20
B. Tinjauan tentang media gambar
Menurut Hujair AH. Sanaky 2013: 81 gambar atau foto merupakan media yang paling umum digunakan orang, karena media ini mudah
dimengerti dan dapat dinikmati, mudah didapatkan dan dijumpai di mana- mana, serta banyak memberikan penjelasan bila dibandingkan dengan verbal.
Gambar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yakni sketsa, lukisan dan foto. Pertama, sketsa atau disebut juga sebagai garis stick figure,
yakni gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok suatu objek tanpa detail. Kedua , lukisan merupakan gambar hasil representasi
simbolis dan artistic seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga, photo yakni gambar hasil pemotretan atau photografi.
Alasan utama para guru tidak menggunakan atau menghadirkan gambar dalam proses pembelajaran adalah “tidak bisa menggambar”. Alasan
ini tampaknya hanya untuk menutupi dirinya kurang kreatif atau malas karena sudah enjoy dengan pola yang selama ini dilakukan metode ceramah dan
lain-lain. Bahkan ia lupa kalau dirinya pernah belajar menggambar dan mewarnai pada saat duduk di sekolah dasar bahkan di taman kanak-kanak
bagi yang mengalaminya. Bagi guru yang merasa tidak bisa menggambar mungkin dapat
mencoba latiahan menarik garis horizontal atau vertikal membuat lingkaran dan setengah lingkaran, gari bergelombang, garis spiral, dan garis zig-zag
seperti dicontohkan pada gambar. Gambar yang hanya terdiri atas garis dan
21
lingkaran tersebut merupakan cara ampuh untuk menyingkirkan hambatan buta huruf dan kesukaran bahasa. Gambar garis atau sketsa ini dapat
digunakan untuk semua tingkat sosial, mulai orang tidak bersekolah sama sekali sampai orang yang terpelajar. Tidak perlu khawatir dengan gambar
yang telah dibuat. Karena sketsa disebut sebagai draft kasar, maka ia dapat
dikembangkan menjadi karikatur dan kartun. Karikatur menurut Ahmad rohani 1997: 79 dalam Yudhi Munadi 2013: 87 adalah suatu bentuk gambar
yang sifatnya klise, sendirian, dan lucu. Karikatur merupakan ungkapan perasaan seseorang yang biasanya diekspresikan berdasarkan masalah-
masalah politik dan sosial. Karikatur sebagai media komunikasi mengadung pesan kritik atau sindiran dengan tanpa banyak komentar, tetapi cukup dengan
rekaan gambar yang sifatnya lucu sekaligus mengandung makna yang dalam. Tidak setiap bentuk karikatur mudah dibaca atau ditangkap maknanya oleh
seseorang. Seringkali untuk melihat dan menangkap maksud gambar karikatur memerlukan kegiatan berpikir atau penalaran. Dalam komunikasi
pembelajaran, karikatur dapat digunakan untuk melatih siswa berpikir kritis dan memiliki kepekaan atau kepedulian sosial, lebih mempertajam daya pikir
dan daya imajinasi peserta didik. Kartun merupakan salah satu bentuk komunikasi grafis, yakni suatu
gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu peran secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang,
22
situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun
biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan
dimengerti dengan cepat. Kalau kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesanya akan tahan lama di ingatan.
Poto merupakan gambar hasil pemotretan atau photografi. Tidak ubahnya seperti gambar, fotopun merupakan media visual yang efektif karena
dapat memvisualisasikan objek dengan lebih konkrit, lebih realistis dan lebih akurat. Foto dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di tempat
yang lain dapat dilihat oleh seorang yang berada dari tempat kejadian dalam bentuk photo setelah kejadian itu berlalu. Foto dapat memperlihatkan
kerusakan hutan yang menyebabkan banjir akibat penebangan hutan secara tidak bertanggung jawab. Foto juga dapat menggambarkan lahirnya bayi ikan
pesut dan lain sebagainya. Ia juga dapat menggambarkan suasana pelaksanaan haji Mekkah. Serta gambar juga bisa menampakkan perubahan penampakan
bumi dan langit. Saat siswa memperhatikan suatu gambar, mereka akan terodorong
untuk berbicara lebih banyak; berinteraksi baik degnan gambar-gambar tersebut, maupun degnan sesamanya; membuat hubungan di antara paradox
dan membangun gagasan-gagasan baru. Gambar merupakan media visual yang penting dan mudah didapat. Dikatakan penting sebab ia dapat mengganti
23
kata verbal, mengkonkritkan yang abstrak dan mengatasi pengamatan manusia. Gambar membuat orang dapat menangkap idea tau informasi yang
terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-kata. Akan tetapi, karena setiap orang merasa mudah untuk
memperoleh gambar, ia menganggapnya sebagai “hal yang biasa” atau “terlalu biasa” sehingga melupakan manfaatnya.
Walaupun hanya menekankan kekuatan indera penglihatan, kekuatan gambar terletak pada kenyataan bahwa sebagian besar orang pada dasanya
pemikir visual. Tidak heran apabila kemudian kita menjadi kandidat utama target pengeluaran miliaran rupiah untuk periklanan, telvisi, media, film, dan
multimedia. Penyajian materi pelajaran dengan menggunakan gambar, tentu
merupakan daya tarik tersendiri bagi pembelajar dan dapat meningkatkan minat bagi pembelajar. Maka penggunaan gambarfoto harus sesuai dengan
materi pelajaran yang diajarkan, dan tujuan yang diinginkan. Selain itu, penggunaan gambar dalam proses pembelajaran sangat tergantung pada kreasi
dan inisiatif pengajar itu sendiri, asalkan gambar dan foto tersebut dari sisi seni bagus dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tetapi perlu diketahui
bahwa bagus dan baiknya suatu media pengajaran, tentu memiliki kelebihan dan kelemahan:
24
1. Kelebihan gambar atau foto
a Gambar atau foto sifatnya konkrit, lebih realis menunjukan pada
pokok masalah bila dibandingkan dengan verbal semata. b
Gambar atau foto dapat mengatasi ruang dan waktu, artinya tidak semua benda, objek, peristiwa dapat dibawa kekelas, dan pembelajaran
dapat dibawa ke objek tersebut. Maka perlu diciptakan dengan membuat gambar atau foto benda tersebut.
c Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan panca
indera. Misalnya, binatang bersel satu tak mungkin dilihat dengan mata telanjang, tetapi dengan miskroskop. Apabila tidak menggunakan
miskroskop, maka dapat direkayasa dengan bentuk gambar atau foto. d
Memperjelas suatu sajian masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
e Media ini, lebih murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan
tanpa memerlukan peralatan khusus. Jadi, penggunaan media gambar atau foto dalam proses
pembelajaran sangat tergantung pada kreasi dan inisiatif pengajar, asalkan gambar atau foto tersebut dilihat dari sisi seni baik dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran. 2.
Kelemahan media gambar atau foto
25
Media gambar atau foto sebagai suatu media pembelajaran, tentu juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a Lebih menekankan persepsi indera mata,
b Benda terlalu kompleks, kurang efektif untuk pembelajaran,
c Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan media gambar memiliki kelebihan seperti gambar atau foto dapat mengatasi ruang dan
waktu,mengatasi keterbatasan pengamatan panca indera, Media ini, lebih murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus. media gambar juga memiliki kelemahan antara lain lebih menekankan persepsi indera mata, benda terlalu kompleks kurang, kurang
efektif untuk pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
C. Tinjauan Tentang Minat Belajar