Uji Reliabilitas Instrumen Analisis Butir Pertanyaan

76 instrumen diharapkan dapat menghasilkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabillitas yang tinggi, sehingga data yang diperoleh akurat dan objektif serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pengujian instrumen dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Uji Validitas Instrumen Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes Djemari Mardapi, 2008: 16. Penelitian ini menggunakan pengujian validitas isi. Menurut Burhan Nurgiyantoro, dkk 2009: 339, validitas isi merupakan validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan yang akan diteliti. Untuk mengetahui kesesuaian kedua hal tersebut, penyusunan instrumen harus mendasarkan diri pada kisi-kisi instrumen. Sebelum kisi-kisi dijadikan sebagai pedoman penyusunan butir-butir instrumen penelitian, terlebih dahulu harus ditelaah dan dinyatakan baik. Penelaahan harus dilakukan oleh ahlinya expert judgement. Pengujian validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan meminta pendapat ahli yaitu Dr. Muh. Farozin, M.Pd. yang sekaligus merangkap sebagai dosen pembimbing tugas akhir skripsi.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Suharsimi Arikunto, 2013. Sedangkan instrumen itu sendiri dikatakan reliabel, jika instrumen tersebut mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa 77 yang hendak diukur. Reliabilitas suatu instrumen pada umumnya diekspresikan secara numerik dalam bentuk koefisien. Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi; sebaliknya, suatu instrumen dikatakan rendah reliabilitasnya jika instrumen tersebut mempunyai koefisien reliabilitas rendah. Pengujian dilakukan dengan formula koefisien Alpha Cronbach. Cronbach dipergunakan baik untuk instrumen yang jawabannya bersakala maupun yang bersifat dikhotomis, yang mana instrumen tersebut hanya memiliki dua pilihan jawaban yaitu benar 1 dan salah 0 Burhan Nurgiyantoro, dkk, 2009: 351. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat kehandalan dalam penelitian ini adalah mengacu pada pendapat Djemari Mardapi yaitu apabila koefisien reliabilitasnya ≥0,7. Dengan demikian apabila instrumen memiliki koefisien reliabilitas di bawah 0,7 dinyatakan gugur. Uji reliabilitas dihasilkan dari uji coba instrumen yang dilakukan pada 30 guru bimbingan dan konseling di luar subjek penelitian tetapi masih dalam populasi yang sama. Tabel 5. Rangkuman Analisis Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Case Processing Summary N Cases Valid 30 100.0 Excluded a .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. 78 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .719 151 Berdasarkan penghitungan hasil uji coba instrumen dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel karena memiliki koefisien reliabilitas ≥0,7 yaitu 0,719.

