dinamis dalam mewujudkan potensi individu dan juga dalam mengembangkan dan meningkatkan konsep dirinya individu.
c. Asas-asas Bimbingan Kelompok
1 Asas Kerahasiaan
Anggota kelompok harus menyimpan dan merahasiakan apa saja, data dan informasi yang didengar dan dibicarakan dalam
kelompok, terutama hal-hal yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.
2 Asas Keterbukaan
Semua peserta bebas dan terbuka mengeluarkan pendapat, ide, saran, dan apa saja yang dirasakan dan dipikirkannya.
3 Asas Kesukarelaan
Semua peserta dapat menampilkan dirinya secara spontan tanpa disuruh-suruh atau malu-malu atau dipaksa oleh teman yang
lain atau oleh Pemimpin Kelompok. 4
Asas Kenormatifan Semua yang dibicarakan dan yang dilakukan dalam
kelompok tidak boleh bertentangan dengan norma-norma dan peraturan yang berlaku.
d. Peranan Anggota Kelompok dan Pemimpin Kelompok
Peranan anggota kelompok yang hendaknya dimainkan oleh anggota kelompok agar dinamika kelompok benar-benar dapat
diwujudkan seperti yang diharapkan, adalah sebagai berikut: 1
Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok.
2 Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam
kegiatan kelompok. 3
Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama.
4 Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha
mematuhinya dengan baik. 5
Benar-benar berusaha untuk secara efektif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
6 Mampu mengkomunikasikan secara terbuka.
7 Berusaha membantu anggota lain.
8 Memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalani
perannya. 9
Menyadari pentingnya kegiatan kelompok tersebut. Layanan bimbingan kelompok memberikan kesempatan kepada
anggota kelompok berinteraksi antar pribadi yang khas, yang tidak mungkin terjadi pada layanan secara individual. Interaksi sosial yang
intensif dan dinamis selama pelaksanaan layanan, diharapkan tujuan- tujuan layanan yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan individu
anggota kelompok dapat tercapai secara mantap. Pada kegiatan bimbingan kelompok setiap individu mendapatkan kesempatan untuk
mengutarakan pendapat, mengaktualisasikan diri dan menggali potensinya.
Kesempatan memberi dan menerima dalam kelompok akan menimbulkan rasa saling menolong, menerima, dan berbagi
pengalaman. Keadaan ini membutuhkan suasana yang hangat antar
anggota, sehingga mereka akan merasa diterima, dimengerti, dan menambah rasa positif dalam diri mereka.
Diatas telah dikemukakan beberapa peranan anggota kelompok, selanjutnya akan dijabarkan beberapa peranan pemimpin kelompok
dalam bimbingan kelompok Prayitno , 1995: 35-36: 1
Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap
kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi, baik hal- hal yang bersifat isi dari yang dibicarakan maupun yang
mengenai proses kegiatan itu sendiri.
2 Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana
perasaan yang berkembang dalam kelompok itu baik perasaan anggota-aanggota tertentu maupun keseluruhan
kelompok. Pemimpin kelompok dapat menanyakan suasana perasaan yang dialami itu.
3 Jika kelompok itu tampaknya kurang menjurus ke arah
yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.
4 Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan
umpan balik tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok itu, baik yang bersifat isi maupun proses
kegiatan kegiatan kelompok.
5 Lebih lanjut lagi, pemimpin kelompok juga diharapkan
mampu mengatur “lalu lintas” kegiatan kelompok pemegang aturan permainan menjadi wasit pendamai dan
pendorong kerja sama serta suasana kebersaman. Disamping itu pemimpin kelompok diharapkan bertindak
sebagai penjaga agar apapun yang terjadi di dalam kelompok itu tidak merusak ataupun menyakiti satu orang
atau lebih anggota kelompok sehinga iamereka itu menderita karenanya.
6 Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan
segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya, juga menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.
e. Tahap-tahap Kegiatan Bimbingan Kelompok