Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas maka ada keinginan peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Bimbingan
Kelompok Dengan Teknik Peer group Dalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A Di SMP Mardisiswa 1 Semarang”.
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang serta hal-hal tersebut di atas, maka rumusan masalah yang dikaji ialah: Apakah kegiatan Bimbingan Kelompok
Dengan Teknik Peer group efektiv dalam meningkatkan konsep diri pada siswa ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui deskripsi konsep diri siswa sebelum dilaksanakan
bimbingan kelompok dengan teknik peer group. 2.
Untuk mengetahui deskripsi konsep diri siswa setelah dilaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik peer group.
3. Mengetahui keefektivan kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik peer
group dalam upaya untuk meningkatkan konsep diri pada siswa di SMP Mardisiswa 1 Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling, khususnya
bagi pengembangan teori bimbingan kelompok pada pelaksanaan layanan
dalam program Bimbingan Konseling.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai studi tentang layanan bimbingan kelompok dengan teknik
peer group yang bersifat aplikatif dan praktis, penelitian ini memberikan konstribusi pada lembaga pendidikan khususnya dalam
pelayanan bimbingan konseling. b.
Sebagai bahan masukan pada guru pembimbing untuk melaksanakan kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik peer group dalam
pengembangan pelayanan bimbingan konseling. c.
Bahan pengayaan bagi guru pembimbing dalam mengembangkan disiplin ilmu dalam bidang bimbingan konseling dalam memberikan
layanan-layanan yang tepat terhadap siswa-siswa yang memiliki kesulitan dalam menggunakan dan mengembangkan konsep dirinya.
Sehingga siswa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mampu menerima keadaan dirinya, mengetahui kelemahan dan
kekuatan dirinya dan dapat mengembangkan potensi diri sesuai dengan kemampuannya.
E. Sistematika Skripsi
Sistematika dalam skripsi ini terdiri dari tiga pokok yaitu meliputi: 1.
Bagian awal skripsi Bagian ini berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti Skripsi
Bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang gambaran secara global seluruh isi skripsi. Bab pendahuluan mengemukakan tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini terdapat kajian pustaka yang membahas teori-teori yang melandasi judul skripsi, serta keterangan yang merupakan
landasan teoritis yang terdiri atas: Konsep diri, Bimbingan kelompok, dan Peer group.
Bab III Metode Penelitian Pada bab ini dijelaskan metode penelitian antara lain meliputi:
Pengertian metode penelitian, metode penentuan objek penelitian yang terdiri atas: populasi, sampel dan teknik sampling, variabel
penelitian, metode pengumpulan data, metode penentuan validitas dan reliabilitas, dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
meliputi: penyajian data, analisis data dan interpretasi data. Bab
V Penutup
Pada bab ini penulis memberikan interpretasi atau simpulan dari hasil penelitian serta saran-saran.
3. Bagian Akhir Skripsi
Pada bagian ini terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Definisi konsep diri menurut para tokoh beragam artinya. James F. Calhoun 1995:90 menjelaskan bahwa “konsep diri merupakan gambaran
mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan diri dan penilaian terhadap diri sendiri”.
Pengertian konsep diri menurut Jalaludin Rahmat 1996:99 yaitu “konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita, persepsi ini boleh
bersifat psikologis, sosial, dan psikis”. Konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian kita. Sehingga konsep diri dalam istilah
umum mengarah pada persepsi seseorang mengenai dirinya sendiri. Persepsi ini terbentuk melalui kesimpulan-kesimpulan yang diambil
berdasarkan pengalaman-pengalaman dan persepsi-persepsi yang terutama dipengaruhi oleh reward dan punishment yang diberikan oleh seseorang
yang berarti dalam kehidupannya. Menurut Hurlock 1994 yang dimaksud konsep diri adalah “kesan
image individu mengenai karakteristik dirinya yang mencakup karakteristik fisik, sosial, emosional, aspirasi dan achievement”.
Clara Pudjijogyanti 1995:2 berpendapat bahwa konsep diri merupakan “salah satu faktor yang menentukan apakah seseorang akan
berperilaku negatif atau positif”. Perilaku negatif merupakan cerminan adanya ketidakmampuan individu dalam memandang kualitas kemampuan
12