3. Analisis Butir Pertanyaan

a. Tingkat Kesulitan Butir Pertanyaan Tingkat kesulitan merupakan suatu pernyataan seberapa sulit maupun seberapa mudah sebuah butir pertanyaan bagi peserta uji Burhan Nurgiyantoro, dkk, 2009: 357. Jika peserta uji rata-rata memiliki kemampuan tinggi, maka semakin tinggi pula indeks kesulitan sebuah butir pertanyaan atau dengan kata lain butir soal itu mudah. Jika peserta uji memiliki rata-rata kemampuan rendah, maka semakin rendah pula indeks kesulitan butir pertanyaan atau dengan kata lain butir soal itu sulit. Indeks tingkat kesulitan ITK dalam model pengukuran klasik dapat diperoleh dengan cara menghitung proporsi jawaban benar peserta uji. Analisis butir dapat dilakukan dengan mengambil sebanyak 27,5 peserta uji kelompok tinggi dan kelompok rendah, dan sisanya yang kelompok tengah diabaikan tidak dianalisis Burhan 79 Nurgiyantoro, dkk, 2009: 358. Indeks tingkat kesulitan tetap dihtung berdasarkan proporsi jawaban benar dengan rumus sebagai berikut. ITK = ���+��� � ITK : Indeks Tingkat Kesukaran yang dicari FKT: Frekuensi jawaban benar kelompok tinggi FKR: Frekuensi jawaban benar kelompok rendah N : jumlah peserta kedua kelompok tinggi dan rendah Dalam penghitungan data hasil uji instrumen pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Sebuah soal dikatakan baik atau layak jika soal tersebut memenuhi persyaratan masuk interval indeks tertentu. Peneliti mengacu pada pendapat ahli yang mengatakan bahwa indeks tingkat kesulitan ITK yang dapat diterima adalah berkisar antara 0,15 – 0,85 Burhan Nurgiyantoro, dkk, 2009: 359. Adapun hasil penghitungan tingkat kesulitan butir pertanyaan adalah seperti disajikan dalam lampiran. b. Indeks Daya Beda Butir Pertanyaan Daya beda butir pertanyaan merupakan suatu pernyataan tentang seberapa besar daya sebuah butir pertanyaan dapat membedakan kemampuan antara peserta kelompok tinggi dan kelompok rendah Burhan Sugiyantoro, dkk, 2009: 359. Analisis butir pertanyaan untuk berbagai keperluan, pembagian kelompok dapat 50 kelompok atas dan 50 kelompok bawah Umarna Surapranata, 2006: 24. Untuk 80 menghitung indeks daya beda butir pertanyaan IDB, secara sederhana dapat dilakukan dengan rumus berikut: IDB = ���−��� � IDB : Indeks daya beda yang dicari FKT: Frekuensi jawaban benar kelompok tinggi FKR: Frekuensi jawaban benar kelompok rendah n : Jumlah peserta kelompok tinggi atau rendah Dalam penghitungan indeks daya beda butir pertanyaan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan Microsoft Ecxel 2007. Secara teoritis, besarnya indeks daya beda dapat berkisar antara -1,00 sampai +1,00, akan tetapi indeks yang mendekati bilangan 0 nol atau bilangan tersebut negatif maka dinyatakan tidak layak Burhan Nurgiyantoro, dkk, 2009: 361. Adapun hasil penghitungan indeks daya beda butir pertanyaan akan disajikan dalam lampiran. c. Perhitungan Indeks Tingkat Kesulitan dan Daya Beda Penghitungan indeks tingkat kesulitan dan daya beda butir soal di atas dilakukan dengan penghitungan langsung dari data yang diperoleh. Untuk mengetahui butir soal mana yanag layak untuk diujikan, peneliti menyajikan data dalam bentuk lampiran: Berdasarkan perhitungan indeks tingkat kesukaran dan daya beda butir pertanyaan, dapat dijabarkan item yang gugur dan item yang layak untuk uji coba seperti disajikan dalam tabel berikut ini. 81 Tabel 6. Rangkuman Hasil Perhitungan Indeks Tingkat Kesulitan ITK dan Indeks Daya Beda IDB Butir Pertanyaan No Indkator Nomor butir sebelum ujicoba Jml Favorabel Unfavorabel 1 Menguasai hakikat asesmen 2, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13,16, 18, 20, 21 1, 3, 7, 8, 10, 14, 15, 17, 19, 22, 23 23 2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling 24, 27, 28, 29, 30, 33, 35, 36, 37 25, 26, 31, 32, 34, 38, 39 16 3 Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling 40, 42, 43, 45, 47, 48, 50, 51, 55, 56, 57, 60, 61, 63, 68 41, 44, 46, 49, 52, 53, 54, 58, 59, 62, 64, 65, 66, 67 29 4 Mengadministrasikan hasil asesmen untuk mengungkapkan masalah- masalah konseli 69, 70, 72, 74, 75, 77 71, 73, 76 9 5 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli 78, 79, 81, 84, 86, 87, 88, 90, 93, 95 80, 82, 83, 85, 89, 91, 92, 94 18 6 Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan 96, 99, 101, 102, 103, 105, 108, 109, 111, 112, 114, 115, 117 97, 98, 100, 104, 105, 107, 110, 113, 116 22 7 Mengakses data dokumentaasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling 118, 120, 121, 122, 124, 126, 127, 130 119, 123, 125, 128, 129 13 8 Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat 131, 133, 135, 136, 139, 140 132, 134, 137, 138, 141 11 9 Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen 142, 143, 145, 146, 148, 149 144, 147, 150, 151 10 Keterangan: = Item dinyatakan gugur. Tabel 7. Hasil Perhitungan Indeks Tingkat Kesulitan dan Indeks Daya Beda Butir Petanyaan No Indkator Nomor butir setelah ujicoba Jml Ket Favorabel Unfavorabel 1 Menguasai hakikat asesmen 13, 16 1, 3, 7, 10, 14, 19, 22 9 Item gugur nomor 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 18, 20, 21, 23 2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling 24, 27, 28, 29, 33, 35 25, 26, 31, 32, 34, 38, 39 13 Item gugur nomor 30, 36, 37 3 Menyusun dan 40, 47, 55, 41, 44, 46, 49, 18 Item gugur nomor 82 mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling 57, 60 52, 53, 54, 59, 62, 64, 65, 66, 67 42, 43, 45, 48, 50, 51, 56, 58, 61, 63, 68 4 Mengadministrasikan hasil asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli 69, 70, 75 73, 76 5 Item gugur nomor 71, 72, 74, 77 5 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli 78, 79, 81, 84, 86, 88, 95 82, 83, 85, 89, 91, 94 13 Item gugur nomor 80, 84, 87, 90, 93 6 Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan 99, 102, 103, 108, 109, 111 97, 98, 105, 107, 110, 113, 116 13 Item gugur nomor 96, 100, 101, 104, 105, 112, 114, 115, 117 7 Mengakses data dokumentaasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling 121, 124, 126, 127 119, 123, 125 7 Item gugur nomor 118, 120, 122, 128, 129, 130 8 Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat 131 132, 134, 137, 138, 141 6 Item gugur nomor 133, 135, 136, 139, 140 9 Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen 142, 143, 145 144, 147, 150 6 Item gugur nomor 146, 148, 149, 151 Berdasarkan tabel di atas, butir-butir pernyataan yang gugur sejumlah 61 butir pernyataan dari 151 butir pernyataan. butir-butir pernyataan yang gugur adalah butir pernyataan nomor 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 18, 20, 21, 23, 30, 36, 37, 42, 43, 45, 48, 50, 51, 56, 58,61, 63, 68, 71, 72, 74, 77, 80, 84, 87, 90, 93, 96, 100, 101, 104, 105, 112, 114, 115, 117, 118, 120, 122, 128, 129, 130, 133, 135, 136, 139, 140, 146, 148, 149, dan 150.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pembangunan Aplikasi Bimbingan Dan Konseling Online Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Parigi Kabupaten Ciamis

5 15 209

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung

1 7 165

PROFIL KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI : Studi Deskriptif Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOMISARIAT 1 KABUPATEN CIAMIS.

0 0 240

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

KOMPETENSI SOSIAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN.

0 2 194

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

TINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL.

0 1 255

TINGKAT PEMAHAMAN GURU BK TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG -

0 0 83