Fungsional Struktural Robert Merton
tempat penentuan suatu kajian. Satuan kajian dalam penelitian ini merupakan subyek penelitian yaitu 27 organisasi mahasiswa yang
terdiri atas 4 BEM fakultas, 15 HIMA, dan 8 UKM. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling atau menggunakan sampel
bertujuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wacana gender sebagian
besar sudah diakses oleh organisasi mahasiswa yang menjadi subyek penelitian. Hanya 9 organisasi yang benar-benar melakukan kegiatan
terkait dengan wacana gender, sedangkan 18 organisasi lainnya belum pernah melakukannya. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam kegiatan
praktis kepanitiaan perempuan masih sering ditempatkan untuk mengurusi hal-hal yang masih bersifat domestik, sedangkan laki-laki
sebaliknya. Dalam kepemimpinan organisasi, masih diutamakan laki-
laki yang memegang jabatan penting.
Penelitian relevan di atas mempunyai kesamaan dalam beberapa hal dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Adapun
kesamaannya yaitu dalam memilih fokus penelitian yaitu sama-sama meneliti mengenai gender dalam organisasi mahasiswa dan
kesempatan para anggotanya untuk menduduki jabatan dalam struktur organisasi. Sedangkan untuk perbedaannya yaitu penelitian yang
dilakukan Miftahudin terdiri atas beberapa organisasi yang terdapat di UNY, sedangkan yang akan dilakukan oleh peneliti hanya spesifik di
dalam organisasi KAMMI Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anggun Kusuma Wardani 2010.
Dengan judul Peran Aktivis Mahasiswa Perempuan dalam Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa FISE UNY 2009. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana peran aktivis mahasiswa perempuan dan peran perempuan dalam organisasi. Pendekatan metode dalam
penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan keterlibatan
penelitian ini menunjukkan keterlibatan perempuan dalam BEM FIS cukup optimal yang terbukti pada program kerja, struktur organisasi
BEM. Adanya bias gender sehingga menempatkan perempuan pada jabatan tertentu yaitu sekretaris, bendahara, dan seksi konsumsi.
Kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama meneliti tentang peran aktivis perempuan dalam organisasi
mahasiswa, serta melihat sejauh mana subordinasi perempuan dalam aktivitas keorganisasian. Adapun perbedaannya terletak pada
organisasi yang berbeda, yaitu BEM dan KAMMI. Perbedaan lainnya yaitu penelitian Anggun Kusuma Wardani melihat bagaimana peran
aktivis perempuan dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY, sedangkan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti lebih melihat bagaimana bias gender dalam struktur organisasi dan dampaknya bagi para anggotanya.