Tinjauan Tentang Minat Belajar

25 Media gambar atau foto sebagai suatu media pembelajaran, tentu juga memiliki kelemahan, diantaranya: a Lebih menekankan persepsi indera mata, b Benda terlalu kompleks, kurang efektif untuk pembelajaran, c Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Dari uraian diatas dapat disimpulkan media gambar memiliki kelebihan seperti gambar atau foto dapat mengatasi ruang dan waktu,mengatasi keterbatasan pengamatan panca indera, Media ini, lebih murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus. media gambar juga memiliki kelemahan antara lain lebih menekankan persepsi indera mata, benda terlalu kompleks kurang, kurang efektif untuk pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

C. Tinjauan Tentang Minat Belajar

1. Pengertian minat Menurut Hurlock, 1999 dalam Makmun Khairani 2013: 136 minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka 26 minatnya juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Menurut Sutjipto 2001 dalam Makmun Khairani 2013: 136 bahwa minat adalah seseorang terdapat suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya minst harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Menurut Jhon Holland dalam Makmun Khairani 20013:137 ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Menurut Crow and Crow 1984 dalam Makmun Khairani 2013: 137 minat dapat menunjukkan kemampuan untuk member stimuli yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, suatu barang atau kegiatan, atau seseuatu yang dapat member pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain, minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil dari turu sertanya dalam kegiatan itu. Dari berbagai pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat merupakan gejala psikologi yang menunjukkan bahwa minat adanya 27 pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut. 2. Unsur-unsur yang mempengaruhi minat a. Unsur-unsur minat 1 Perhatian Seseoarang pengajar harus dapat menarik perhatian peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, sebab dengan perhatian yang dimiliki peserta didik akan timbul keinginan yang tertuju pada suatu hal tertentu. Makmun Khairani 2013: 154 perhatian adalah pemusatan atau konsentari dari seluruh aktivitet individu ditujukan kepada sesuatu obyek atau kepada sekumpulan obyek-obyek. Perhatian juga adalah merupakan peneleksian terhadap stimuli yang diterima oleh individu yang bersangkutan. Perhatian dapat di defenisikan sebagai proses pemusatan phase-phase atau unsur-unsur pengalaman dan mengabaikan yang lainnya. 2 Perasaan senang Unsur yang tak kalah penting lainnya adalah perasaan senang dari anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan senang umumnya berkaitan dengan mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, mengaanggap, mengungat atau memikirkan seseuatu. “ perasaan merupakan aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari sesuatu objek” W.S Winkell, 1983: 30 28 3 Motif Motif dapat dikatakan “sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan: Sudirman AM, 986: 73. Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada mendorongnya. Dalam hal ini motifasi sebagai dasar penggerak yang mendorong seorang untuk belajar dan minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentang waktu tertentu. 4 Bakat Bakat merupakan faktor yang dibawa sejak lahir dapat mengembangkan minat. Bakat dapat berkembang apabila ditunjang atau didukung oleh lingkungan yang memadai dengan bimbingan intensif Supri Harjana, 2003: 15. 5 Cita-cita Cita-cita merupakan suatu unsure kejiwaan yang dapat mempengaruhi dirinya mengarah melukis untuk menimbulkan adanya minat Supri Harjana, 2003: 15 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Minat pada hakekatnya merupakan akibat dari pengalaman. Minat berkembang sebagai hasil dari pada suatu kegiatan dan menajdi 29 sebab akan dipakai lagi dalam kegiatan yang sama Crow and Crow, 1973 faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1 The factor inner urge Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan. 2 The factor of social motive Minat seseorang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misalnya seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status sosial yang tinggi pula. 3 Emosional factor Faktor pesasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan sukses yang diapakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kutanya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang. 4 Cara mengajar guru Untuk ini diperlukan penguasan bahasa yang baik, pengusaan bahan yang mantap, pemilihan dan penggunaan metode mengajar 30 yang tepat, contoh-contoh yang sesuai dengan dunia anak dan variasi- variasi mengajar yang hidup tapi suaranya yang kurang jelas dan pembelajaran yang menonton dapat meperlemah perhatian siswa. c. Macam-macam minat Menurut Dewa Ketut Sukardi yang mengutip pendapat Carl safran, bahwa ada tiga cara yang dapat digunakan untuk membentu minat, yaitu: 1 Minat yang diekspresikanExpressed Interest Seseorang dapat mengukapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata tertentu. Missal seseorang mungkin mengatakan bahwa dirinya tertarik dam mengumpulkan mata uang logam, perangko dan lain-lain. 2 Minat yang diwujudkan Manifest Interest Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata- kata melainkan dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan berperan aktif dalam suatu kegiatan. Missal kegiatan olahraga, pramuka, dan sebagainya yang menarik perhatian. 