Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

1. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti Sugiyono, 2010: 224. Observasi langsung dilakukan terhadap obyek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama obyek yang diselidikinya. Observasi tersebut dilakukan di organisasi KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam organisasi KAMMI tersebut terdapat anggota dan kepengurusan yang mempunyai berbagai spesifikasi. Peneliti ingin memaparkan bagaimana aktifitas kegiatan pada masing-masing anggota maupun para pengurus organisasi KAMMI apakah didalam aktifitas mereka masih ada kegiatan yang bias gender hal ini perlu dikaji dengan observasi atau pengamatan. 2. Wawancara Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut intervieuwer, sedangkan orang yang diwawancarai disebut interviewee Usman, 2004: 57-58. Dengan wawancara peneliti memperoleh informasi berdasarkan penuturan informan atau responden yang sengaja diminta oleh peneliti Usman, 2004: 57-58. Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap informan terkait dengan bias gender dalam struktur organisasi KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Wawancara tersebut dilakukan dengan wawancara mendalam, yaitu bertanya dengan pertanyaan yang sejelas-jelasnya dan mengena, sehingga data dapat digali dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan data akan diperoleh sesuai dengan masalah yang ada. 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dalam penelitian ini didapat dari perangkat pengurus organisasi KAMMI, yaitu berupa ADART KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga itu sendiri dan data-data lain yang menunjang bisa didapat dari internet, foto, dan lainnya yang sangat berguna dalam proses penelitian ini.

E. Penentuan Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, teknik yang akan digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling, tujuannya adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya Moleong, 2005: 224. Pada purposive sampling, jumah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Sampel yang diambil untuk informan diharapkan dapat memberikan informasi sebanyak mungkin, sehingga data yang diambil benar-benar dapat mewakili terhadap penelitian. Jika sudah terjadi pengulangan informasi, maka penarikan sampel harus diakhiri. Dalam penelitian ini informan yang dipilih sebagai obyek penelitian ini adalah pengurus inti dan pengurus harian KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta anggota tetap KAMMI komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. F. Validitas Data Validitas berkaitan dengan permasalahan “instrumen yang dimaksudkan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tetap sesuatu yang akan diukur tersebut ”. Validitas penting untuk dilakukan agar data yang diperoleh di lapangan pada saat penelitian dilakukan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ada empat cara yang dilakukan peneliti dalam validitas ini, yaitu: 1. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu lain diluar data itu guna keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data tersebut Arikunto, 1993: 330. Dalam teknik ini penemuan data tidak secara langsung digunakan tetapi perlu membandingkan dan mengecek kepercayaan suatu informasi melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Ketekunan pengamatan, dimaksudkan guna menemukan ciri-ciri dan unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu