56
perkembangannya, baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karir siswa; sebagai guru yang memberikan layanan bimbingan dan konseling
untuk memahamkan siswa tentang sesuatu oleh pihak tertentu sesuai dengan keperluan perkembangan siswa; guru yang berusaha memberikan
layanan bimbingan dan konseling sehingga dapat menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa; guru yang berusaha
memberikan layanan bimbingan dan konseling sehingga dapat memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya yang terarah, mantap, serta
berkelanjutan.
D. Penelitian yang Relevan
Sebelum melaksanakan penelitian tentang tingkat pemahaman terhadap konsep dan praksis asesmen pada guru bimbingan dan konseling di sekolah
menengah pertama se-kabupaten Brebes, terlebih dahulu akan dipaparkan penelitian terdahulu yang relevan yaitu sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Adam Aulia Malik pada tahun 2015 di Pemalang tentang Tingkat Pemahaman Konselor tentang Kompetensi
Professional dalam Pelayaan Bimbingan dan Konseling, hasil analisis deskriptif prosentase dieroleh data tingkat pemahaman konselor di SMA
Negeri se-Kabupaten Pemalang tahun 20142015 secara umum berada dalam kategori tinggi 71, secara keseluruhan konselor di SMA Negeri
se-Kabupaten Pemalang telah paham tentang kompetensi profesional konselor pelayanan bimbingan dan konseling
57
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mugi Lestari pada tahun 2013 di Cilacap tentang Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling dalam
Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri Se-Kota Cilacap Tahun Pelajaran 20122013, hasil analisis deskriptif persentase
diperoleh data kompetensi professional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-
Kota Cilacap Tahun Pelajaran 20122013 tergolong tinggi 78.71. Pencapaian persentase pada sub variabel juga seluruhnya tergolong tinggi
yaitu menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli 77.58; menguasai kerangka teoritik
dan praksis bimbingan dan konseling 81.4; merancang program bimbingan dan konseling 77.11; mengimplementasikan program
bimbingan dan konseling yang komprehensif 79; menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling 76.14; memiliki kesadaran dan
komitmen terhadap etika professional 81.4. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Liya Husna Rizqiyain pada tahun 2014 di
Brebes tentang Hubungan Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling dengan Profesionalitas Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri
se-Kabupaten Brebes, hasil analisis deskriptif persentase diperoleh tingkat kompetensi guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri se-Kabupaten
Brebes tergolong tinggi dengan presentase 32,5. Hasil analisis dapat dilihat pada perhitungan korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil
hitungan statistic diperoleh nilai rxy koefisien korelasi sebesar 0,971
58
dengan p = 0,000 p 0,01, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru bimbingan dan konseling mempunyai hubungan yang sangat signifikan
dengan profesionalitas layanan bimbingan dan konseling.
E. Hipotesis Penelitian