80 termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk
suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain. 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang long term loan, meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun.
81
Kegiatan pembelajaran 9 : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL
A. Tujuan
Tujuan pembelajaran diklat tentang implementasi kebijakan moneter adalah agar peserta diklat :
1 Mendiskripsikan jenis kebijakan moneter yang diimplementasikan melalui mengkaji referensi.
2 Mendiskripsikan jenis kebijakan fiskal yang diimplementasikan melalui mengkaji referensi.
3 Menganalisis permasalahan implementasi kebijakan moneter di Indonesia melalui diskusi.
4 Menganalisis permasalahan implementasi kebijakan fiskal di Indonesia melalui diskusi.
5 Menemu tunjukkan solusi permasalahan implementasi kebijakan moneter di Indonesia melalui diskusi.
6 Menemu tunjukkan solusi permasalahan implementasi kebijakan fiskal di Indonesia melalui diskusi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 Mendiskripsikan jenis kebijakan moneter yang diimplementasikan. 2 Mendiskripsikan jenis kebijakan fiskal yang diimplementasikan.
3 Menganalisis permasalahan implementasi kebijakan moneter di Indonesia.
4 Menganalisis permasalahan implementasi kebijakan fiskal di Indonesia. 5 Menemu tunjukkan solusi permasalahan implementasi kebijakan
moneter di Indonesia. 6 Menemu tunjukkan solusi permasalahan implementasi kebijakan fiskal di
Indonesia.
82
C. Uraian Materi
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonmian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar,
dalam analisis ekonomi makro, memiliki pengaruh penting terhadap tingkat output perekonomian, juga terhadap stabilitas harga-harga. Uang yang beredar
terlalu tinggi tanpa disertai kegiatan produksi yang seimbang, akan ditandai dengan meningkatnya harga-harga pada seluruh barang dalam perekonomian
atau dikenal dengan istilah inflasi. Kebijakan moneter dalam perekonomian modern dilakukan melalui berbagai
instrumen, yaitu opersi pasar terbuka open market operation, penentuan tingkat bunga, ataupun penentuan besarnyacadangan wajib dalam sektor perbankan.
Ada instrumen lain yang digunakan oleh pemerintah selaku pengelola moneter, yaitu himbauan moral atau moral persuasion.
Sektor yang paling berperan dalam kebijakan moneter adalah sektor perbankan. Melalui pengaturan sektor perbankan itulah, pemerintah menerapkan kebijakan-
kebijakan moneternya dengan menggunakan instrumen atau alat-alat yang telah dijelaskan di atas.
Terhadap bank-bank yang berdasarkan syariah Islam, BI menjalankan fungsinya bank sentral dengan instrumen-instrumen sebagai berikut.
1. Giro Wajib Minimum GWM: biasa dinamakan juga statutory reserve requirement, adalah simpanan minimum bank-bank umum dalam bentuk giro
pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI berdasarkan Persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM adalah kewajiban bank dalam rangka
mendukung pelaksanaan prinsip kehati-hatian perbankan Prudential Banking serta berperan sebagai instrumen moneter yang berfungsi
mengendalikan jumlah peredaran uang. Besaran GWM adalah 5 dari dana pihak ketiga yang berbentuk IDR
rupiah dan 3 dari dana pihak ketiga yang berbentuk mata uang asing. Jumlah tersebut dihitung dari rata-rata harian dalam satu masa laporan
untuk periode masa laporan sebelumnya. Sedangkan dana pihak ketiga yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Giro Wadiah; 2. Tabungan Mudharabah;