Tinjauan Tentang Media Pembelajaran

8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran

1. Pengertian media pembelajara Gerlach dan Ely 1971 dalam Rostina Sundayana 2013: 4 menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengetahuan ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Gagne dan Briggs 1975 dalam Arsyad 2002 secara implicit menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain, buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide gambar bingkai, foto, gambar, grafik, telvesi, dan computer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau bahan fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dilain pihak, National education Association dalam sadiman, dkk, 1986 memberikan defenisi media sebagai bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca. Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau digantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata 9 latintekne bahasa inggris; art dan logos bahasa Indonesia; ilmu. Menurut websten 1983: 105 dalam dalam Rostina sundayana 2013: 5 “art” adalah keterampilan skill yang diperoleh lewat pengalaman, study dan observasi. Bila dihubungkan dengan pendidikan dan pengajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai : perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan, atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu Arsyad, 2002: 3-5 dalam Rostina sundayana 2013: 5. Dari berbagai pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya semua pendapat tersebut memposisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. 2. Fungsi media pembelajaran Secara umum, Sadiman 1993: 16 dalam Rostina Sundayana 2013: 7 menyatakan bahwa media mempunyai fungsi: 1 Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis 2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra: 10 a Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film atau model; b Objek yang terlalu kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar; c Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan Timelapse atau High Speed Photography; d Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun scara verbal; e Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain; dan f Konsep yang terlalu luas gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain dapat divisualisasikan lewat film, gambar dan lain-lain. 3 Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar. 4 Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori kinestiknya. 5 Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman menimbulkan persepsi yang sama. 6 Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 7 Pembelajaran dapat lebih menarik. 8 Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. 9 Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. 11 10 Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. 11 Proses pembelajaran dapat berlangsung, kapanpun dan dimanapun diperlukan 12 Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Menurut Yudi Munadi 2013 ada lima fungsi media pembelajaran: 1 Fungsi media pembelajar sebagai sumber belajar Secara teksnis, media pembelajaran berfungsi sebagi sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utamanya disamping ada fungsi-fungsi lain yang akan dijelaskan pada subbab berikutnya dalam bab ini. Modhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pengelolaan pusat sumber belajar 1992: 1-2 menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasi belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang peserta didik dan memungkinkan memudahkan terjadinya proses belajar. 2 Fungsi semantic 12 Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata simbol verbal yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik tidak verbalistik. Di muka telah disinggung bahwa bahasa meliputi lambang syimbol dan isi content yakni pikiran dan atau perasaan yang keduannya telah menjadi totalitas pesan message, yang tidak dapat dipisahkan. Unsure dasar dari bahasa itu adalah “kata”. Kata atau kata-kata sudah jelas merupakan simbol verbal. Simbol adalah suatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. Jadi, gambar harimau dapat dipakai sebagai simbol keberanian, sperti digunakan oleh masyarakat Kota Bandung Maung Bandung. Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukkan kepada binatang buas. Hubungan antara kata, makna dan perujukan menjadi amat jelas, yakni “makna” tidak melekat pada “kata”; “kata” hanya bermakna” bila telah dirujukkan kepada sejumlah referen. Manusialah yang memberi makna pada kata atau dalam konteks pendidikan dan pembelajaran, gurulah yang member makna pada setiap kata yang disampaikannya. Bila simbol-simbol kata verbal tersebut hanya merujuk pada benda, misalnya Candi Borobudur, Big Ben di London, jantung manusia, atau ikan paus, maka masalah komukasi akan menjadi sederhana, artinya guru tidak terlalu kesulitan untuk menjelakannya. Ia bisa menjelaskan kata verbal itu dengan menghadirkan foto Candi Borobudur dan Big Ben, mock up jantung manusia, dan gambar ikan paus. 13 3 Fungsi Manipulatif Fungsi manipulatif ini didasarkan pada cirri-ciri karakteristik umum yang dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umumini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas- batas ruang dan waktu, yaitu: a Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam, ikan paus melahirkan anak, dan lain-lain b Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu panjang menjadi singkat, seperti proses metamorfois, proses berang- berang membangun bendungan dan sarangnya, dan proses ibadah haji. c Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah terjadi terutama pada mata pelajaran sejarah, seperti peristiwa Nabi Nuh dan kapalnya, Haji Wada’ yang dilakukan Nabi Muhammad Saw, invasi kaum muslimin ke Andalusia, masa kejayaan Islam masa Abbasiyah, invasi bangsa Mongol ke Bagdad, masuknya Islam ke wilayah Nusantara, dan lain-lain. Peristiwa-peristiwa sejarah itu dapat dituangkan dalam film dramatisasi, dongeng sandiwara program audio, cerita bergambar komik, dan lain-lain 14 Kedua, kemampuan media pembelajran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu: a Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom, dan lain-lain, yakni dengan memanfaatkan gambar, film dan lain-lain. b Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat, seperti proses bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat, seperti proses metamorphosis. c Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suara, seperti cara membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah tajwid, belajar bahasa asing, belajar menyanyi dan bermusik, yakni dengan memanfaatkan kaset tape recorder. d Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta, grafik, dan lain-lain. 4 Fungsi psikologis a Fungsi Atensi Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian attention siswa terhadap materi ajar. