113 4. Pengeluaran-pengeluaran yang termasuk ke dalam pengeluaran modal :
a. Pengeluaran yng bersifat menambah kuantitas fisik harta kekayaan perusahaan, misalnya menambah atau memperluas bangunan,
penempatan tambahan mesin baru. b. Pengeluaran yang tidak menambah kuantitas fisik harta tapi bersifat
meningkatkan efisiensi , produktifitas, umur atau keawtan fasilitas pabrik meningkatkan kualitas harta kekayaan perusahaan misalnya,
mennganti atap bangungan dengan bahan yang lebih awet.
c. Pengeluaran untuk reparasi berat dan penggantian spare part yang
bersifat memperpanjang umur pemakaian aktiva tepat atau meningkatkan efisiensi , produktivitas, atau kegunaannya, misalnya
penggantian spare part lama dengan spare part baru yang lebih baik 5. Pengeluaran-pengeluaran yang termasuk ke dalam pengeluaran
penghasilan: a. Pengeluaran yang bersifat mempertahankan efisiensi aktiva tetap ,
misalnya reparasi kecil atau penggantian spare part kecil seperti memberi oli mesin, mengecat, reparasi kecil agar mesin tetap berjalan
baik. b. Pengeluaran yang jumlahnya relative sedikit , manfaat di masa yang
akan dating tidak begitu berarti, atau sulit untuk mengukur manfaatnya di masa yang akan datang, biasanya dikelompokkan
sebagai pengeluaran penghasilan.
114
MODUL G : KOMPETENSI PEDAGOGIK
Kegiatan pembelajaran 1 : PERMASALAHAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK
AKUNTANSI
A. Tujuan
Tujuan pembelajaran diklat tentang analisis pembelajaran saintifik akuntansi adalah agar peserta diklat :
1 Mendalami strategi pembelajaran saintifik akuntansi melalui mengkaji referensi.
2 Menyusun contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi melalui diskusi dan kerja kelompok.
3 Menganalisis permasalahan dalam menyusun model pembelajaran saintifik akuntansi melalui diskusi dan kerja kelompok.
4 Menganalisis model pembelajaran saintifik dalam pembelajaran akuntansi melalui diskusi dan kerja kelompok.
5 Memberikan solusi pemecahan masalah dalam menyusun model pembelajaran saintifik akuntansi melalui diskusi dan kerja kelompok.
.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1 Mendalami strategi pembelajaran saintifik akuntansi . 2 Menyusun contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
akuntansi . 3 Menganalisis permasalahan dalam menyusun model pembelajaran
saintifik akuntansi . 4 Menganalisis model pembelajaran saintifik dalam pembelajaran
akuntansi . 5 Memberikan solusi pemecahan masalah dalam menyusun model
pembelajaran saintifik akuntansi .
C. Uraian Materi 1. Pendekatan Scientific pada Pembelajaran akuntansi
115 Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus unik dengan
kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian
penemuan. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi,
empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau
fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode
ilmiah merujuk pada: 1 adanya masalah, 2 data, 3 adanya analisa, dan 4 Fakta. Dengan metode ilmiah seperti ini diharapkan kita akan mempunya
sifat bebas prasangka dan sifat objektif. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara
atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan
pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan
langkah-langkah pokok: 1 Mengamati
2 Menanya 3 Mengumpulkan data Informasi
4 Mengasosiasi 5 Mengomunikasikan
2. Langkah-langkah Pembelajaran akuntansi dengan Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta did
ik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalahpeningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk
menjadi manusia yang baiksoft skills dan manusia yang memiliki