yang relatif lama akan meningkatkan kekuatan otot secara aktif sehingga disebut stabilisasi aktif. Peningkatan kekuatan otot juga mempunyai efek
peningkatan daya tahan tubuh terhadap perubahan gerakan atau pembebanan secara statis dan dinamis. Contoh back exercise yaitu latihan
Fleksi William latihan penguatan otot-otot fleksor dan latihan Mc Kenzis latihan penguatan otot-otot ekstensor Dachlan, 2009.
2 Terapi Operatif
Pada dasarnya terapi operatif dikerjakan apabila dengan tindakan konservatif selama tiga sampai minggu tidak memberikan hasil yang nyata atau terhadap
kasus fraktur yang langsung mengakibatkan defisit neurologis, ini memerlukan tindakan segera cito. Defisit neurologis yang dapat diketahui
adalah gangguan fungsi otonom dan paraplegia. Pada kasus HNP, tindakan operatif perlu dikerjakan apabila terapi konservatif tidak memberi hasil atau
kambuh berulang-ulang, atau telah terjadi defisit neurologik Harsono, 2009.
2.4 Latihan Flexi William
2.4.1 Definisi
William Flexion Exercise adalah suatu latihan yang ditujukan pada otot fleksor pada daerah lumbosakral, khususnya m. abdominalis dan gluteus
maksimus Fisioterapi ID, 2011. Latihan Fleksi William salah satu bentuk latihan yang bertujuan mengurangi nyeri punggung bawah. Caranya adalah dengan
menguatkan strengthening otot-otot abdomen dan gluteus maksimus, serta mengulur stretching otot-otot ekstensor punggung. Bentuk latihannya berupa
fleksi lumbosakral Dachlan, 2009.
2.4.2 Teknik Pelaksanaan Latihan Flexi William
Latihan metode william William Felxion menurut Posture Committee of the American Academy of Orthopaedic Surgery
dalam Sa’adah 2013 dan Priyambodo 2008 yaitu:
1 Gerakan Satu Pelvic Tilting
Posisi awal: tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, dan kedua kaki rata pada permukaan matras.
Gerakan: ratakan pinggang dengan menekankan pinggang ke dasar lantai atau matras dengan cara mengkontraksikan otot-otot perut dan otot pantat,
kontraksi otot dilakukan selama delapan hitungan ulangi empat kali Tujuan dari gerakan ini adalah penguluran otot-otot ekstensor trunk,
mobilisasi sendi panggul, dan penguatan otot-otot perut.
2 Gerakan Dua Partial Sit-Up
Posisi awal: posisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, dan kedua kaki rata pada permukaan matras.
Gerakan: pasien mengkontraksikan otot perut dan memfleksikan kepala sehingga dagu menyentuh dada dan bahu terangkat dari matras. Gerakan
dilakukan selama delapan hitungan delapan detik dengan empat kali pengulangan.
Tujuan: penguluran otot-otot ekstensor trunk, penguatan otot-otot perut, dan otot sternokleidomastoideus.
3 Gerakan Tiga Single Knee to Chest
Posisi awal: posisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, dan kedua kaki rata pada permukaan matras.
Gerakan: memfleksikan satu lutut ke arah dada sejauh mungkin, kemudian kedua tangan mencapai paha belakang dan menarik lutut ke dada. Pada waktu
besamaan angkat kepala hingga dagu menyentuh dada dan bahu lepas dari matras. Latihan diulangi pada tungkai yang lain, setiap gerakan dilakukan dan
ditahan selama delapan hitungan delapan detik dengan empat kali pengulangan.
Tujuan: merapatkan lengkungan pada lumbal, penguluran otot-otot ekstensor trunk, sendi panggul, sendi sakroiliaka, dan otot-otot hamstring.
4 Gerakan Empat Double Knee to Chest
Posisi awal: posisi tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk, dan kedua kaki rata pada permukaan matras.
Gerakan: memfleksikan kedua lutut ke arah dada sejauh mungkin, kemudian kedua tangan mencapai paha belakang dan menarik lutunya ke dada. Pada
waktu besamaan angkat kepala hingga dagu menyentuh dada dan bahu lepas dari matras. Gerakan ditahan selama delapan hitungan delapan detik dengan
empat kali pengulangan. Tujuan: merapatkan lengkungan pada lumbal, penguluran otot-otot ekstensor
trunk, sendi panggul, sendi sakroiliaka, dan otot-otot hamstring.
5 Gerakan Lima
Posisi awal: posisi start awal saat akan berlari Gerakan: memfleksikan satu tungkai dalam fleksi maksimal pada sendi lutut
dan paha, sedang tungkai yang lain dalam keadaan lurus di belakang. Posisi kepala terangkat hingga pandangan ke depan, otot-otot perut ditekan pada
paha dengan mengkontraksikan otot-otot punggung. Kemudian pada posisi tersebut tekan badan ke depan dan ke bawah, setiap gerakan dilakukan dan
ditahan selama delapan hitungan delapan detik dengan empat kali pengulangan.
Tujuan: mengulur atau stretching otot-otot fleksor hip dan fascia latae.
6 Gerakan Enam Wall Squat
Posisi awal: berdiri menempel dan membelakangi dinding dengan tumit 10-15 cm di depan dinding, lumbal rata dengan dinding.
Gerakan: satu tungkai melangkah ke depan tanpa merubah posisi lumbal pada dinding hingga sendi lutut membentuk sudut 90
o
dan dengan mengkontraksikan otot-otot perut, tahan delapan hitungan dan ulangi
sebanyak empat kali Tujuan: penguatan otot quadriceps, otot perut, ekstensor trunk.
2.4.3 Mekanisme Latihan Fleksi William dalam Menurunkan Nyeri