Keseimbangan Pasar dari Fungsi D dan Fungsi S

29 Contoh 1: Fungsi permintaan suatu barang Q D = -3P + 100 Dan fungsi penawarannya Q S = P + 20 Maka titik keseimbangan pasarnya sebagai berikut: Q D = -3P + 100 Q S = P + 20 = -4P + 80 4P = 80  P = 20 Q D = -3P + 100 P = 20  Q D = -3 . 20 + 100 Q = 40 Maka titik keseimbangan pasar 40, 20 20 Q D Q S P 40 60 D S 40, 20 Gambar 1. Titik Keseimbangan Pasar Contoh: Hitungkah harga keseimbangan dan fungsi permintaan dan penawaran berikut: Q S = p 2 + p – 2 Q D = -2p + 8 Jawab: Q D = Q S p 2 + p – 2 = -2p + 8 p 2 + 3p – 10 = 0 p + 5 p – 2 = 0 p = -5 tak terpakai - 30 p = 2 Q D = Q S = 4 Liku-liku tergambar pada Gambar dibawah ini Gambar 2. Liku-liku Contoh: Hitungkan harga dan kuantitas imbang liku permintaan dan penawaran berikut: Q S = p 2 + 2p – 3 Q D = -p 2 + 9 Jawab: Q S = Q D , maka p 2 + 2p – 3 = -p 2 + 9 2p 2 - 2p – 12 = 0 2p + 3 p – 2 = 0 p = -3 tak terpakai p = 2 Q S = Q D = 5 Liku-liku tergambar pada Gambar dibawah ini: 31 Gambar 3. Liku-liku Kelebihan Permintaan Contoh: - Fungsi permintaanQD : -P + 100 Fungsi penawaranQS : 2P+ 10 Dari dua fungsi di atas keseimbangan pasar mula: Q D = Q S maka –P +100 = 2P + 10 3P + 90  P = 30 Q D Q S = 70 Keseimbangan Pasar 30,70 a. Jika tingkat harga = 20, maka akan terjadi kelebihan permintaan, sebagai berikut: P = 20  Q D ’ = -20 + 100  Q D ’ = 80 P = 20  Q S = 2.20 + 10  Q S = 50 Maka kelebihan permintaan = 80 – 50 = 30 b. Jika tingkat harga = 40, maka akan terjadi kelebihan penawaran atau surplus barang sebagai berikut: P = 50  Q D = -50 + 100  Q D = 50 P = 50  Q S = 2.50 + 10  Q S = 110 Kelebihan permintaan = 110 – 50 = 60 32

2. Keseimbangan Pasar Setelah Pajak

Jika dibandingkan dengan sebelum adanya pajak, maka adanya pajak mengakibatkan perubahan pergeseran titik keseimbangan pasar yang juga berakibat bergesernya harga pasar. Dengan adanya pajak mengakibatkan: 1. Biaya produksi akan naik, maka jumlah penawaran Q S berkurang. Hal ini menyebabkan kurva penawaran S bergeser ke kiri. 2. Naiknya harga produksi sebagai akibat dari naiknya biaya produksi. Perhatikan kurva berikut ini: P P 2 P 1 E 2 E 1 D S 2 S 1 Q 2 Q 1 Q D Q S Gambar 4. Keseimbangan Pasar Setelah Pajak Titik E 1 merupakan titik keseimbangan pasar mula-mula sebelum ada pajak. Setelah adanya pajak mengakibatkan kurva S penawaran bergeser dari S 1 ke S 2 dan titik keseimbangan pasar bergeser dan E1 dan E2 dan harga naik dari P 1 ke P 2 . Cara menghitung dan menentukan titik keseimbangan pasar setelah pajak sebagai berikut: a. Keseimbangan pasar setelah pajak dengan sistem tarif tetap. Contoh: Fungsi permintaan P = -2Q D + 100 Fungsi penawaran P = Q S + 10 Sebelum adanya pajak titik keseimbangan pasar sebagai berikut: -2Q + 100 = Q + 10 -3Q = -90 Q = 30, maka P = 40 33 Jika ada pajak = 6, maka keseimbangan pasar setelah pajak sebagai berikut: Adanya pajak = 6, maka fungsi penawaran setelah ada pajak sebagai berikut: P 1 = QS + 10 + 6 P 1 = QS + 16 P = - 2Q + 100 = 3Q – 84 3Q = 84  Q = 28 P = -2Q D + 100 P = -2.28 + 100 P = -56 + 100 P = 44 Maka keseimbangan pasar setelah pajak = 28, 44 P 44 40 D S 2 S 1 28 30 Q D Q S E 2 E 1 Gambar 5. Keseimbangan Pasar Setelah Pajak Contoh: