Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi Sugiyono, 2015: 207. Hasil data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk media yang dikembangkan. 1. Data penilaian media pembelajaran oleh Ahli Media, Ahli Materi, dan guru akuntansi. Data penilaian kegunaan Media Pembelajaran Film pada Kompetensi Dokumen Dana Kas Kecil diperoleh dari angket yang ditujukan dari Ahli Materi, Ahli Media, dan praktisi pembelajaran. Untuk menganalisis data tentang kegunaan Media Pembelajaran Film pada Kompetensi Dokumen Dana Kas Kecil dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengubah penilaian kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketentuan: Aturan Pemberian Skor Validasi Ahli Materi, Ahli Media, Dan Praktisi Pembelajaran. Tabel 5. Kriteria Penilaian Skala Likert Validasi Para Ahli Kriteria Skor Sangat baik 4 Baik 3 Cukup baik 2 Kurang baik 1 b. Menghitung nilai rerata skor tiap indikator dengan rumus: Ẍ = Keterangan: Ẍ = Skor rata-rata ∑X = Jumlah Skor N = Jumlah subjek uji coba Sukarjdo, 2005: 52 c. Menghitung content validity coefficient menggunakan formula Aiken’s V yang didasarkan pada hasil penilaian dari validator ahli sebanyak n orang terhadap suatu item. berikut: Keterangan: s = r – lo lo= Angka penilaian validitas yang terendah dalam hal ini=1 c = Angka penilaian validitas yang tertinggi dalam hal ini=4 r = Angka yang diberikan seorang penilai Saifuddin Azwar, 2015:113 Tabel 6. Pedoman Interpretasi Uncorrected Correlation Coefficients dalam Studi Validitas Prediktif Koefisien Validitas Interpretasi 0,35 Sangat berguna 0,21 - 0,35 Dapat berguna 0,11 - 0,20 Tergantung keadaan 0,11 Tidak berguna Saifuddin Azwar, 2015: 149 2. Analisis Data Peningkatan Motivasi Belajar Akuntansi Data yang diperoleh kemudian dipersentase. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana peningkatan Motivasi Belajar Akuntansi yang diperoleh dalam pembelajaran. Mengubah nilai kualitatif menjadi kuantitatif terlebih dahulu. Pengubahan dilakukan dengan ketentuan pada Tabel 7. Tabel 7. Kriteria Penilaian Skala Likert Angket Motivasi Belajar Akuntansi Pilihan Jawaban Skor Pernyantaan Positif Negative Selalu 4 1 Sering 3 2 Kadang-kadang 2 3 Tidak pernah 1 4 Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui persentase skor motivasi siswa sebagai berikut Sugiyono, 2015: 135 : a. Menentukan kriteria pemberian skor terhadap masing-masing indikator pada setiap aspek motivasi yang diamati. b. Menjumlahkan skor untuk masing-masing aspek motivasi yang diamati. c. Menghitung skor motivasi pada setiap aspek yang diamati dengan rumus: skor motivasi belajar = Motivasi Belajar Akuntansi dikatakan mengalami peningkatan ketika skor Motivasi Belajar Akuntansi akhir lebih besar dari skor Motivasi Belajar Akuntansi awal. Selanjutnya dilakukan pula Uji t dengan rumus paired sample. Nilai t hitung dicocokkan dengan t tabel pada taraf signifikan 5. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat perbedaan secara signifikan yaitu perbedaan tingkat kebenaran yang tidak lepas dari suatu persoalan. Keterangan: D = Rata-rata selisih dari 2 skor SD = Standar deviasi dari harga D N = banyak pasangan Nana Danapriatna dan Rony Setiawan, 2005: 108-110