permanen yang terjadi dalam diri kita sebagai akibat dari pengalaman Hilgard dan Bower, 1966. Melalui pengalaman
jatuh dalam bak mandi dan hindungnya kemasukan air, anak belajar untuk takut air. Prinsip yang sama berlaku dalam
mempelajari konsep diri. Pengalaman-pengalaman individu dari hasil berinteraksi dengan
orang lain dan lingkungan yang lebih luas akan menyebabkan perubahan pada diri individu dalam menilai diri dan nantinya akan dapat merubah ke
arah mana konsep dirinya akan dibawa. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor motivasi yang diterima individu. Semakin individu mendapatkan
motivasi untuk merubah konsep dirinya ke arah yang lebih baik, maka semakin baik pula penilaian individu terhadap dirinya dan dalam
menjalankan peranannya dengan bergaul dan berinteraksi dengan orang lain dalam mewujudkan konsep dirinya.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep diri tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu
faktor dari dalam individu itu sendiri dalam memandang, menilai dan mempersepsikan dirinya, significant others, kelompok teman sebayanya
dan masyarakat yang semuanya itu tidak lepas dari proses pembelajaran, motivasi dan dukungan dari orang lain yang dialami individu, dan
bagaimana individu dalam memandang dan menilai dirinya untuk menemukan konsep diri yang sesuai dengan nilai yang ada pada dirinya.
4. Jenis Konsep Diri
Konsep diri menurut James F. Calhoun 1995:72-74 jenisnya ada dua yaitu konsep diri negatif dan konsep diri positif:
a. Konsep diri negatif
“...pandangan seseorang tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur. Dia tidak memiliki perasaan kestabilan dan
keutuhan diri. Dia benar-benar tidak tahu siapa dia, apa
kekuatan dan kelemahannya, atau apa yang ia hargai dalam hidupnya”.
b. Konsep diri positif
“...dasar dari konsep diri yang positif bukanlah kebanggan yang besar tentang diri tetapi lebih berupa penerimaan diri.
Dan kualitas ini lebih mungkin mengarah ke kerendahan hati dan ke kedermawanan daripada ke keangkuhan dan
keegoisan”. Konsep diri negatif muncul karena pandangan seseorang tentang
dirinya benar-benar tidak teratur. Dia tidak tahu kekuatan dan kelemahannya atau yang dia hargai dalam hidupnya, dan juga konsep diri
yang terlalu teratur dengan kata lain kaku. Hal ini terjadi mungkin karena dididik dengan sangat keras sehingga individu tersebut menciptakan citra
diri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan dari hukum yang keras dan kaku yang dalam pikirannya merupakan cara hidup yang tepat.
Dalam kaitannya dengan evaluasi diri, konsep diri negatif meliputi penilaian negatif terhadap dirinya. Individu tidak pernah merasa cukup
baik dalam memandang dirinya, sehingga apapun yang diperoleh tampaknya tidak berharga dibandingkan dengan apa yang diperoleh orang
lain. Jadi konsep diri yang negatif ialah pengetahuan individu yang kurang tepat dalam memandang diri sendiri, harapan yang tidak realistis, harga
diri yang rapuh dan ketidakteraturan dalam citra dirinya. Ciri orang yang mempunyai konsep diri yang negatif adalah:
a. Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri benar-benar tidak
teratur. b.
Tidak memiliki perasaan kestabilan dan keutuhan diri. c.
Dia benar-benar tidak tahu siapa dia, apa kekuatan dan kelemahannya, atau apa yang ia hargai dalam hidupnya.
James F. Calhoun, 1995:72.
Sedangkan orang yang mempunyai konsep diri positif akan dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat beragam tentang
dirinya. Konsep diri positif cukup luas untuk menampung seluruh pengalaman seseorang, sehingga penilaian tentang dirinya secara apa
adanya. Hal ini bukan berarti bahwa ia menilai dirinya rendah, akan tetapi ia tidak pernah merasa kecewa terhadap diri sendiri. Dengan menerima
diri sendiri, ia juga dapat menerima orang lain. Orang dengan konsep diri positif ini mempunyai pengharapan-pengharapan dengan merancang
tujuan-tujuan hidupnya secara realistis dan ia mempunyai kemungkinan yang besar untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan tersebut.
James F. Calhoun 1995: 72-74 mengemukakan ciri orang yang mempunyai konsep diri yang positif adalah:
a. Dapat menerima dan mengenal dirinya dan orang lain dengan
baik. b.
Dapat menyimpan informasi dirinya dengan baik, baik informasi yang positif maupun informasi negatif, sehingga ia
dapat menerima dan memahami fakta-fakta yang bermacam- macam tentang dirinya.
c. Dapat menyerap pengalaman masalahnya.
d. Mempunyai kesesuaian pemikiran dan merancang tujuan-
tujuan dalam pencapaian pengharapan secara realistis. e.
Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan pada perilaku yang seluruhnya disetujui
oleh masyarakat.
5. Indikator Konsep Diri