Berdasarkan informasi pada tabel 6, dapat dilihat bahwa terdapat tiga jenis kesalahan yang merupakan bagian dari kesalahan kontruksi sintaksis struktur frasa.
Ketiga jenis kesalahan tersebut, yaitu 1 penggunaan preposisi yang tidak tepat sejumlah 18 kalimat, 2 ketidaktepatan susunan kata sejumlah 6 kalimat, dan 3
redudansi makna sejumlah 9 kalimat. Data tersebut menunjukkan bahwa jenis kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran frasa yang paling dominan terdapat pada penggunaan
preposisi yang tidak tepat. Berdasarkan informasi pada tabel 7, dapat dilihat bahwa terdapat tujuh jenis
kesalahan yang merupakan bagian dari kesalahan kontruksi sintaksis struktur kalimat.
Keenam jenis kesalahan tersebut adalah 1 kalimat tidak berpredikat sejumlah 7 kalimat, 2 kalimat tidak bersubjek sejumlah 12 kalimat, 3 kalimat tidak
lengkapkalimat buntung sejumlah 10 kalimat, 4 penggunaan konjungsi yang tidak tepat sejumlah 27 kalimat, 5 kalimat yang rancu sejumlah 6 kalimat, dan 6
penggunaan kata tanya yang tidak perlu sejumlah 6 kalimat. Dengan demikian, data hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan kontruksi sintaksis tataran kalimat
yang paling dominan ditemukan pada penggunaan konjungsi yang tidak tepat. Dari data 1323 kalimat yang diteliti, menunjukkan bahwa persentase kalimat
yang memilki kesalahan konstruksi sintaksis adalah 7,63 101 kalimat. Di sisi lain persentase kalimat yang tidak memilki kesalahan konstruksi sintaksis adalah 92,37
1222 kalimat. Persentase data tersebut dihitung berdasarkan jumlah temuan dibagi jumlah keseluruhan kalimat dalam karangan siswa kemudian dikalikan 100.
Berdasarkan persentase tersebut menunjukkan bahwa jumlah kalimat yang dibuat oleh
siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tidak mengandung kesalahan konstruksi sintaksis lebih banyak dibandingkan dengan kalimat yang mengandung kesalahan.
Data 101 kalimat yang memiliki kesalahan konstruksi sintaksis dibagi menjadi dua jenis kesalahan, yaitu 33 kalimat 32,67 masuk dalam kategori kesalahan
konstruksi sintaksis struktur frasa kesalahan konstruksi struktur frasa dan 68 kalimat 67,32 masuk dalam kategori kesalahan konstruksi struktur kalimat. Persentase data
tersebut dihitung berdasarkan jumlah temuan dibagi jumlah keseluruhan kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kemudian dikalikan 100.
2. Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Konstruksi Sintaksis dalam
Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta
Dari hasil penelitian tentang kesalahan konstruksi sintaksis ditemukan dua kesalahan, yaitu pada tataran frasa dan tataran kalimat. Selanjutnya, data yang berupa
kalimat tersebut dianalisis untuk mengetahui jenis kesalahan dan faktor penyebabnya pada konstruksi frasa serta kalimat. Faktor penyebab kesalahan konstruksi sintaksis
merupakan hal pokok yang mendasari dan mempengaruhi terjadinya kesalahan, baik itu pada tataran frasa maupun tataran kalimat. Penjelasan terkait faktor penyebab terjadinya
kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri Depok adalah sebagai berikut.
a. Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Frasa
Dari data hasil penelitian terdapat tiga jenis kesalahan konstruksi sintaksis tataran frasa yang ditemukan dalam karangan siswa SMK Negeri 1 Depok, Sleman,
Yogyakarta, yaitu penggunaan preposisi yang tidak tepat, ketidaktepatan susunan kata,
dan redudansi makna. Ketiga jenis kesalahan tersebut merupakan kesalahan yang terdapat pada tataran konstruksi dan makna. Akan tetapi, kedua faktor penyebab
tersebut sama-sama mempengaruhi kesalahan konstruksi sintaksis tataran frasa. Penjelasan terkait dua faktor penyebab kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran frasa
adalah sebagai berikut. 1
Ketidaktepatan Distribusi Kata Faktor penyebab kesalahan konstruksi tataran frasa ini terdiri dari penggunaan
preposisi yang tidak tepat dan ketidaktepatan susunan kata. 2
Redudansi Makna b.