3 Minat yang diinventariskaninventoral Interst Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Pertanyaan-pertanyaan 31 untuk mengukur minat seseorang disusun dengan menggunakan angket. d. Ciri-ciri Minat Elizabeth B.Hurlock menyebutkan beberapa cirri minat, yaitu: 1 Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental pada waktu perumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minta menjadi stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari pada teman sebayanya, mereka yang lambat matang, menghadapi masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat remaja. 2 Minat bergantung pada kesiapan belajar anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. 3 Minat bergantung pada kesempatan belajar, kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak maupun dewasa yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal. 4 Perkembangan minat mungkin terbatas ketidakmampuan fisik dan mental pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. 5 Minat dipengaruhi pengaruh budaya, anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru dan orang dewasa lain untuk belajar mengenal apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap 32 minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai lagi bagi mereka oleh kelompok budaya mereka. 6 Minat berbobot emosional, bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya. 7 Minat itu egosentris, sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya, minat anak laki-laki pada matematikan, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian dibidang matematika disekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergensi di dunia usaha. e. Fungsi minat Fungsi minat bagi kehidupan anak dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti sebagai berikut: 1 Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita 2 Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat 3 Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat 4 Minat yang terbentuk sejak kecilmasa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan. f. Bentuk-bentuk minat Menurut M. Buchori 1991: 136 minat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : 33 1. Minat primitif Minat primitif disebut minat bersifat biologi, seperti kebutuhan makan, minum, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme. 2. Minat cultural Minat cultural atau dapat disebut juga minat sosial berasa atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat cultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitif. 3. Indikator minat Defenisi operasional dari minat belajar siswa terbagi dalam empat aspek: 1 perhatian, 2 keterlibatan, 3 ketertarikan, dan 4 kesukacitaan. Dari defenisi tersebut dapat disusun indikator minat belajar sebagai berikut. 1 Perhatian siswa pada mata pelajaran IPA, yaitu memperhatikanpenjelasan guru, konsentrasi siswa dalam belajar. 2 Keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran, yaitu aktif dalam pembelajaran IPA, aktif berdiskusi dalam kelompoknya. 3 Keterkarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran, yaitu kesegaransiswa dalam mengumpulkan tugas dan mengerjakan soal yangdiberikan oleh guru. 34 4 Kesukacitaan siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu siswa senang dalam mengikuti pembelajaran, kemauan siswa untuk belajar IPA, kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan adanya indikator di atas, dapat diketahui siswa yang berminat dan yang tidak berminat dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar pada mata pelajaran IPA 4. Pengertian belajar 1 Defenisi belajar Mendengar kata belajar, biasanya pikiran kita terkait dengan kata sekolah. Ketika itu terpikir pula bidang studi dan keterampilan apa yang harus dikuasaai, misalnya: matematika, bahasa, IPA, atau IPS. Padahal yang seharusnya belajar tidak harus dibatasi dengan sekolah, belajar dapat terjadi dimana-mana, kapan saja. Yang lebih luas lagi, belajar seyogyanya dimaknai sebagai kehidupan. Setiap hari kita mempelajari kehidupan kita. Belajar merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk dapat mengusai atau memperoleh sesuatu. Belajar dapat didefenisikan sebagai “suatu usaha atau kegiatan bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan keterampilan, dan sebagainya. 35 Muhibbin 2006 dalam Makmun Khairani 2013: 4 berpendapat bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sedang menurut Morgan dalam Introduction to Psychology 1978 bahwa belajar adalah perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan. E. Woolfolk 1993 menegaskan bahawa belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang relatif permanen pada individu. Abin Syamsudin 1981 mendifinisikan bahwa belajar adalah perbuatan menghasilkan perubahan perilaku pribadi. Irwanto 1997 dalam Makmun Khairani 2013: 4 berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Mudzakir 1997 belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. 36 Jika dirumuskan secara komprehensif bahwa belajar merupakan aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen, perubahan itu dapat bersifat penambahan atau pengayaan pengetahuan, perilakum atau kepribadian. Mungkin itu juga bersifat pengurangan atau reduksi pengetahuan, perilaku atau kepribadian yang tidak dikehendaki. 2 Ciri-ciri Belajar Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai belajar Nampak adanya beberapa ciri-ciri belajar yaitu, a Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku change of behavior. Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkahlaku yaitu adanya perubahan tingkahlaku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dan lain sebagainya. Tanpa pengamatan dari tingkahlaku hasil belajar dari orang tidak dapat mengetahuai dan tidaknya hasil belajar. Karena perubahan hasil belajar hendaknya dinyatakan dalam bentuk yang dapat diamati. b Perubahan perilaku relatif permanen, ini diartikan bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akantetap atau tidak berubah-berubah, akan tetapi dilain pihak tingkahlaku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup. 37 c Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. Aritnya hasil belajar tidak selalu sertamerta terlihat segera setelah selesai belajar. Hasil belajar dapat terus berproses setelah kegiatan belajar selesai. d Perubahan tingkahlaku merupakan hasil latihan atau pengalaman. Artinya belajar itu harus dilakukan secara aktif, sengaja, terencana, buka karena peristiwa yang insendental. e Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkahlaku. 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Sumardi Surbyabratan 1995: 249254 bahwa peserta didik yang melakukan belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tetapi tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar, ada yang berperan sangat penting dan ada yang kecil pengaruhnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diklasifikasikan beberapa cara, agar mudah mengenal dan memahami. Diantaranya sebagai berikut: a. Faktor diri yang belajar, digolongkan menjadi dua yakni : 1 Faktor fisik; keadaan fisik yang sehat menguntungkan hasil belajar. 38 2 Faktor mental psikologis; keadaan mental psikologis yang bersifat sesaat maupun terus menerus, pengaruhnya besar terhadap hasil belajar. Adapun fungsi-fungsi jiwa yang berperan dalam belajar adalah kecerdasan, motivasi, perhatian dan minat. b. Faktor di luar individual yang belajar, yang digolingkan menjadi tiga yaitu : a Faktor alam fisik, faktor iklim, sirkulasi udara dan lain-lain. b Faktor sosial psikologis, faktor ini yang paling utama ialah pendidik, yang bertugas mengarahkan, membimbing kegiatan belajar dan menjadi salah satu sumber dari materi belajar. c Faktor sarana fisik dan non fisik. Faktor ini berperan dalam kegiatan belajar. Sarana fisik meliputi ruang kelas, laboratorium, perlengkapan dan buku pelajaran. Sarana non fisik atau suasana pedagogis, misalnya tentram dan aman. Dalam penelitian ini aspek minat belajar yang digunakan ada empat yakni aspek perhatian, aspek keterlibatan, aspek ketertarikan dan aspek kesukacitaan. Aspek perhatian yaitu memperhatikan penjelasan guru, konsentrasi siswa dalam belajar. Aspek keterlibatan yakni aktif dalam pembelajaran IPA, aktif berdiskusi dalam kelompoknya. Aspek ketertarikan yaitu kesegaran siswa dalam mengumpulkan tugas dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan aspek terakhir adalah aspek kesukacitaan yaitu siswa 39 senang dalam mengikuti pembelajaran, kemauan siswa untuk belajar IPA, kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran 4 Pengertian Minat Belajar IPA Belajar bukanlah semata-mata mengumpulkan dan menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi. Bukan pula sebagai latihan belaka seperti latihan membaca dan menulis. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman Oemar Hamalik, 2004: 27. Belajar adalah proses perubahan tingkahlaku yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya. Dalam belajar, peserta didik mengalami sendiri proses tidak tahu menjadi tahu, karena itu menurut Cronbach Suryabrata, 1998 dalam Makmun Khairani 2013: 5 : “Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak terbatas hanya indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain. Dari beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa aspek minat belajar yang digunakan ada empat yakni aspek perhatian, aspek keterlibatan, aspek ketertarikan dan aspek kesukacitaan. Aspek perhatian yaitu memperhatikan penjelasan guru, konsentrasi siswa dalam belajar. Aspek 40 keterlibatan yakni aktif dalam pembelajaran IPA, aktif berdiskusi dalam kelompoknya. Aspek ketertarikan yaitu kesegaran siswa dalam mengumpulkan tugas, mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan aspek terakhir adalah aspek kesukacitaan yaitu siswa senang dalam mengikuti pembelajaran, kemauan siswa untuk belajar IPA, kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

D. Tinjauan Tentang Pembelajran IPA di SD

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKPSIPS Sejarah Dengan Menggunakan Media Gambar pada Pokok Bahasan Peninggalan Bangunan Bersejarah pada Siswa Kelas IV SD Gisikdrono 0

0 17 60

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Contract Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ng

0 1 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR RANGKA MANUSIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Penggunaan Media Gambar Rangka Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Tegalrejo 1 Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Bangsri Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI GUNUNG API PADA KELAS VB SD KRAPYAK WETAN, SEWON, BANTUL.

0 0 204

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI WAYANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAYDI KELAS VA SDN KRAPYAK WETAN.

2 44 141

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD KRAPYAK WETAN SEWON BANTUL.

4 17 167

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN KALIABU KABUPATEN MAGELANG.

0 0 95

UPAYA MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS II SD NEGERI BENDUNGAN I GUNUNGKIDUL.

0 1 259