kesamaannya yaitu sama-sama meneliti mengenai kesetaraan gender dalam organisasi Islam. Persamaan lainnya yaitu penelitian ini sama-
sama mengunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun perbedaannya terletak pada
organisasi yang berbeda yaitu Aisyiyah dan KAMMI, serta objek penelitian yang berbeda, dimana penelitian Wahyu Yogi Apriyanto
meneliti mengenai peran kesetaraan gender, sementara penelitian ini meneliti mengenai bias kesetaraan gender.
F. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dijadikan pijakan atau pedoman dalam menentukan tujuan penelitian, hal ini berfungsi agar penelitian tetap terfokus pada
kajian yang akan diteliti. Alur kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Organisasi KAMMI merupakan suatu organisasi mahasiswa yang berdasarkan pada landasan keagamaan yang cukup kuat walaupun aksi
daripada organisasi ini lebih mengutamakan pada agenda politik. Selain itu, karena organisasi ini merupakan organisasi dimana agenda kerjanya
tidak dibatasi oleh waktu, dan menuntut para anggotanya untuk melakukan aktivitas dalam berbagai kondisi.
Dimana jika dipandang dari sudut pandang norma agama dan masyarakat, tidak memungkinkan bagi seorang perempuan untuk
melaksanakan agenda yang menuntut untuk dilaksanakan sampai larut malam tanpa ditemani oleh mahram. Keadaan tersebut menciptakan
kondisi yang rawan akan ketidaksetaraan gender seperti stereotype, marginalisasi, pembagian kerja, dan akses perempuan untuk menjadi
pengurus atau pemimpin, bukan sekedar menjadi anggota dari organisasi tersebut.
Dalam penelitian ini juga akan dilihat faktor yang menyebabkan bias gender dalam organisasi, serta dampak apa yang dirasakan oleh para
anggota dengan adanya bias gender tersebut dalam kehidupan organisasi.
Bagan 1: Kerangka Berpikir Organisasi KAMMI Komisariat UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2015
Pembagian tugas dan pengambilan keputusan Akses dan kesempatan
Bias gender Perempuan
Laki-laki
Faktor penyebab Dampak
BAB III METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Sesuai dengan topik yang diangkat oleh penulis, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metodologi
kualitatif sebagai produser penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu kebutuhan
Moleong, 2005: 4. Penelitian ini mengunakan pendekatan metode deskriptif. Metode
deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkanmelukiskan keadaan subjekobjek
penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya.
Usaha mendeskripsikan fakta-fakta itu pada tahap permulaan tertuju pada usaha mengemukakan gejala-gejala secara lengkap di dalam aspek yang
diselidiki, agar jelas keadaan atau kondisinya. Oleh karena itu pada tahap ini metode deskriptif tidak lebih daripada penelitian yang bersikap
penemuan fakta seada-adanya fact finding Nawawi, 2007: 67.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai Bias Gender dalam Struktur Organisasi KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta ini mengambil lokasi di organisasi KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada
organisasi tersebut dikarenakan ingin melihat gambaran tentang aktifitas organisasi KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta apakah
didalam pelaksanaan kegiatannya masih mengeluarkan kebijakan- kebijakan yang bias gender terhadap para anggota organisasi tersebut.
Sedangkan lingkup yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah para anggota organisasi KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang masih menjabat sebagai anggota maupun pengurus organisasi KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
C. Waktu Penelitian
Penelitian tentang Bias Gender dalam Struktur Organisasi KAMMI Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Komisariat UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta ini, telah dilaksanakan selama kurang lebih 3 tiga bulan, yaitu terhitung mulai tanggal 28 Februari 2015 - 30 Mei 2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan hal yang terpenting dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2010: 224. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu:
1.
Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan proses yang
kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalkan
pengamatan dan ingatan si peneliti Sugiyono, 2010: 224. Observasi langsung dilakukan terhadap obyek di tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama obyek yang diselidikinya.
Observasi tersebut dilakukan di organisasi KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam organisasi KAMMI tersebut
terdapat anggota dan kepengurusan yang mempunyai berbagai spesifikasi. Peneliti ingin memaparkan bagaimana aktifitas kegiatan
pada masing-masing anggota maupun para pengurus organisasi KAMMI apakah didalam aktifitas mereka masih ada kegiatan yang
bias gender hal ini perlu dikaji dengan observasi atau pengamatan. 2.
Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut intervieuwer, sedangkan orang
yang diwawancarai disebut interviewee Usman, 2004: 57-58. Dengan wawancara peneliti memperoleh informasi berdasarkan penuturan
informan atau responden yang sengaja diminta oleh peneliti Usman, 2004: 57-58.