26
informasi yang digunakan untuk membuat kesimpulan atau keputusan mengenai karakteristik seseorang.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan proses yang sistematis dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasikan data atau informasi yang digunakan untuk membuat kesimpulan atau keputusan terkait peserta didik
dan lingkungannya.
2. Kedudukan Asesmen dalam Bimbingan dan Konseling
Asesmen dalam kerangka kerja bimbingan dan konseling memiliki kedudukan yang strategis, karena memiliki posisi sebagai dasar
perencanaan program bimbingan dan konseling yang sesuai kebutuhan, dimana kesesuaian program dan gambaran kondisi peserta didik dan
kondisi lingkungannya dapat mendorong pencapaian tujuan pelayanan bimbingan dan konseling Gantina Komalasari, dkk., 2011: 18. Hal ini
sejalan dengan uraian dalam Departemen Pendidikan Nasional 2008: 219 bahwa dalam bimbingan dan konseling, asesmen memiliki kedudukan
sebagai dasar penetapan program layanan bimbingan dan konseling yang dapat dilihat pada bagan kerangka utuh bimbingan dan konseling berikut
ini :
27
Gambar 1. Keranga Kerja Bimbingan dan Konseling Gambar 1. menunjukkan bahwa asesmen dilakukan diawal sebelum
adanya program. Dengan demikian, peneliti membenarkan pendapat Gantina Komalasari bahwa asesmen memiliki posisi sebagai dasar
perencanaan program bimbingan dan konseling yang sesuai kebutuhan.
3. Fungsi Asesmen dalam Bimbingan dan Konseling
Fungsi utama instrumen asesmen adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data Mamat Supriatna, 2011: 201. Kedudukan data
dalam bimbingan sangat sentral, untuk itu guru bimbingan dan konseling perlu memahami betul data yang diperlukan dan dibutuhkan untuk
memecahkan suatu masalah.
28
Asesmen memiliki kedudukan sebagai dasar penetapan program layanan bimbingan dan konseling Departemen Pendidikan Nasional,
2008. Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dari kegiatan asesmen maupun kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek
yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program. Berdasarkan hal tersebut, Gantina Komalasari, dkk. 2011, 19-20 memaparkan asesmen
berfungsi sebagai dasar penetapan program layanan bimbingan dan konseling untuk : 1 membantu melengkapi dan mendalami pemahaman
tentang peserta didik, 2 merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan bimbingan dan koseling terlaksana lebih
cermat dan berdasarkan data empirik lapangan, dan 3 sebagai salah satu sarana yang digunakan dalam membuat diagnosis yang kologis.
4. Etika Penggunaan Asesmen dalam Bimbingan dan Konseling