konsep dasar berbentuk satuan gramatikal, yaitu kata, frasa, atau klausa, serta dapat berdiri sendiri.
Bahasa tertulis terikat pada aturan-aturan kebahasaan, seperti ejaan, susunan, sistematika, dan teknik-teknik penulisan. Apabila siswa tidak memenuhi
aturan-aturan kebahasaan tertulis, terjadilah kesalahan kebahasaan. Salah satu kesalahan kebahasaan tertulis yang masih sering dilakukan siswa adalah
kesalahan sintaksis. Ruang lingkup kesalahan sintaksis berkisar pada kesalahan diksi, frasa, klausa dan kalimat berikut alat-alat sintaksis yang membentuk unsur-
unsur tersebut. Selain itu, diangkatnya permasalahan ini karena dari wawancara yang telah dilakukan terhadap guru bahasa Indonesia Kelas X SMK Negeri 1
Depok, Sleman, Yogyakarta bahwa pemahaman dan penguasaan struktur bahasa khususnya pemilihan kata diksi, frasa, klausa, dan kalimat dalam bahasa tulis
yang dimiliki siswa masih perlu ditingkatkan. Jenjang pendidikan Sekolah menengah atas atau sekolah menengah
kejuruan dipilih karena pertimbangan usia, tingkat kemampuan siswa, dan tujuan menulis. Pertimbangan usia siswa sekolah menengah kejuruan adalah karena
mereka telah menempuh pembelajaran menulis sejak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sehingga memiliki latar belakang pengetahuan dan
kemampuan menulis. Tujuan menulis karangan sendiri bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan lebih ditekankan untuk membantu penulisan ilmiah. Adapun
yang menjadi subjek penelitian adalah hasil karangan siswa kelas X SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 20152016.
Berdasarkan pemaparan tersebut, menulis untuk menghasilkan karangan merupakan keterampilan berbahasa yang dalam penerapannya membutuhkan
penguasaan ejaan, frasa, konjungsi, klausa, struktur kalimat, kosakata, tanda baca, dan penyusunan paragraf. Guna mempelajari kemampuan tata bahasa karangan
siswa dilihat dari analisis kesalahan sintaksisnya. Diperlukan adanya penelitian yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai sejauh mana kemampuan tata
bahasa pada karangan siswa, dilihat dari tingkat kesalahan tataran sintaksisnya. Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain kesalahan dalam bidang frasa
dan kesalahan dalam bidang kalimat. Sebuah klausa dapat berpotensi menjadi sebuah kalimat apabila intonasinya final. Kesalahan dalam bidang klausa tidak
dibicarakan tersendiri, tetapi sudah melekat dalam kesalahan di bidang kalimat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang perlu diteliti dalam
analisis kesalahan tataran sintaksis adalah penyimpangan dalam penyusunan atau pemilihan diksi, kalimat, frasa, klausa, konjungsi, dan preposisi.
Kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain sebagai akibat dari kekurangpahaman siswa terhadap kaidah tata
bahasa yang digunakan, pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna, atau kekhilafan yang dilakukan siswa. Penelitian yang pernah
dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman dan penguasaan menggunakan kaidah bahasa dalam bahasa tulis pada siswa masih perlu diperbaiki. Salah satu
kekurangan siswa dalam menggunkan bahasa tampak pada pemakaian kalimat, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui dan
mempelajari lebih dalam jenis kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Anggapan bahwa kompetensi menulis merupakan hal yang sulit dikuasai
sehingga, mengakibatkan kemampuan menulis peserta didik masih rendah. 2.
Kesalahan penggunaan konstruksi sintaksis yang berupa frasa. 3.
Kesalahan penggunaan konstruksi sintaksis yang berupa klausa. 4.
Kesalahan penggunaan konstruksi sintaksis yang berupa kalimat. 5.
Kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa terjadi akibat dari kekurangpahaman siswa terhadap kaidah tata bahasa yang digunakan,
pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna, serta kekhilafan yang dilakukan siswa.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, terdapat beberapa permasalahan yang sangatlah perlu untuk dibatasi. Permasalahan yang telah diidentifikasi tidak
semuanya dibicarakan tersendiri karena penulis mempertimbangkan kemampuan, waktu, dan tujuan agar penulis memperoleh pembahasan yang lebih mendalam.
Masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa. 2.
Faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X
di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta? 2.
Apakah faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeteksi dan mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan sintaksis yang dilakukan siswa yang
meliputi. 1.
Kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
2. Faktor penyebab terjadinya kesalahan konstruksi sintaksis dalam karangan
siswa kelas X di SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis.
1. Manfaat Teoretis
Deskripsi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan baru bagi ilmu pengetahuan, khususnya bidang linguistik. Aspek kebahasaan,
dalam hal ini menulis karangan dengan memperhatikan unsur-unsur fungsional kalimat, yaitu sintaksis berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru dan Siswa
Penelitian Bagi guru maupun siswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kebahasaan dalam aspek menulis khususnya tentang
ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan sintaksis sebagai unsur dalam kalimat. Bagi guru juga, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur
kemampuan tata bahasa tulis siswa sehingga selanjutnya, dapat memotivasi guru untuk menemukan metode atau cara agar meminimalisir kesalahan bahkan
menghilangkannya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menghindari kesalahan sintaksis dalam menulis karangan.
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau saran positif dalam upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pembelajaran
menulis karangan, sebagai bagian dari pelajaran bahasa Indonesia.
G. Batasan Istilah
Supaya tidak terjadi perbedaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah tersebut.
1. Analisis kesalahan adalah penyelidikan terhadap suatu hal karangan,
peristiwa, dan sebagainya sebagai teknik untuk mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan secara urut dan sistematis
kesalahan kaidah yang telah ditentukan dalam tataran ilmu kebahasaan linguistik.
2. Kesalahan sintaksis adalah kesalahan struktur yang berupa kesalahan struktur
frasa dan kesalahan struktur kalimat karena frasa dan kalimat merupakan bagian dari sintaksis.
3. Kesalahan frasa adalah kesalahan penggunaan sintaksis pada struktur frasa.
4. Kesalahan kalimat adalah kesalahan penggunaan sintaksis pada struktur
Kalimat. 5.
Karangan adalah hasil perwujudan ide, gagasan dan pikiran manusia yang tersusun dari rangkaian kata demi kata yang membentuk sebuah kalimat,
paragraf dan wacana yang mempunyai tujuan tertentu sehingga dapat dibaca dan dipahami maksudnya oleh pembaca.