Validitas Data KESIMPULAN DAN SARAN

2. Wawancara merupakan teeknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan kepada pelajar siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

3.5 Teknik Analisis Data

Grounded theory which involves the generation of analytical categories ang their dimensions, and identification of relationship between them. The process of data collection and conceptualization continues until categories and relationship are ‘saturaded’, that is new data do not add to the developing theory Glaser and Strauss, 1967 ; Strauss and Corbin, 1998. Kurang lebih artinya : ” Teknik analisis data ini menggunakan teori Grounded, dimana teori ini meliputi generasi kategori analitis dan dimensi-dimensinya, dan mengidentifikasi hubungan satu dengan yang lainnya. Proses pengumpulan data dan konsep atau pengertian yang berlanjut, sampai kategori dan hubungan-hubungannya dipenuhi itu dinamakan sebuah data baru tidak dapat bertambah untuk mengembangkan sebuah teori ”.

3.6 Validitas Data

Untuk menghasilkan penelitian yang baik, maka faktor validitas sangat penting bagi sebuah penelitian. Maxwell dalam.2006 : 171 menyatakan terdapat empat teori validitas yaitu : deskriptif, interprestasi, teori-teori dan generalisasi. Adapun upaya menjaga validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan deskripsi dan interprestasi. Uji Deskripsi dituntut untuk menampilkan deskripsi kental atau thick description dalam penelitian, yaitu deskripsi secara literal manusia, kejadian, atau proses yang diamati. Deskripsi ini juga harus menyajiakan interpretasi bukan sekedar fakta – fakta yang teramati. Mendiskripsikan masyarakat harus menampilkan interpretasi atas norma budaya yang intern. Ancaman terhadap validasi deskripsi ini adalah ketidaktepatan inaccuracy dan ketidaklengkapan incompleteness data. Untuk menghalaunya, interview seyogianya direkam kemudian ditranskripsi. Observasipun divideo agar dapat dilihat ulang. Uji Interpretasi data, dalam penelitian kualitatif dicapai melalui interaksi antara peneliti dan responden. Ancaman terhadap validitas interpretasi ini adalah peneliti memaksakan kerangkanya dalam memahami data, Ancaman validitas interpretasi ini muncul anatara lain karena peneliti tidak mencari pemahaman responden terhadap perilakunya. Tidak meninggalkan kerangka teoritis dan asumsi yang diyakininya. Maka dari itu cara terbaik untuk menghindari ancaman tersebut dengan mempelajari bagaimana responden memaknai apa yang mereka lakukan atau katakan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan teknik member checks, yaitu melakukan pengecekan kebenaran atau konfirmasi dengan menanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Dan yang terakhir Teori dari interpretasi berkembanglah teori. Dalam paradigma kuantitatif teori logika deduktif dan merupakan verifikasi terhadap hipotesis yang diajukan diawal penelitian. Para peneliti kualitataif berpendapat bahwa teori akan lebih mantap bila tidak melalui a priori reasoning melainkan grounding. Validitas teori terancam apabila peneliti tidak mengumpulkan atau tidak memperhatikan data yang menyimpang atau tidak menghiraukan penjelasan atau tafsir alternatif terhadap fenomena yang yang diteliti Max well,1996 .

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Obyek Penelitian, dan Penyajian Data.

4.1.1 Sejarah Singkat SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

SMA ini pertama kali didirikan dengan nama SMA Bhayangkari 1 yang berlokasi di jalan Ahmad Yani no 30-32 Surabaya. Sebelum berdidrinya SMA terlebih dahulu didrikannya SMP Bhayangkari 1 yang berdiri sejak tanggal 3 Januari 1973. Atas prakarsa Drs, Agus Rakhmat dirikanlah SMA Kemala Bhayangkari 1 pada tanggal 1 Januari 1978, sekaligus beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah. Pada saat pertama kali berdirinya SMA Bhayangkari 1 hanya memiliki 1 tingkat kelas dengan jumlah siswa – siswi 87 orang yang dibagi menjadi 2 kelas, dan selanjutnya berkembang seperti tersebut dibawah. Sekolah ini beberapa kali mengalami perubahan nama pada tahun 1978 sampai dengan 1986 Bernama SMA Bhayangkari 1, tahun 1987 berdasarkan surat keputusan dari ketua Yayasan Kemala Bhayangkari penghubung Pim Staf dan Dit Daerah Jatim Nomor : B41VIIISek. Tanggal 12 Agustus 1987 bernama SMA Bhayangkari 1 kemudian berubah nama menjadi SMA Kemala Bhayangkari 1, dan berganti istilah lagi dari SMA menjadi SMU. Dan berubah istilah SMU menjadi SMA. Dan sekarang sekolah ini di kenal dengan nama SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 62