37
7. Cara Mengungkap Konsep dan Praksis Asesmen dalam Bimbingan
dan Konseling
Konsep dan praksis asesmen dalam bimbingan dan konseling merupakan bagian terpenting dalam kompetensi profesional guru
bimbingan dan konseling atau konselor. Menurut Mamat Supriatna 2011: 202 kompetensi menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami
kondisi, kebutuhan dan masalah konseli dikembangkan ke dalam lima subkompetensi yaitu 1 menguasai hakikat asesmen; 2 memilih teknik
asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling; 3 menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan
bimbingan dan konseling; 4 mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli; dan 5 memilih dan
mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli.
Kompetensi profesional konselor dalam asesmen juga dirumuskan oleh ASCA dan AAC dalam Erford, 2004: 402
– 405 yang dikutip dalam Gantina Komalasari, dkk. 2011: 7-11 terdiri dari sembilan subkompetensi
yaitu 1 memiliki keterampilan dalam memilih strategi asesmen, 2 dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengevaluasi alat asesmen yang secara
umum biasa digunakan, 3 memiliki keterampilan secara teknis dalam mengadministrasikan dan menggunakan metode scoring terhadap alat
asesmen yang
digunakan, 4
memiliki keterampilan
dalam menginterpretasi dan melaporkan hasil asesmen, 5 dapat menggunakan
38
hasil untuk membuat keputusan dalam layanan bimbingan dan konseling, 6
terampil dalam
menghasilkan, menginterpretasi,
dan mempresentasikan informasi statistik tentang hasil tes, 7 terampil dalam
menyelenggarakan dan menginterpretasi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah, 8 terampil mengadaptasi dan menggunakan
kuesioner, survey, dan instrumen lainnya untuk mengetahui kebutuhan lingkungan, 9 mengetahui bagaimana tanggung jawab profesional dalam
melakukan asesmen dan mengevaluasi. Pendapat tersebut tidak jauh berbeda dengan penguasaan konsep
dan praksis asesmen dalam guru bimbingan dan konseling yang telah dirumuskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27
tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor yaitu 1 menguasai hakikat asesmen; 2 memilih teknik
asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling; 3 menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan
bimbingan dan konseling; 4 mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan
masalah-masalah konseli;
5 memilih
dan mengadministrasikan teknk asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan
kecenderungan pribadi konseli; 6 memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan
lingkungan; 7 mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling; 8 menggunakan hasil asesmen
39
dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat; 9 menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, peneliti merujuk pada pendapat yang dipaparkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor yang mana dijadikan peneliti sebagai cara
mengungkap penguasaan konsep dan praksis asesmen dalam bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut :
a. Menguasai hakikat asesmen Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub
indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memahami pengertian, manfaat, tujuan, prinsip, langkah-langkah dan fungsi
asesmen yang akan dituangkan ke dalam beberapa pernyataan. b. Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan
bimbingan dan konseling Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub
indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memilih teknik tes dan non tes sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan
konseling yang akan dituangkan ke dalam beberapa pernyataan. c. Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan
bimbingan dan konseling Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub
indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memahami
40
variabel dalam instrumen, kajian teori, definisi operasional dalam instrumen, kisi-kisi, item dalam instrumen, uji validitas, uji reliabilitas,
perbaikan instrumen berdasarkan uji validitas dan tersusunnya instrumen standar untuk keperluan bimbingan dan konseling yang akan
dituangkan ke dalam beberapa pernyataan. d. Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-
masalah konseli Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub
indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memahami pengertian administrasi, manfaat dan tujuan mengadministrasikan hasil
asesmen untuk mengungkap masalah konseli yang akan dituangkan ke dalam beberapa pernyataan.
e. Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli
Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memahami hal-hal
yang menjadi pertimbangan, kriteria, alasan, tujuan, manfaat dan jenis teknik asesmen dalam memilih dan mengadministrasikan teknik
asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli yang akan dituangkan ke dalam beberapa pernyataan.
f. Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan
41
Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memahami
pengertian instrumen, hal-hal yang menjadi pertimbangan, kriteria, alasan, tujuan, manfaat dan jenis teknik asesmen dalam memilih dan
mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan yang akan dituangkan ke dalam
beberapa pernyataan. g. Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan
bimbingan dan konseling Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub
indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu manfaat, tujuan, pentingnya mengakses data dokumentasi, dan hal-hal yang diakses
tentang kondisi dalam pelayanan bimbingan dan konseling yang akan dituangkan ke dalam beberapa pernyataan.
h. Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat
Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memahami
manfaat, tujuan, dan dasar pertimbangan penggunaan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat yang akan
dituangkan ke dalam beberapa pernyataan. i. Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen
42
Cara mengungkap indikator ini peneliti menyusun beberapa sub indikator yang akan dianggap dapat mewakili yaitu memahami
pengertian tanggung jawab profesiona, manfaat dan ciri-ciri tanggung jawab profesional dalam layanan bimbingan dan konseling khususnya
pada praktik asesmen yang akan dituangkan ke dalam beberapa pernyataan.
C. Kajian tentang Guru Bimbingan dan Konseling Konselor