberikan informasi diterima atau ditolaknya permintaan transaksi pembayaran dalam waktu
yang sangat singkat. 2. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan geografis.
Banyak perusahaan yang beroperasi dan berbagai lokasi dan memliki pemasok dan konsumen yang tersebar dan terpisah oleh jarak yang cukup
jauh. Teknologi informasi mampu mengintegrasikan, mengkonsumsikan, mempertukarkan berbagai aktifitas bisnis yang penting yang terdistribusi
secara geografis. Salah satu yang berkembang dalam bisnis sekarang ini adalah penggunaan internet untuk berkomunikasi dan transaksi bisnis.
3. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan biaya. Teknologi informasi mampu membuat perusahaan untuk menurunkan
biaya guna meningkatkan daya saing. Teknologi informasi juga membuat perusahaan mampu untuk menekan biaya yang dipikul oleh konsumen atas
produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan. 4. Teknologi informasi bermanfaat untuk menerobos hambatan birokrasi dan
struktur organisasi. Teknologi informasi mampu menerobos tembok birokrasi yang terbentuk
karena struktur organisasi sehingga batas antar fungsi dalam organisasi mudah diterobos untuk peningkatan kerja sama lintas fungsional.
5. Teknologi bermanfaat untuk menerobos hambatan pengetahuan dan keterampilan.
Teknologi informasi mampu menerobos hambatan yang timbul karena sedikitnya pengetahuan dan rendahnya keterampilan personel perusahaan.
Selain dampak positif dari kehadiran teknologi informasi di berbagai bidang kehidupan, pemakian teknologi informasi juga mengakibatkan
atau menimbulkan dampak negatif bagi pengguna atau pelaku bidang teknologi informasi sendiri, maupun bagi masyarakat luas secara tidak
langsung.
Sedangkan menurut I Made dan Aji, 2005 : 450, memberikan pendapat bahwa potensi-potensi kerugian yang disebabkan pemanfaatan teknologi informasi yang
kurang tepat menimbulkan dampak buruk sebagai berikut : 1. Rasa ketakutan.
Banyak orang mencoba menghindari pemakaian komputer, karena takut merusakkan. Kehilangan kendali, atau secara umum takut mengahadapi
sesuatu yang baru. Hal ini ditambah oleh perilaku beberapa sistem misalnnya sistem komputer yang sangat rentan atau mudah hank ,
tanpa adanya penjelasan logical. Sehingga ketakutan akan kehilangan data, atau harus menginstalasi ulang sistem program menjadikan pengguna
makin memiliki rasa ketakutan ini. 2. Keterasingan.
Pengguna komputer cenderung mengisolasi dirinya, dengan kata lain menaiknya jumlah waktu pemakaian komputer, akan juga membuat
mereka makin terisolasi. Pada beberapa komunitas terisolasi secara fisik justru timbul kedekatan rohani di hati mereka. Memang ini suatu
kontradiksi yang terjadi misalnya pada golongan on-line. 3. Golongan miskin informasi dan minoritas.
Akses sumber daya informasi juga terjadi keseimbangan di tangan pemilik kekayaan dan komunitas yang mapan. Sehingga masih di pertanyakan
apakah teknologi informasi ini dapat menghilangkan jurang yang kaya dan miskin atau justru akan memperlebarnya, apalagi ditambah makin
mahalnya software yang digunakan untuk mengakses informasi.
4. Pentingnya individu.
Organisasi besar menjadi makin impersonal, sebab biaya untuk menangani kasus khusus atau pribadi satu persatu menjadi makin tinggi. Individu
yang frustasi mencoba mendapatkan penanganan pribadi akan melampiaskan kekesalannya pada organisasi, orang, ataupun teknologi
informasi dapat dilakukan dengan tepat, maka individu dapat makin terasa dilayani secara personal, dengan kata lain pelayanan kasus-perkasus, hal
ini tampak misalnya pada personalisasi layanan e-commerce. Harga dan jenis layanan akan berbeda untuk tiap pelanggan.
5. Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tidak dapat ditangani.
Sistem yang dikembangkan dengan birokrasi komputer begitu kompleks dan cepat berubah sehingga sulit bagi individu untuk mengikuti dan
membuat pilihan. Tingkat kompleksitas ini menjadi makin tinggi dan sulit ditangani, karena dengan makin tertutupnya sistem serta makin besarnya
ukuran sistem sebagai contoh program MS Windows 2000 yang baru diluncurkan memiliki program sekitar 60 juta baris. Sehingga proses
pengkajian demi kepentiingan publik banyak makin sulit dilakukan. 6.