Faktor Penyebab Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Kalimat Terdapat tujuh jenis kesalahan kesalahan konstruksi sintaksis tataran kalimat
dalam karangan siswa Kelas X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta, yaitu kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak lengkapkalimat
buntung, penggunaan konjungsi yang tidak tepat, kalimat yang rancu, dan penggunaan kata tanya yang tidak perlu. Keenam jenis kesalahan konstruksi sintaksisi tataran
kalimat tersebut mempunyai sebab yang mendasari terjadinya kesalahan, atau disebut juga faktor penyebab kesalahan. Dari keenam jenis kesalahan tersebut dapat diambil dua
inti faktor penyebab sebagai berikut. 1
Ketidaklengkapan Fungsi Ketidaklengkapan fungsi menjadi faktor penyebab kesalahan konstruksi
sintaksis tataran kalimat dari beberapa jenis kesalahan, yaitu kalimat tidak berpredikat, kalimat tidak bersubjek, kalimat tidak lengkapkalimat buntung, dan penggunaan
konjungsi yang tidak tepat.
2 Ketidaktepatan Makna
Ketidaktepatan makna menjadi faktor penyebab kesalahan konstruksi sintaksis tataran kalimat dari beberapa jenis kesalahan, yaitu kalimat yang rancu dan penggunaan
kata tanya yang tidak perlu.
B. Pembahasan
Penelitian ini akan membahas kesalahan konstruksi sintaksis pada tataran struktur frasa dan struktur kalimat beserta faktor penyebabnya yang terdapat dalam
karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tahun ajaran 20152016.
1. Kesalahan Konstruksi Sintaksis dalam Karangan Siswa Kelas X SMK Negeri
1 Depok, Sleman, Yogyakarta
Berdasarkan bentuknya, kesalahan konstruksi sintaksis yang terdapat dalam karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok tahun ajaran 20152016 dibagi menjadi
dua, yaitu kesalahan konstruksi struktur frasa dan kesalahan konstruksi struktur kalimat.
a. Kesalahan Konstruksi Sintaksis pada Tataran Struktur Frasa
Berdasarkan hasil penelitian, telah ditemukan bahwa dari 33 kalimat yang mengandung kesalahan konstruksi sintaksis tataran frasa terdapat 33 frasa yang salah.
Ke-33 frasa yang mengandung kesalahan tersebut ditentukan berdasarkan instrumen pada tabel 5, yaitu Indikator Frasa dan Kalimat. Jenis kesalahan konstruksi sintaksis
pada tataran struktur frasa yang ada dalam kalimat, yaitu ketidaktepatan susunan kata 18 kalimat, preposisi yang digunakan tidak tepat 6 kalimat, dan redudansi makna 9
kalimat. Deskripsi jenis kesalahan struktur frasa beserta penyebabnya tersebut adalah sebagai berikut.
1 Penggunaan Preposisi yang Tidak Tepat
Pada karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok dijumpai adanya penggunaan preposisi yang tidak tepat dalam frasa preposisional. Perhatikan data
kalimat berikut ini. 1a Zulfa dengan teman-temannya sangat terobsesi dengan tokoh cerita fiksi suatu
cerita dengan karakter yang bernama “Dhirga”. 5K1P3 2a Suasana yang sejuk karena senyuman sang surya membuatku nyaman saat
berada pada halaman. 11K1P2 3a Alpukat sering disebut dengan buah yang tak bersahabat bagi para pengidap
kolesterol tinggi. 53K1P1 4a Tiap prosesi dari upacara ini sangat menarik wisatawan sehingga saat Upacara
Kasada Bromo semakin banyak dikunjungi oleh pendatang. 71K2P4 Data kalimat tersebut mengandung kesalahan berupa penggunaan preposisi yang
tidak tepat. Kalimat 1a terdapat kesalahan penggunaan preposisi dengan. Kalimat 1a mengandung dua kesalahan konstruksi struktur frasa yang disebabkan oleh
penggunaan preposisi yang tidak tepat. Kesalahan pertama terdapat pada frasa Zulfa dengan teman-temannya. Preposisi dengan yang terdapat pada frasa tersebut tidak
tepat, seharusnya menggunakan konjungsi dan yang merupakan penghubung satuan bahasa kata, frasa, klausa, dan kalimat yg setara. Kesalahan kedua terdapat pada frasa
dengan tokoh cerita fiksi. Preposisi dengan seharusnya diganti menjadi preposisi pada. Hal ini dikarenakan, preposisi dengan pada kalimat 1a memiliki arti
menyatakan cara, sifat, dan keselarasan tidak sesuai bila disandingkan dengan pelengkap yang menyatakan kata ganti orang.