Fungsi Model Perilaku Konsumen Tipe-tipe perilaku konsumen

b. Stimuli lain meliputi : Keadaan, ekonomi, teknologi, politik dan kebudayaan. Model lain yang dijelaskan oleh Assael 1995 , melalui model stimulus – organism-response. Model tersebut menjelaskan bahwa komponen inti dari model tersebut adalah consumer decision making yang merupakan proses menerima, mengevaluasi informasi merek produk tertentu. Ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjutnya akan menentukan respon konsumen. Pertama adalah konsumen itu sendiri, yang kedua adalah pengaruh lingkungan yang terdiri atas nilai budaya, pengaruh sub, dan lintas budaya, kelas sosial, dan situasi lain yang menentukan.

c. Fungsi Model Perilaku Konsumen

1. Deskriptif, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai langkah – langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan suatu penelitian. 2. Prediksi, yaitu meramalkan kejadian – kejadian dari aktivitas konsumen pada waktu yang akan datang. Misalnya meramalkan merek produk yang paling mudah diingatkan oleh konsumen. 3. Explanasi, yaitu mempelajari sebab – sebab dari beberapa aktivitas pembelian, seperti mempelajari mengapa konsumen sering membeli barang dagangan dengan merek yang sama. Apakah karena kebiasaan ataukah karena menyukai merek tersebut. 4. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitas – aktivitas konsumen pada masa yang akan datang.

d. Tipe-tipe perilaku konsumen

Pengambilan keputusan oleh konsumen akan berbeda menurut jenis keputusan pembelian. Menurut Asseal , seperti dikutip Kotler 2000 , membedakan empat jenis perilaku konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek. 1. Perilaku Pembeli yang Rumit Complex Buying Behavior . Perilaku yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas di antara merk-merk yang ada. Perilaku pembeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, televisi, pakaian, jam tangan, komputer, dan lainnya. 2. Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan Dissonance Reducing Buying Behavior . Perilaku pembeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan membeli secara relative cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Seperti karpet, keramik, pipa . 3. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan Habitual Buying Behavior . Dalam hal ini, konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan kesetian terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Seperti air mineral, garam,dan lainnya . 4. Perilaku Pembeli yang Mencari Keragaman Variety Seeking Buying Behavior . Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan mencari keragaman bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan hal yang mutlak.

e. Teori-teori Perilaku Konsumen