Tipe kerusakan selama penyimpanan Klasifikasi tipe penyimpanan

251 20-25 90-95 Infestasi serangga, pertumbuhan kapang dan jamur Peningkatan produksi toksin oleh mikroba 25 - Pertumbuhan bakteri, terjadinya pertunasan Kehilangan bentuk fisiokimia pertumbuhan, pembusukan, depolimerisasi pati dan protein Sedangkan penyebab sekunder dari kerusakan produk antara lain :  Peralatan pengeringan yang tidak tepat  Fasilitas penyimpanan yang tidak dapat menjaga produk dari serangga, hewan pengerat, burung, hujan, dan kelembaban yang tinggi  Transportasi dan penanganan produk yang tidak tepat

a. Tipe kerusakan selama penyimpanan

Tipe kerusakan selama penyimpanan antara lain akibat berkurangnya berat atau kerusakan langsung, berkurangnya kandungan gizi produk, maupun berkurangnya kemampuan tumbuh pada bahan biji-bijian. 1 Berkurangnya berat atau kerusakan langsung Produk kehilangan berat selama penyimpanan sering terjadi selama penyimpanan akibat dari :  Berkurangnya kadar air melalui penguapan  Sejumlah produk dimakan oleh serangga, hewan pengerat atau burung  Serangan mikroorganisme  Kerusakan mekanis dan pelaksanaan proses yang tidak tepat 2 Berkurangnya kandungan gizi Berkurangnya kandungan gizi produk dapat diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya : Di unduh dari : Bukupaket.com 252  Paparan suhu dan kelembaban yang ekstrem selama pengeringan, prosesing dan penyimpanan  Adanya pertumbuhan jamur  Serangan serangga, hewan pengerat, dan burung  Kerusakan kandungan vitamin akibat paparan cahaya matahari dan akibat dari oksidasi karoten 3 Berkurangnya kemampuan tumbuh Beberapa produk pertanian dilakukan penyimpanan diantaranya bertujuan sebagai penyediaan bibit untuk musim tanam berikutnya. Sehingga diharapkan bahan yang akan digunakan sebagai bibit memiliki kemampuan tumbuh yang baik. Seiring dengan dilakukannya penyimpanan, bahan kadang-kadang akan berkurang kemampuan tumbuhnya. Beberapa hal yang menyebabkan berkurangnya kemampuan tumbuh adalah akibat terjadinya respirasi yang berlebih, adanya pertumbuhan mikroorganisme di dalam bahan

b. Klasifikasi tipe penyimpanan

Klasifikasi tipe penyimpanan dapat didasarkan pada faktor-faktor berikut: 1 Klasifikasi berdasarkan lama penyimpanan Sistem penyimpanan diklasifikasikan berdasarkan lama penyimpanan yaitu : a Jangka pendek Penyimpanan jangka pendek biasanya dilakukan tidak lebih dari 6 bulan. Bahan-bahan yang mudah rusak misalnya telur, daging, dan produk susu umumnya disimpan unuk jangka pendek. Kehilangan kualitas yang cukup tinggi dikaitkan dengan resiko kerusakan Di unduh dari : Bukupaket.com 253 produk yang cukup tinggi dari suatu penyimpanan produk kecuali adanya penggunaan sistem kontrol. b Jangka menengah Penyimpanan jangka menengah bertujuan untuk menjaga kualitas produk yang disimpan hingga mencapai 12 bulan tanpa kerusakan yang nyata. Kualitas produk yang disimpan tidak dapat dijamin hingga lebih dari 18 bulan. c Jangka panjang Penyimpanan jangka panjang dapat menjaga kualitas hingga mencapai 5 tahun. Beberapa sistem penyimpanan dikenal untuk melestarikan kelangsungan hidup dan karakteristik bahan yang disimpan selama beberapa dekade. 2 Klasifikasi berdasarkan skala penyimpanan Sistem penyimpanan diklasifkasikan dari segi ukuran atau skala penyimpanan meliputi : a Penyimpanan skala kecil Sistem penyimpanan skala kecil kapasitasnya tidak lebih dari 1 ton dan biasanya dilakukan oleh petani. b Penyimpanan skala menengah Penyimpanan skala menengah dapat menampung bahan yang disimpan hingga kisaran 100 ton. Kebanyakan skala penyimpanan ini memiliki kapasitas antara 2-50 ton dan sangat sedikit yang mencapai lebih dari 50 ton. Penyimpanan skala menengah ini digunakan dalam pabrik untuk penyimpanan sementara biji- bijian. c Penyimpanan skala besar Penyimpanan skala besar kapasitas penyimpanannya antara 100- 1000 ton. Hal ini digunakan baik untuk penyimpanan sementara atau penyimpanan secara permanen dari jumlah yang sangat Di unduh dari : Bukupaket.com 254 besar berbagai produk pertanian. Penyimpanan skala besar ini membutuhkan biaya awal sangat besar namun secara umum akan mengurangi biaya operasional produksi. 3 Klasifikasi penyimpanan berdasarkan prinsip sistem operasi penyimpanan Sistem penyimpanan dapat diklasifikasikan berdasarkan prinsip operasinya yang meliputi : a Penyimpanan fisik Penyimpanan fisik menggunakan prinsip-prinsip fisika untuk mencapai penyimpanan dan pengawetan kualitas produk yang disimpan. Lingkungan fisik yang meliputi kadar air, suhu, dan kelembaban relatif dalam sistem penyimpanan umumnya dikontrol dan dimanipulasi untuk memperlambat dari aktivitas- aktivitas penyebab kerusakan atau juga untuk mencegah kerusakan. Cara yang dilakukan misalnya dengan penyimpanan dingin atau melakukan kontrol lingkungan. b Penyimpanan kimia Penyimpanan kimia menggunakan bahan-bahan kimia untuk menghentikan atau memperlambat aktivitas penyebab kerusakan. Penggunaan bahan kimia misalnya lilin, atelic atau serbuk atau tablet phosphosene untuk mencegah respirasi atau juga investasi serangga dalam produk yang disimpan. Beberapa bahan kimia yang ditambahkan pada proses penyimpanan bersifat racun dan dalam penggunaannya harus dikontrol secara ketat. c Penyimpanan biologi Penyimpanan biologi menggunakan agen biologi khususnya mikroorganisme untuk menghentikan atau memperlambat aktivitas penyebab kerusakan atau memperpanjang umur simpan Di unduh dari : Bukupaket.com 255 produk. Hal ini merupakan suatu cara yang baik sebagai aplikasi bioteknoligi dalam bidang pertanian.

c. Faktor yang mempengaruhi penyimpanan