Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Skala Nyeri DeskriptifVerbal Descriptor Scale VDS Skala Nyeri AnalogVisual Analog Scale VAS Skala Nyeri NumerikNumerical Rating Scale NRS Gambar 2.1 Skala Pengukuran Nyeri Tamsuri, 2007

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri

Menurut Potter dan Perry 2006: 1511-1515, faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri adalah sebagai berikut. 1 Usia Usia sangat mempengaruhi pemahaman tentang nyeri. Toleransi terhadap nyeri meningkat sesuai dengan pertambahan usia, misalnya semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin bertambah pula pemahaman tentang nyeri dan usaha mengatasinya. 2 Jenis Kelamin Umumnya, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespon terhadap nyeri. Beberapa kebudayaan yang mempengaruhi jenis kelamin, misalnya menganggap bahwa seorang anak laki-laki harus berani dan tidak Tidak ada nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri hebat Nyeri sangat hebat Nyeri paling hebat Tidak ada nyeri Nyeri paling hebat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 harus menangis, sedangkan anak perempuan boleh menangis dalam situasi yang sama. Toleransi nyeri sejak lama telah menjadi subjek penelitian yang melibatkan pria dan wanita. Akan tetapi, toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu, tanpa memperhatikan jenis kelamin. 3 Kebudayaan Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. 4 Makna Nyeri Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya individu tersebut. Individu akan mempersepsikan nyeri dengan cara berbeda-beda, apabila nyeri tersebut memberi kesan ancaman, suatu kehilangan, hukuman, dan tantangan. 5 Perhatian Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan yang dilakukan dengan memfokuskan perhatian dan konsentrasi pada stimulus lain dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. 6 Ansietas Individu yang sehat secara emosional biasanya lebih mampu mentoleransi nyeri sedang hingga berat daripada individu yang memiliki status emosional kurang stabil. Klien yang mengalami cedera atau menderita penyakit kronis, seringkali mengalami kesulitan mengontrol lingkungan dan perawatan diri dapat menimbulkan tingkat ansietas yang tinggi. Nyeri yang tidak kunjung hilang menyebabkan gangguan psikosis dan kepribadian. 7 Keletihan Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada setiap individu yang menderita penyakit dalam jangka waktu yang lama. 8 Pengalaman Sebelumnya Klien yang sudah pernah mengalami nyeri cenderung mampu untuk mengatasi nyeri yang dirasakan atau beradaptasi dengan nyeri yang dialami saat ini. 9 Gaya Koping Nyeri dapat menyebabkan ketidakmampuan, baik sebagian maupun keseluruhan. Berbagai sumber koping yang dapat digunakan antara lain dengan dukungan dari keluarga, melakukan latihan atau menyanyi. Koping tersebut bermanfaat untuk mengurangi nyeri sampai tingkat tertentu. 10 Dukungan Keluarga dan Sosial Individu yang mengalami nyeri akan bergantung pada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan, atau perlindungan.

2.2.4 Reaksi Terhadap Nyeri

Dokumen yang terkait

PENGARUH CORE STABILITY DAN WILLIAM EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KULI Pengaruh Core Stability Dan William Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Kuli Panggul Beras Di Daerah Jati Kurung Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

PENGARUH CORE STABILITY DAN WILLIAM EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KULI Pengaruh Core Stability Dan William Exercise Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Kuli Panggul Beras Di Daerah Jati Kurung Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENGURANGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIC Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Myogenic Pada Pengrajin Batik Tradisional PT. Danar Hadi Surakarta.

0 3 17

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIC PADA PENGRAJIN BATIK Pengaruh Core Stability Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Myogenic Pada Pengrajin Batik Tradisional PT. Danar Hadi Surakarta.

0 3 15

PENGARUH HYDROTHERAPY EXERCISE DAN WILLIAM’S Pengaruh Hydrotherapy Exercise Dan William’s Flexion Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Hydrotherapy Exercise Dan William’s Flexion Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah.

0 1 4

PENGARUH LATIHAN PILATES TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH Pengaruh latihan pilates terhadap kemampuan fungsional pada pasien nyeri punggung bawah kronik akibat spondyloarthrosis lumbalis di rs. dr. soeradji tirtonegoro kla

1 1 15

PENGARUH WILLIAM FLEXION EXERCISE DAN CORE Pengaruh William Flexion Exercise Dan Core Stabilization Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah Miogenik.

2 17 19

PENDAHULUAN Pengaruh William Flexion Exercise Dan Core Stabilization Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah Miogenik.

0 2 4

PENGARUH WILLIAM FLEXION EXERCISE DAN CORE STABILIZATION Pengaruh William Flexion Exercise Dan Core Stabilization Exercise Terhadap Nyeri Punggung Bawah Miogenik.

0 7 15