Pengatur keasaman KEGIATAN BELAJAR TUJUAN PEMBELAJARAN

81 Health Organization WHO telah menetapkan batas-batas yang disebut Acceptable Daily Intake ADI atau kebutuhan per orang per hari, yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi tanpa menimbulkan resiko. Negara-negara Eropa, Amerika dan juga Indonesia telah ditetapkan standar penggunaan pemanis buatan pada produk makanan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM RI tentang persyaratan penggunaan bahan tambahan pangan pemanis buatan dalam produk pangan menyebutkan bahwa pemanis buatan tidak diizinkan penggunaanya pada produk pangan olahan tertentu untuk dikonsumsi oleh kelompok tertentu meliputi bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatannya.

b. Pengatur keasaman

BTM yang dapat mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman makanan. BTM ini ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki dan mempertahankan keasaman makanan hingga memiliki rasa yang diinginkan, serta untuk meningkatkan kestabilan makanan. Asam baik organik maupun anorganik secara alami terdapat di dalam bahan pangan. Asam sering pula ditambahkan sebagai campuran pembentuk adonanleavening system, sebagai antimikroba dan senyawa pengkelat. Asam berperan sangat penting dalam pembentukan gel pektin, dapat bertindak sebagai penghilang busa defoaming agent dan membantu proses denaturasi protein dalam pembuatan yogurt, keju, dan produk- produk fermentasi susu lainnya. Dalam proses pengolahan buah dan sayuran, asam sering ditambahkan untuk menurunkan pH dan mengurangi kebutuhan panas selama proses sterilisasi. Sifat senyawa asam ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan bertindak sebagai pengawet. Fungsi lain dari asam yang tak kalah pentingnya adalah kontribusinya terhadap Di unduh dari : Bukupaket.com 82 rasa dan aroma bahan pangan. Asam juga mempunyai kemampuan untuk mengubah dan meningkatkan intensitas rasa dari komponen citarasa lainnya. Asam lemak rantai pendek berkontribusi terhadap aroma berbagai makanan. Beberapa bahan yang digunakan sebagai pengatur keasaman dalam produk pangan menurut SNI 01-0222-1995 diantaranya adalah : Table 3. Contoh penggunaan BTM yang berfungsi sebagai pengatur keasaman Jenis BTM Jenis bahan pangan Dosis Asam fosfat Keju 9 grkg Udang kalengan 850 mgkg Cokelat; Cokelat bubuk dengan campuran cokelat dan gula 2,5 gkg Bir Secukupnya Asam fumarat Jam dan jeli : marmaland 3 gkg Asam Klorida Bir Secukupnya Kasein Secukupnya Asam malat Jam dan jeli : marmaland Secukupnya sehingga pH antara 2,8 dan 3,5 Sayur dan buah kalengan saus apel kalengan Secukupnya Minuman ringan Secukupnya Pasta tomat 34 gl Sari buah anggur, pekatan sari buah anggur Secukupnya sehingga p ≤ , Potongan kentang goreng beku Secukupnya Asam sitrat Es krim dan sejenisnya Secukupnya Cokelat bubuk dengan campuran cokelat dan gula 5 gkg, tunggal atau campuran dengan asam tartrat Di unduh dari : Bukupaket.com 83 Jenis BTM Jenis bahan pangan Dosis Pasta tomat Secukupnya sehingga p ≤ , Jam dan jeli : marmaland Secukupnya sehingga pH antara 2,8 dan 3,5 Minuman ringan Secukupnya Udang, daging, kepiting dan sarden kalengan Secukupnya Margarin; keju Secukupnya Sayur dan buah kalengan Secukupnya Asam tartat Jam dan jeli : marmalaid Secukupnya sehingga pH antara 2,8 dan 3,5 Cokelat; Cokelat bubuk dengan campuran cokelat dan gula 5 gkg Kaldu 250 gkg Es krim 1gkg Sayuran dan buah kalengan Secukupnya Margarin Secukupnya Sama halnya dengan bahan kimia yang lain, pengatur keasaman jika ditambahkan dalam jumlah yang berlebihan akan bersifat racun. Beberapa senyawa asam bersifat sangat korosif sehingga jika masuk ke dalam mulut akan terasa panas membakar disertai dengan rasa sakit. Gejala keracunan akibat asam antara lain:  korosif pada selaput lendir mulut, kerongkongan disertai dengan sakit dan sukar menelan, dapat menyebabkan jaringan mati dan perubahan warna dari putih menjadi kelabu kemudian menghitam.  Sakit daerah lambung  Luka yang bergelembung dan jika pecah akan terjadi peradangan Di unduh dari : Bukupaket.com 84

c. Pewarna