Makin rentannya organisasi. Suatu organisasi yang bergantung pada teknologi yang kompleks
cenderung akan lebih rentan. Ketika suatu kesalahan terjadi, maka dapat terpropagasi secara cepat dan dapat menghentikan kerja banyak orang,
misalnya pada sistem pengendalian inventori yang berbasiskan komputer.
Di sini letak pengujian kualitas dan penanganan kerusakan pada tiap produk teknologi informasi menjadi lebih penting lagi. Jaminan dari
vendor tidak dapat dijadikan pegangan begitu saja. 7.
Dilanggarnya privasi. Ketersediaan sistem pengambilan data yang sangat canggih
memungkinkan terjadinya pelanggaran privasi dengan mudah dan cepat. Misal dengan memanfaatkan teknik Cross reference pada berbagai
database yang tersedia, atau pengambilan data yang dilakukan secara tidak sadar, contohnya pada penggunaan kartu kredit, belanja di E-commerce
gerak-gerik, pilihan, selera, dan apa yang dilakukannya tercatat. Dengan teknik Profiling dan data mining maka dapat dilakukan ekstraksi data yang
secara tidak langsung telah melanggar privasi orang. 8.
Pengangguran dan pemindahan kerja. Biasanya ketika suatu sistem otomasi diterapkan, produktivitas dan jumlah
tempat pekerjaan secara keseluruhan meningkat, akan tetapi beberapa jenis pekerjaan menjadi makin kurang nilainya, atau bahkan dihilangkan.
Sebagai contoh pada beberapa kantor fungsi tenaga kerja menengah misal pengetik telah diminimalkan dengan terjadinya pemanfaatan program
aplikasi perkantoran atau pegawai tersebut harus memiliki pengetahuan baru agar tidak tersingkir dari pekerjaannya.
9. Kurangnya tanggung jawab profesi.
Organisasi yang tidak bermuka hanya diperoleh kontak elektronik saja, mungkin hanya memberikan respon yang kurang personal, dan sering
melempar tanggung jawab dari permasalahan. Kompleksitas teknologi informasi juga memberikan kesempatan bagi seseorang melemparkan
tanggung jawab pada bagian lain, atau pada komputer, bahkan yang lebih buruk lagi produsen pun dapat melepaskan tanggung jawab ini misal
kasus bug pada software. 10.
Kaburnya citra manusia. Kehadiran terminal pinter intelligent terminal , mesin pintar, dan sistem
pakar telah menghasilkan persepsi yang salah pada banyak orang. Banyak orang menganggap bahwa mesin telah mengambil-alih kemampuan
manusia. Sedikit yang beranggapan bahwa kehadiran mesin tersebut dapat memperkaya kemampuan manusia jadi bukan saja Artificial Intelligent
AI, tetapi yang lebih penting adalah Intelligent Amplification IA. I made juga menyampaikan pandangan bahwa untuk menghadapi masalah di atas
belum terdapat cara yang paling ampuh. Walau begitu ada langkah strategis yang dapat diimplementasikan untuk mengurangi dampak buruk tersebut, antara lain :
1. Desain yang berpusat pada manusia. Pendekatan ini menempatkan penggunaan atau sumber daya manusia
sebagai titik tengah perhatian, begitu juga dengan tugas yang harus dilakukan oleh pengguna. Sehingga dari pada difokuskan pada
pemanfaatan software atau hardware yang mahal sebaiknya difokuskan pada manusia pengguna software tersebut, baik dari tahapan desain,
maupun hingga pelatihan dan kebutuhan penggunanya, misal gaji para pegawainya.
2. Dukungan organisasi.
Organisasi harus mendukung pengguna, sehingga strategi yang melibatkan pengguna dalam desain suatu sistem informasi sebaiknya diterapkan dari
pada desain yang datang dari luar, tanpa memperhatikan masukan dari pengguna. Untuk itu pemilihan perangkat bantu haruslah sefleksibel
mungkin sehingga dapat dikustomisasi untuk menyesuaikan dengan kultur organisasi setempat.
3. Perencanaan Pekerjaan. Aturan untuk pekerjaan tertentu bagi pengguna komputer haruslah dibuat
termasuk batas waktu penggunannya, waktu istirahat, perputaran pekerjaan, dan pendidikan. Pengawasan pelaksanaan aturan ini sebaiknya
dilaksanakan secara kontinu. Di sinilah peranan standar kompotensi pada pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi. Sering kali
perusahaan atau organisasi mencampur-adukkan wewenang suatu jenis pekerjaan demi usaha penghematan. Sayangnya hal ini malah
menimbulkan kondisi yang tidak produktif pada jangka panjang. 4. Pendidikan.
