93
e. Pengawet
Bahan pengawet merupakan bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat proses fermentasi, pengasaman, atau
penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. BTM ini ditambahkan pada makanan yang mudah rusak perishable foods,
seperti daging, buah-buahan, dan lain-lain. Pertumbuhan bakteri dapat dicegah atau dihambat tergantung dari jumlah pengawet yang
ditambahkan dan juga pH dari makanan. Pengawet akan meningkat aktivitasnya bila pH diturunkan dan hampir tidak aktif dalam suasana
netral. Secara umum penambahan bahan pengawet pada pangan bertujuan
sebagai berikut : Menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk pada pangan baik yang
bersifat patogen maupun tidak patogen. Memperpanjang umur simpan pangan.
Tidak menurunkan kualitas gizi, warna, cita rasa, dan bau bahan pangan
yang diawetkan. Tidak untuk menyembunyikan keadaan pangan yang berkualitas
rendah. Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah
atau yang tidak memenuhi persyaratan. Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan pangan.
Zat kimia yang sering dipakai sebagai bahan pengawet dalam minuman ialah asam sorbat, paraben, asam benzoat dan asam asetat.
Mekanisme kerja dari bahan pengawet misalnya larutan garam Natrium klorida dan gula yang digunakan sebagai pengawet lebih pekat daripada
sitoplasma dalam sel mikroorganisme. Oleh sebab itu, air akan keluar dalam sel dan sel menjadi kering atau
mengalami dehidrasi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
94
Gambar 29. Serbuk benzoat sebagai bahan pengawet makanan
Sumber : senoarisandi.blogspot.com
Penggunaan bahan pengawet yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah sulfit, nitrit dan benzoat. Perdebatan para ahli mengenai aman
tidaknya bahan pengawet itu masih berlangsung, sebagian orang beranggapan belum ada bahan tambahan makanan BTM yang pernah
menyebabkan reaksi serius bagi manusia dalam jumlah yang sering ditemukan pada makanan misalnya asam benzoat tidak akan mengalami
penumpukan sehingga cukup aman untuk dikonsumsi. Bukti-bukti menunjukkan, pengawet ini mempunyai toksisitas sangat rendah terhadap
hewan maupun manusia. Hal ini disebabkan hewan dan manusia mempunyai mekanisme detoksifikasi benzoat yang efisien. Hingga saat ini
benzoat dipandang tidak mempunyai efek teratogenik menyebabkan cacat bawaan dan karsinogenik. Namun, bukti lain menunjukkan bahwa
pemakaian dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti memberikan dampak negatif pada penderita asma karena bahan
pengawet ini bisa mempengaruhi mekanisme pernafasan paru-paru sehingga kerja paru-paru tidak normal.
Di unduh dari : Bukupaket.com
95
Table 5. Daftar Bahan Pengawet Anorganik yang diizinkan pemakaiannya dan Dosis Maksimum berdasarkan SNI 01-
0222-1995
No. Nama BTM
Jenis Bahan Pangan
Batas Maksimum Penggunaan
1 Asam Benzoat
Kecap Minuman ringan
Saus tomat Acar ketimun
botol Pekatan sari
nenas Pangan lainnya
600 mgkg 600 mgkg
1 gkg 1 gkg tunggal atau
campuran dengan kalium dan natrium benzoate
1 gkg tunggal atau campuran dengan
garamnya atau dengan asam sorbet dan garamnya
1 gkg
2 Asam propionat
Sediaan keju olahan
roti 3 gkg, tunggal atau
campuran dengan asam sorbet dan garamnya
2 gkg
3 Natrium bisulfit
Potongan kentang goreng beku
Udang beku 50 mgkg tunggal atau
campuran dengan senyawa sulfit lainnya
100 mgkg bahan mentah; 30mgkg produk yang telah
dimasak tunggal
Table 6. lanjutan Daftar Bahan Pengawet Anorganik yang diizinkan pemakaiannya dan Dosis Maksimum berdasarkan SNI 01-
0222-1995
No. Nama BTM
Jenis Bahan Pangan
Batas Maksimum Penggunaan
4 Kalium benzoate Margarine
Jam dan jelli Sirup, saos tomat
1 gkg, tunggal atau campuran dengan
garamnya atau dengan asam sorbat dan garamnya
1 gkg, tunggal atau campuran dengan kalium
sorbat atau dengan garam benzoate
1 gkg
Di unduh dari : Bukupaket.com
96
5 Kalium sorbet
Sediaan keju olahan
Keju Jam dan jelli
Marmalaid 3kg tunggal atau campuran
dengan asam sorbaat atau asam propionate dan
garamnya 1 gkg tunggal atau
campuran dengan asam sorbet
1 gkg tunggal atau campuran dengan asam
sorbet atau dengan asam benzoate
500 mgkg tunggal atau campuran dengan asam
sorbet
6 Kalsium benzoat
Pekatan sari nenas
1kg tunggal atau campuran dengan asam sorbaat atau
dengan asambenzoat dan garamnya dan senyawa
sulfit, tetapi senyawa sulfit tidak lebih dari 500 mg
Table 7. lanjutan Daftar Bahan Pengawet Anorganik yang diizinkan pemakaiannya dan Dosis Maksimum berdasarkan SNI 01-
0222-1995
No. Nama BTM
Jenis Bahan Pangan
Batas Maksimum Penggunaan
7 Natrium Benzoat Jam dan jelli
Kecap Minuman ringan
Saus tomat Pangan lain
1 gkg tunggal atau campuran dengan asam
sorbet dan garam kaliumnya atau dengan
ester dari asam parahidroksi benzoate
600 mgkg 600 mgkg
1gkg 1 gkg
8 Natrium
Propionat Lihat asam
propionat Lihat asam propionate
Di unduh dari : Bukupaket.com
97
f. Antioksidan