Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penyelenggaraan

53 c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan beajar untuk mengikuti pendidikan sekolahmadasah secara mandiri. d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tugas guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dari menyusun program bimbingan, mengevaluasi pelaksanaan bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalam program bimbingan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya yaitu sekurang-kurangnya 150 peserta didik asuh setiap guru bimbingan dan konseling atau konselor dan paling banyak 160 peserta didik. Bagi guru bimbingan dan konseling yang memiliki peserta didik kurang dari jumlah minimal maka guru bimbingan dan konseling diperkenankan untuk memberikan pelayanan terhadap sekolah lain baik negeri maupun swasta.

4. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penyelenggaraan

Pendidikan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal I, penyelenggaraan pendidikan adalah pemerintah, pemerintah daerah, serta masyarakat yang menyelenggarakan 54 pendidikan pada jalur pendidikan formal. Salah satu penyelenggara pendidikan pada jalur formal adalah guru, baik guru sebagai pendidik maupun guru sebagai pembimbing. Seperti halnya yang diuraikan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 6, bahwa “keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur”. Dijelaskan pula dalam pasal II Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru memiliki kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Bimbingan dan konseling merupakan usaha yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling kepada konseli dalam bentuk serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan atau fasilitas konseli atau peserta didik untuk mencapai kemandirian dalam hidupnya. Sebagai usaha yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling, bimbingan dan konseling memiliki fungsi yang harus diimplementasikan oleh guru bimbingan dan konseling. Menurut Dewa Ketut Sukardi 2008: 42-43, ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi : 1 Fungsi Pencegahan 55 Fungsi pencegahan ini maksudnya adalah usaha pencegahan terhadap timbulnya suatu masalah. Dalam fungsi ini, layanan yang diberikan berupa bantuan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan agar siswa terhindar dari permasalahan yang dapat menghambat perkembangannya. 2 Fungsi Pemahaman Fungsi pemahaman yang dimaksud disini adalah fungsi layanan bimbingan dan konseling untuk memahamkan siswa tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan perkembangan siswa. 3 Fungsi Perbaikan Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah diberikan, mungkin saja siswa sedang mengalami masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan dapat dilakukan, yaitu bahwa layanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa. 4 Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Fungsi ini berarti layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya yang terarah, mantap, serta berkelanjutan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan konseling dalam penyelenggaraan pendidikan dapat berperan sebagai guru yang berusaha memberikan layanan kepada siswa berupa bantuan dengan tujuan agar siswa terhindar dari permasalahan yang dapat menghambat 56 perkembangannya, baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karir siswa; sebagai guru yang memberikan layanan bimbingan dan konseling untuk memahamkan siswa tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan perkembangan siswa; guru yang berusaha memberikan layanan bimbingan dan konseling sehingga dapat menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa; guru yang berusaha memberikan layanan bimbingan dan konseling sehingga dapat memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya yang terarah, mantap, serta berkelanjutan.

D. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Pembangunan Aplikasi Bimbingan Dan Konseling Online Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi Kabupaten Ciamis

5 15 209

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung

1 7 165

PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOMISARIAT 1 KABUPATEN CIAMIS.

0 0 240

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

KOMPETENSI SOSIAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 2 194

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

TINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL.

0 1 255

TINGKAT PEMAHAMAN GURU BK TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG -

0 0 83