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang datang. Dengan adanya saraf penghambat ini para siswa 15 dapat memfokuskan perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan membuang rangsangan-rangsangan lainnya. Dengan demikian, media pembelajran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa. b Fungsi Afektif Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan kesadaran. Ia berwujud pencurahan perasaan minat, sikap penghargaan, nilai-nilai, dan perangkat emosi atau kecenderungan-kecenderungan batin Jahja Qahar, 1982: 11 c Fungsi kognitif Siswa belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadianperistiwa. Objek-objek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental WS.Winkel, 1989: 4 siswa belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadianperistiwa. 16 Objek-objek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau lambang, yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental WS.Winkel,1989: 42 d Fungsi Imajintif Media pembelajran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi imagination berdasarkan Kamus Lengkap Psikologi C.P. Chaplin, 1993: 239 adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek baru sebagai rencana bagi masa mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi khayalan yang didominasikan kuat sekali oleh pikiran-pikiran autistik. e Fungsi Motivasi Motivasi merupakan mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Dengan demikian, motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 5 Fungsi Sosio-Kultural Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah cukup banyak paling tidak satu kelas berjumlah lebih kurang 40 orang. Mereka masing-masing 17 memiliki karakteristik yang berbeda apalagi bila dihubungkan dengan adat, keyakinan lingkungan, pengalaman dan lain-lain. Sedangkan dipihak lain, kurukulum dan materi aja ditentukan dan diberlakukan secara sama untuk setiap siswa. Tentunya guru akan mengalami kesulitan menghadapi hal itu, terlebih ia harus mengatasinya sendirian. Apalagi bila latar belakang dirinya guru baik adat, budaya, lingkungan dan pengalamannya berbeda dengan para siswanya. Masalah ini dapat diatasi media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. 3. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran Menurut Sanjaya 2006: 170 dalam Rostina sundayana 2013: 13 media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. 1 Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi kedalam: a Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara. b Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsure suara. Jenis media yang tergolong kedalam media visual adalah: film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. c Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, 18 berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua. 2 Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi kedalam: a Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti radio dan telvisi, melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian- kejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan ruang khusus. b Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya. 3 Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi: a Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan film slide, overhead projector OPH untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini maka media ini tidak akan berfungsi apa-apa. b Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya. 19 4. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran Sudirman N. 1991 dalam Rostina sundayana 2013: 15 mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya kedalam tiga kategori, sebagai berikut: a. Tujuan pemilihan Memilih media yang digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran siswa belajar, untuk informasi bersifat umum, ataukah untuk sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong, lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD, SMP, SMA dan lain-lain. b. Alternatif pilihan Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media yang akan digunakan apabila terdapat berbagai media yang dapat diperbandingkan. c. Kriteria pemilihan media Kriteria utama dalam pemilihan media pembelajaran adalah ketepatan tujuan pembelajaran, artinya dalam menentukan media yang akan digunakan pertimbangannya bahwa media tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. 20

B. Tinjauan tentang media gambar

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKPSIPS Sejarah Dengan Menggunakan Media Gambar pada Pokok Bahasan Peninggalan Bangunan Bersejarah pada Siswa Kelas IV SD Gisikdrono 0

0 17 60

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Contract Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ng

0 1 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR RANGKA MANUSIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Penggunaan Media Gambar Rangka Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Tegalrejo 1 Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Bangsri Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI GUNUNG API PADA KELAS VB SD KRAPYAK WETAN, SEWON, BANTUL.

0 0 204

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI WAYANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAYDI KELAS VA SDN KRAPYAK WETAN.

2 44 141

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD KRAPYAK WETAN SEWON BANTUL.

4 17 167

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN KALIABU KABUPATEN MAGELANG.

0 0 95

UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BENDUNGAN I GUNUNGKIDUL.

0 1 259