Kompleksitas dari teknologi sistem informasi memnuat pendidikan memainkan peran yang sangat penting bahkan kritis. Pendidikan yang
berkelanjutan, bukan dalam arti pemberian pengetahuan operasional suatu produk berkala, tetapi yang lebih penting adalah penguasaan teknologi
yang ada dibelakang suatu produk. Begitu juga dengan penguasaan dasar teori tentang teknologi informasi, misal metode pengembangan, analisis
penggunaan usabilitas, metode formal dan juga pemahaman akan jaminan kualitas.
5. Umpan balik dan imbalan. Umpan balik dari kelompok pengguna merupakan nilai tambah yang lebih
berarti dari pada masukan dari pengamat pasif. Keberhasilan sebaiknya diberitahukan dalam suatu organisasi, melalui perwakilan organisasi.
Pemilihan teknologi misal software mahal haruslah dinomorduakan daripada investasi di bidang pelatihan.
6. Meningkatkan kesadaran publik. Meninformasikan penggunaan PC dan pengguna sistem komersial akan
memberikan keuntungan bagi seluruh masyarakat. Masyarakat profesional, dan juga kelompok pengguna memainkan peran yang penting melalui
hubungan masyarakat publik relation. Dan pendidikan konsumen consumer educatiaon, serta adanya suatu standar etika profesi.
7. Perangkat hukum. Masih banyak pekerjaan yang berkaitan dengan perangkat hukum
termasuk undang-undang dan kesiapan aparat yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan teknologi informasi. Misal kasus-kasus cracker pada
situs internet maupun kerentanan transaksi e-commerce dari perangkat hukum, menunjukkan bahwa saat ini di indonesia, perangkat hukum masih
jauh perhatiannya dari dampak penerapan teknologi informasi ini.
8. Riset yang maju. Individu, organisasi, dan pemerintah dapat mendukung riset yang
mengembangkan ide baru, untuk meminimalkan kerugian serta meluaskan keuntungan dari teknologi informasi. Teori seperti perilaku kognitif
pengguna, persepsi visual, dan perubahan organisasi dapat dimanfaatkan sebagai pedoman yang baik bagi pengembangan sistem.
2.1.3 Internet a. Konsep Internet
Menurut Janner 2006 : 281 menyatakan bahwa internet adalah kumpulan atau jaringan komputer yang ada di seluruh dunia. Dalam hal ini
komputer yang sebelumnya Stand-alone kini dapat berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya. Definisi lainnya
internet merupakan jaringan komputer interconnected network di seluruh dunia, yang berisikan informasi dan juga merupakan sarana komunikasi data
suara, gambar, video, dan teks . Informasi ini dibuat oleh penyelenggara atau pemilik jaringan komputer tersebut atau dibuat oleh pemilik informasi
yang menitipkan informasinya kepada pemilik jaringan komputer yang tersambungkan ke jaringan.
Menurut Aji 2005 : 336, internet merupakan kata yang sudah tidak asing bagi masyarakat Modern seperti saat ini. Sebagian orang menganggap bahwa
internet merupakan bagian dari aktivitas hidup yang sangat penting. Karena kini telah banyak orang yang menggunakan internet untuk berbagi keperluan
di tempat pekerjaan atau kantor, sekolah, dirumah, bahkan di mana pun berada. Akan lebih baik jika kita mengetahui konsep dari internet itu sendiri,
agar bisa memanfaatkan secara maksimal dari teknologi internet tersebut.
b. Sejarah Internet
Menurut Aji 2005 : 336, bermula pada pemerintahan federal AS yang menciptakan Net jaringan sebagai jaringan komunikasi yang dapat
menahan berbagai serangan dari Rusia. Kemudian pada tahun 1984 diperkenalkan Domain Name Service DNS sebagai cara untuk
mengidentifikasi badan atau institusi yang mengola host. Pada tahun 1986 , National Science Foundation menciptakan NFSnet yang menghubungkan
jaringan-jaringan regional melalui backbone nasional berkecepatan tinggi yaitu 56 kbps. Lalu pada tahun 1988 Rober Morris berhasil membuat program
virus yang dapat memperbanyak diri sendiri di Intenet, sehingga bisa membebani host di Internet. Pada tahun 1991 Gopher diperkenalkan oleh Paul
Lindner : dengan Gopher penggunaan Internet dapat melakukan pencarian di Internet, namun masih berupa format teks. Pada tahun yang sama WWW
World Wide Web diluncurkan oleh CERN Jenewa Swiss. Selanjutnya pada tahun 1993 NSF mendirikan InterNIC yang bertugas menyediakan layanan
Internet seperti pendaftaran domain yang dikelola oleh Network Solution Inc. Sampai saat ini sudah ratusan juta orang di seluruh dunia memanfaatkan
Internet. Internet yang saat ini telah menyediakan hampir seluruh kebutuhan informasi bagi manusia yang menggunakanya.
c. Pengertian Internet